Top Skor

7 Keputusan-Keputusan Klub Terbaik  untuk Musim 2016/2017

Musim pun akan berakhir, hanya menyisakan satu laga untuk Seri A. da nada begitu banyak kesimpulan yang bisa kita ambil untuk bisa dipelajari. Dan kali ini kita akan melihat bagaimana pengambilan keputusan di awal musim atau berjalannya musim sangat menentukan perjalanan sebuah tim.

 

Ada begitu banyak resiko yang dihadapkan kala masalah muncul, namun 7 keputusan klub di bawah ini memberikan gambaran kesuksesan terhadap pilihan. Keputusan-keputusan klub di bawah ini lebih condong melihat proses penentuan pelatih klub dan juga keputusan mempertahankan dan membeli pemain bintang. Berikut ketujuh keputusan tersebut :

 

  1. Conte Menjinakkan Resiko

Persaingan Premier League musim ini bisa disebut sebagai musim tersulit dibanding musim-musim sebelumnya. Dua manajer top dunia, Jose Mourinho dan Pep Guardiola, meraimakan rivalitas tim sekota Manchester United dan Manchester City.

 

Kehadiran keduanya kian membuat peta persaingan berjalan sengit karena sebelumnya Premier League juga memiliki manajer seperti Jurgen Klopp (Liverpool), Ronald Koeman (Liverpool), dan Mauricio Pochettino (Tottenham Hotspur).

 

The Blues, Chelsea pun tak mau kalah dengan mereka. Manajemen tak mau tim terpuruk lebih dalam dari musim lalu, hingga mereka menunjuk eks pelatih Juventus dan Timnas Italia, Antonio Conte.

 

Penunjukkan itu pun berbuah kesuksesan. Kendati pada awalnya sempat mengalami kesulitan beradaptasi di Inggris, Conte perlahan menemukan solusinya dengan taktik 3-4-3 yang menaklukkan Premier League. Chelsea pada akhirnya menjadi juara dan meraih titel kelima mereka di era Premier League.

  1. Selamatnya The Swans

Swansea City memiliki masalah dengan manajer tim musim ini. Inkonsistensi itu menyebabkan kelimbungan besar di permainan Gylfi Sigurdsson cs yang jarang keluar dari papan bawah klasemen Premier League.

 

Sejak ditinggal Garry Monk pada Desember 2015, Swansea tak punya manajer tetap dari Alan Curtis, Francesco Guidolin, Bob Bradley, hingga akhirnya The Swans menunjuk mantan asisten manajer Bayern Munchen, Paul Clement, sebagai nakhoda tim bersama legenda Real Madrid, Claude Makelele, sebagai asistennya.

 

Swansea memang tak langsung tampil kesetanan dan keluar dari papan bawah klasemen, namun, Clement tahu waktu yang tepat untuk memenangi laga yang berpengaruh dengan posisi mereka di Premier League. Alhasil, Clement sukses mencapai misi lolos zona degradasi dan posisi mereka yang sempat berada di zona tersebut, digantikan oleh Hull City.

  1. Diego Costa Bertahan di Chelsea

Andil besar Costa bertahan di Chelsea memang tak lepas dari peran Conte, namun, manajemen juga sukses meyakininya untuk tetap bertahan dari godaan uang yang ditawarkan klub-klub Tiongkok.

 

Costa (28 tahun) bisa saja memilih pergi mengikuti jejak Oscar yang terlebih dahulu ke Shanghai SIPG, dan hal itu urung dilakukannya. Kepastian ini tidak sia-sia karena pada akhirnya eks striker Atletico Madrid jadi top skor Premier League musim ini dengan torehan 20 gol.

 

  1. Bergabungnya Gabriel Jesus di Skuad Guardiola

Aguero tampaknya harus waspada akan masa depannya bersama Man City. Sebab, posisi bermain reguler striker Argentina berusia 28 tahun itu terancam seiring kedatangkan penyerang yang lebih muda delapan tahun darinya, Gabriel Jesus.

 

Pep Guardiola memberi rekomendasi dan klub mengabulkan keinginannya untuk memboyong Jesus. Ia disebut bintang masa depan Timnas Brasil, tapi, tak ada yang menyangka Jesus langsung nyetel dengan permainan tim di waktu yang relatif cepat.

 

Eks pemain Palmeiras memahami betul bagaimana filosofi bermain yang diinginkan Guardiola. Jesus rajin bergerak, melakukan pressing kepada pemain lawan untuk merebut bola, dan tajam ketika memasuki kotak penalti. Merekrutnya, merupakan keputusan terbaik yang sudah dilakukan The Citizens.

  1. Inzaghi Harapan Baru Lazio

Lazio selalu berada di bawah bayangan kesuksesan Roma dalam beberapa musim terakhir ini. Namun di musim ini Biancocelesti boleh besar hati karena mampu menyaingi rival sekotanya itu.

 

Klub melakukan keputusan tepat ketika merekrut saudara kandung Flippo Inzaghi, Simone Inzaghi. Berbeda nasib dengan Flippo yang menjadi legenda di AC Milan, karier Simone tak sebesar Flippo saat bermain. Tapi, ia menebusnya dengan kemahiran saat menukangi Lazio.

 

Baru musim ini ditunjuk klub milik Claudio Lotito, Inzaghi sudah memaksimalkan potensi bermain dari Keita Balde Diao, Felipe Anderson, Patric, Jordan Lukaku, hingga membangkitkan kembali performa Ciro Immobile.

 

Dua laga tersisa di Serie A dan Lazio saat ini ada di urutan empat klasemen alias zona Europa League. Mengakhiri musim di zona Europa League jelas jadi penanda musim yang baik bagi Inzaghi.

  1. Mane Bintang Baru Liverpool

Manajemen Liverpool banyak memberikan pemain kepada Jurgen Klopp musim ini, tapi, di antara semua pemain yang datang ke Anfield, Sadio Mane bisa jadi rekrutan tersukses mereka ketika didatangkan dari Southampton.

 

Mane seorang diri benar-benar mengangkat permainan Liverpool. Ia tak hanya jadi pendulang gol dan pembuka ruang bagi rekan setimnya, Mane memahami betul filosofi bermain gegenpressing Klopp sehingga permainan tim turut meningkat dengan keberadaannya.

 

Sayang, winger asal Senegal harus mengakhiri musimnya lebih cepat karena cedera. Meski begitu, Mane tetap jadi pemain terbaik Liverpool versi fans musim ini.

  1. Transfer Juventus

Di kala media menyoroti rekor transfer Paul Pogba yang dilakukan Manchester United awal musim ini, Juventus juga tidak kalah sebenarnya dalam urusan mendatangkan pemain anyar.

 

Gonzalo Higuain, Juan Cuadrado, Marco Pjaca, Mehdi Benatia, Miralem Pjanic, dan Daniel Alves, merupakan rekrutan anyar Bianconeri musim ini. Mereka didatangkan klub karena rekomendasi Massimiliano “Max” Allegri, dan klub sudah benar mengabulkan permintaannya.

 

Pasalnya Juventus di ambang raihan treble winners setelah meraih Coppa Italia dan besar kemungkinan, titel Serie A. Satu titel lagi adalah Champions League, di mana mereka akan melawan Real Madrid di final yang berlangsung di Cardiff, Wales.

 

Related Articles

Back to top button