Top Skor

 5 Pemain yang Meninggal Dunia di Lapangan Akibat Serangan Jantung

 

Sepakbola kembali berduka dengan tersiarnya kabar meninggal dunianya salah satu  pesepakbola di klub amatir Prancis, AJ Biguglia, yaitu Ben Idrissa Derme.  Ben Idrissa Derme lahir di Abra, Burkina Faso, pada 21 Januari 1982. Sepanjang kariernya, pemain yang berposisi sebagai bek tengah itu tercatat 3 kali memperkuat timnas Burkina Faso dari 2006 hingga 2010.

 

Ben Idrissa Derme terkapar pada awal babak kedua saat memperkuat AJ Biguglia melawan Furiano pada babak ketiga Piala Prancis yang berlangsung di Stade Paul-Tamburini, Senin (12/9/2016). Petugas medis langsung masuk ke lapangan untuk memberikan pertolongan pertama. Namun, nyawa pemain berusia 34 tahun itu tak bisa diselamatkan. Petugas medis yang memberikan pertolongan di lapangan menyatakan bahwa Ben meninggal dunia akibat Cardiac Attack, atau serangan jantung. Ini bukan kejadian pertama di sepakbola, ada beberapa nama lainnya yang mengalami hal yang sama, diantaranya :

 meninggal-puerta

  1. Victor Brannstrom (Pitea IF)

Victor Brannstorm menghembuskan nafas terakhirnya seusai mencetak gol untuk klubya Pitea IF, Minggu (2/9/2012). Sekitar 4 menit usai menciptakan gol ke gawang Umedalen di Divisi II Utara Swedia, pemain asal Swedia itu tiba-tiba ambruk.

Peristiwa itu membuat pertandingan dihentikan dan Brannstrom langsung diboyong ke Rumah Sakit Pitea. Tidak lama berselang, sekitar pukul 16.00 waktu setempat, Brannstrom dinyatakan meninggal dunia.

Brannstrom sempat pensiun pada Januari 2012 setelah terkapar saat bertanding. Namun, mantan pemain Helsingborg BK ini kembali ke lapangan hijau setelah jantungnya dinyatakan tidak bermasalah.

 

  1. Piermario Morosini (Udinese)

Piermario Morosini tiba-tiba terjatuh saat membela Livorno melawan Pescara pada bulan April 2012. Pemain pinjaman dari Udinese itu langsung dilarikan ke rumah sakit dengan menggunakan ambulans. Sayang, nyawa Morosini tak tertolong dan dinyatakan meninggal ketika sampai di rumah sakit.

Dokter yang memeriksa kondisi Morosini, Dr. De Blasi, menyatakan bahwa Morosini meninggal dalam perjalanan ke Rumah Sakit. FIGC pun menunda seluruh pertandingan di Liga Italia.

Setelah menjalani otopsi, penyebab kematian Morosini akhirnya diketahui. Kematian Morosini akibat penyakit jantung bawaan yang jarang terjadi, yakni arrhythmogenic cardiomyopathy.

  1. Antonio Puerta (Sevilla)

Antonio Puerta meninggal dunia akibat serangan jantung pada 28 Agustus 2007. Dia tiba-tiba terjatuh saat membela Sevilla di laga perdana La Liga 2007-2008 melawan Getafe di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan.

Dia terjatuh pada menit ke-35 hanya beberapa saat setelah mencetak gol bunuh diri. Dia kemudian mengalami kejang-kejang. Petugas medis langsung masuk ke lapangan untuk memberikan pertolongan pertama.

Dia kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Vorgen del Rocio di Sevilla. Namun, dia dinyatakan meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan selama tiga hari.

  1. Serginho (Sao Caetano)

Paulo Sergio Oliveira da Silva, atau yang biasa disebut Serginho, meninggal pada 27 Oktober 2004. Serginho, yang merupakan pemain bertahan Sao Caetano, terjatuh mendadak terjatuh di lapangan pada laga melawan Sao Paolo.

Dia memang punya kelainan jantung sejak kecil. Ukuran jantungnya lebih besar dari orang normal lainnya, sehingga mempunyai risiko besar terkena serangan jantung.

Benar saja, saat itu timnya Sao Caetano sedang bertandang ke markas Sao Paulo. Memasuki menit 60 pertandingan masih imbang tanpa gol. Tiba-tiba Serginho ambruk, membuat semua pemain di lapangan panik. Tim medis kedua kubu sampai turun tangan untuk menyelamatkan nyawa Serginho.

Berbagai pertolongan pertama sudah diupayakan semua pihak, dengan segera ia juga dilarikan ke rumah sakit. Namun nyawanya tak tertolong, ia sudah dinyatakan tak bernafas ketika tiba di rumah sakit. Serginho meninggal pada usia 30 tahun

 

  1. Eri Irianto (Persebaya)

Gelandang yang terkenal dengan tendangan geledeknya itu meninggal di usia 26 tahun pada laga Persebaya Surabaya melawan PSIM Yogyakarta pada 3 April 2000. Ia mendapatkan serangan jantung saat beraksi di Stadion Gelora 10 November.

Eri mengawali kariernya di Petrokimia Putra pada musim 1994-1995. Sempat bergabung dengan klub Malaysia Kuala Lumpur FA, Eri kemudian memperkuat Persebaya yang sempat dibawanya menjadi runner-up Liga Indonesia 1998/1999.

Eri tercatat memiliki caps 10 kali bersama Timnas Indonesia dengan torehan tiga gol. Untuk menghormatinya, Persebaya mengistirahatkan nomor punggung 19.

Related Articles

Back to top button