Top Skor

10 Pemilik Klub Inggris yang Membuat Klub Sengsara

Sepakbola modern mulai mengalami pergeseran kala investor kaya raya membeli dan mengambila alih manajemen sebuah klub. Sepakbola dunia pastinya setuju bahwa era ini dimulai ketika Abramovic mengambil alih kepemilikan Chelsea. Chelsea pun disulapnya menjadi klub dengan sejumlah prestasi.

 

Kemudian muncullah investor lainnya yang mengambil alih klub-klub seperti Manchester City, Liverpool, Inter Milan dan Valencia. Na,un melihat ke belakang ada begitu banyak pemilik yang justru membuat klub semakin menderita. Di bawah ini kami memiliki 10 pemilik yang membuat klub menderita terutama di Liga Inggris, seperti :

  1. Francesco Becchetti, Leyton Orient (2014 – Sekarang)

Sejak memboyong Leyton Orient dari Barry Hearn seharga empat juta pound pada 2014 lalu, dirinya membawa Leyton dari yang hampir bermain di Championship menjadi hampir terdegradasi dari Football League. Dirinya juga sering memecat manajer klub. Hingga kini, ia memiliki sembilan manajer yang berbeda dari sejak membeli klub.

 

Saat ini Leyton di ambang kebangkrutan dan Becchetti diberi waktu hingga 12 Juni untuk membayar utang klub atau menjual klub.

  1. Sisu Capital, Coventry City (2007 – Sekarang)

Pada Desember 2007, Coventry City sempat diselamatkan karena dibeli oleh Sisu Capital sehingga terhindar dari pengurangan poin di Divisi Championship. Namun, hal itu malah membuat mereka semakin terpuruk. Saat ini mereka hampir terdegradasi ke League Two dan tak memiliki stadion lagi terhitung musim 2017/18 karena kontrak dengan Ricoh Arena akan habis di musim ini.

  1. The Oyston Family, Blackpool (1988 – Sekarang)

Keluarga Oyston mengakusisi Blackpool pada tahun 1988 dan masih menjadi berstatus pemilik klub hingga saat ini. Namun, Blackpool tak kunjung membaik karena mereka terlihat tak begitu berhasrat untuk membangun klub. Mereka memang sempat mencicipi Premier League pada 2010/11 dan langsung terdegradasi kembali.

 

Terakhir, para fans Blackpool melakukan protes dengan memboikot laga final League Two kontra Exeter City dengan tak datang ke Wembley.

  1. Douglas Craig, York City (1990 – 2012)

Douglas Craig mengawali eranya di York City dengan cukup baik. York City diantarnya menuju kasta ketiga Liga Inggris, serta sempat menyingkirkan Manchester United pada League Cup musim 1995/96.

 

Namun dirinya sempat membuat para pendukung marah dengan menjual kandang York, Bootham Crescent pada tahun 1999 dengan harga 165 ribu pound ke perusahaan miliknya dan memaksa klub untuk kembali membeli kandang mereka sendiri senilai 4,5 juta pound atau mengalami kebangkrutan.

  1. Ken Richardson, Doncaster Rovers (1992 – 1998)

Memboyong Doncaster Rovers pada 1992, Ken Richardson malah dipenjara pada 1999 akibat terbukti ingin membakar kandang Doncaster, Belle Vue. Doncaster bahkan harus terpuruk di musim 1997/98 karena kalah dalam 34 laga dalam 46 pertandingan dan memiliki perbedaan gol hingga -93. Mereka pun terdegradasi ke Conference National.

  1. The Venky Family, Blackburn Rovers (2010 – Sekarang)

Membeli Blackburn Rovers pada 2010 lalu dengan nilai 23 juta pound, Keluarga Venky berniat membawa Blackburn kembali ke Premier League setelah terus berkutat di Divisi Championship. Namun, bukannya kembali membuat Blackburn terdegradasi ke League One di akhir musim 2016/17. Utang klub pun meningkat sejak dibelinya dari 10 juta pound hingga kini sebesar 104 juta pound, terhitung Mei 2017.

  1. Tom Hicks and George Gillett Jr, Liverpool (2007 – 2010)

Periode 2007-2010 mungkin merupakan periode yang paling ingin dilupakan oleh fans-fans Liverpool. Meski mereka hampir menjuarai Premier League pada 2008/09, performa mereka terbilang inkonsisten karena tak didukung dengan hasrat membangun dari pemilik klub, yakni Tom Hicks and George Gillett Jr.

 

Mereka terlilit utang yang cukup besar karena sistem pembelian klub yang tak lunas sehingga memiliki bunga hingga 100 ribu pound per hari. Hal itu pun membuat mereka harus menjual klub kepada Fenway Sports Group.

  1. Alexandre Gaydamak, Ali al-Faraj, Balram Chainrai, and Vladimir Antonov, Portsmouth (2006 – 2013)

Portsmouth merupakan salah satu tim bersejarah di tanah Inggris. Mereka sempat menjuarai FA Cup pada 2008 saat ditangani Harry Redknapp. Namun, Alexandre Gaydamak, Ali al-Faraj, Balram Chainrai, dan Vladimir Antonov yang menjadi pemilik klub mulai tak serius mengelola Portsmouth hingga mereka harus terdegradasi pada 2010.

 

Selain itu, klub juga hampir mengalami likuidasi di tahun tersebut. Dua tahun kemudian, klub mendapat sanksi pengurangan poin hingga 12 poin, mereka juga dikejar petugas pajak karena tak membayar pajak hingga 1,6 juta pound.

  1. Ken Bates, Chelsea (1982 – 2003)

Sebelum Roman Abramovich sukses bersama Chelsea, The Blues sempat terpuruk di tangan Ken Bates. Pada periode ia memimpin, 1982-2003, Ken Bates sempat membuat Chelsea terdegradasi di musim 1987 walau berhasil kembali ke Premier League.

 

Ia meninggalkan utang yang banyak ke era Roman Abramovich. Selain itu, ia sempat bertengkar dengan para penggemar karena memasang pagar listrik di sekeliling Stamford Bridge untuk mencegah para hooligan masuk ke stadion.

  1. Peter Ridsdale, Leeds United (1997 – 2003)

Peter Ridsdale sempat menjadi pahlawan Leeds United karena mampu bersaing dengan klub-klub papan atas Premier League, hingga mereka sempat mencapai semifinal Champions League pada 2000/01.

 

Namun ternyata, Ridsdale yang menghabiskan banyak uang untuk membangun skuat yang kompetitif membuat Leeds harus terlilit utang. Saat ditinggal Ridsdale pada 2003, Leeds yang bernilai 12 juta pound saat itu, memiliki utang mencapai 79 juta pound.

 

Related Articles

Back to top button