Top Skor

11 Pemain Anyar yang Gagal Berkontribusi Musim Lalu

Musim lalu kita bisa melihat ada begitu banyak transfer antar klub di eropa. Klub-klub sangat sibuk mendatangkan pemain sesuai kebutuhannya. Bahkan klub-klub besar seperti Manchester City dan Manchester United memecahkan banyak rekor pemain termahal dunia untuk klubnya. Namun komposisi pemain mahal tidak selalu satu garis lurus dengan prestasi klub.

 

Manchester United beruntung bisa mendapatkan treble musim lalu, sementara Manchester City yang juga belanja jor-joran nihil gelar musim lalu. Dan Manchester City tidak sendirian, ada klub lainnya yang bernasib serupa. Di bawah ini kami memiliki 11 pemain anyar yang gagal berkontribusi musim lalu, diantaranya :

  1. Kiper: Claudio Bravo

Kiper Manchester City, Claudio Bravo direkrut mantan pelatihnya di Barcelona, Pep Guardiola di awal musim 2016/17 untuk menggantikan posisi Joe Hart. Hal itu seiring kepergian Hart dipinjamkan ke Torino hingga akhir musim 2016/17. Selain itu, Guardiola juga mengharapkan seorang penjaga gawang veteran yang mampu menjadi ball playing goal keeper.

Namun yang terjadi justru sebaliknya. Penampilan Bravo pun masih jauh dari harapan karena ia sering melakukan kesalahan. Dirinya bertanggung jawab atas sejumlah gol yang seharusnya dapat dihindari. Alhasil, Pep mencadangkan Bravo dan memberikan kesempatan kepada Willy Caballero untuk menjadi kiper utama hingga akhir musim 2016/17.

  1. Bek Kanan: Mathieu Debuchy

Didatangkan dari Newcastle United sejak musim 2014/15, Debuchy tidak pernah mampu mempermanenkan statusnya sebagai pemain inti. Sejak musim 2015/16 dirinya gagal bersaing dengan Hector Bellerin di posisi bek kanan, sehingga Arsenal meminjamkannya ke Bordeaux pada 1 Februari 2016 hingga awal musim 2016/17.

Sekembalinya dari peminjaman pun, dirinya tidak pernah dipercaya tampil. Dia hanya mencatatkan satu penampilan di Premier League musim 2016/17.

  1. Bek Tengah: Sven Bender

Menjadi andalan di sektor pertahanan The Borussen sejak musim 2009/10 kala didatangkan dari TSV 1860 Munchen, nasib sang pemain serba bisa ini justru berbanding terbalik di musim 2016/17.

Sempat mendapatkan julukan Terminator karena aksi heroik serta staminanya di atas lapangan, musim ini pemain 28 tahun ini hanya mampu membukukan delapan penampilan, dengan hanya enam laga di Bundesliga.

Kombinasi dari cedera dan juga kedatangan bek anyar, Marc Bartra, menjadi alasan utama hilangnya posisi Bender di lini tengah tim. Tren yang mungkin saja akan terus berlanjut di musim depan.

  1. Bek Tengah: Jeremy Mathieu

Bek asal Prancis, Jeremy Mathieu hanya diturunkan pelatih Barcelona, Luis Enrique jika salah satu dari Gerard Pique atau Samuel Umtiti menderita cedera dan berhalangan tampil.

Alhasil, pria berusia 33 tahun itu pun jarang terlihat bermain di Barcelona sepanjang musim 2016/17. Namanya pun tidak masuk dalam skuat Barcelona saat Lionel Messi dan rekan-rekan menjadi juara Copa Del Rey. Sebauh bukti bahwa dirinya tidak lagi diperhitungkan kendati bermain untuk Barcelona.

  1. Bek Kiri: Fabio Coentrao

Memperkuat Madrid sejak 2011/12 setelah didatangkan dari Benfica, sang bek internasional Portugal mulai kehilangan tempatnya seiring bertambahnya usia. Dipinjamkan ke AS Monaco sepanjang musim 2015/16, statusnya di tim utama Madrid tetap tidak berubah pada musim 2016/17.

Hanya bermain sebanyak enam laga bersama Real Madrid sepanjang musim 2016/17, Fabio Coentrao gagal bersaing dengan bek asal Brasil, Marcelo di skuat asuhan Zinedine Zidane. Kontraknya memang masih tersisa hingga 2019, namun sepertinya dirinya tidak akan menghiasi tim uatam Madrid dalam waktu dekat.

  1. Sayap Kanan: Moussa Sissoko

Harga Banderol 30 juta pound yang dibayar Tottenham Hotspur untuk mendatangkan Moussa Sissoko dari Newcastle United awal musim 2016/17 dinilai terlalu tinggi. Hal ini mengingat sang pemain gagal bersinar di musim perdananya bersama klub yang bermarkas di kota London tersebut.

Pemain yang bisa bermain di posisi gelandang tengah maupun gelandang kanan itu, tidak memberikan banyak kontribusi sepanjang musim 2016/17. Mendapatkan 34 kali kesempatan tampil di semua laga Spurs musim ini, dirinya sama sekali tidak mampu mencetak gol, dan hanya menorehkan empat assist.

Tidak mengherankan jika tempatnya di tim utama akhirnya diambil alih oleh Son Heung Min yang tampil sangat produktif musim 2016/17.

  1. Gelandang Tengah: Wayne Rooney

Meskipun berhasil memenangkan mini treble musim 2016/17, penampilan kapten Manchester United, Wayne Rooney mengalami penurunan drastis. Ia hanya mengantongi delapan gol dari 39 laga bersama tim asuhan Jose Mourinho sepanjang musim ini.

Angka ini merupakan pencapaian jumlah gol Rooney yang terendah selama kariernya di Old Trafford. Alhasil, namanya pun marak dalam daftar pemain Manchester United yang akan hengkang di musim depan.

Meskipun statusnya adalah kapten dan pencetak gol terbanyak sepanjang masa klub, dirinya dinilai tidak mampu mengakomodasi strategi Mourinho yang membutuhkan kecepatan. Hal tersebut ditambah dengan kedatangan Henrikh Mkhitrayan di posisi gelandang serang, dan Zlatan Ibrahimovic di posisi striker.

  1. Gelandang Tengah: Renato Sanches

Sukses dinobatkan sebagai pemain muda terbaik Euro 2016 kala membawa Portugal menjadi juara, Renato Sanches justru gagal menampilkan permainan terbaiknya bersama Bayern Munchen di musim 2016/17.

Diplot sebagai calon bintang masa depan di Allianz Arena, Sanches justru gagal meyakinkan Ancelotti setiap kali dirinya diberi kesempatan tampil. Dia memang sempat tampil 25 kali sepanjang musim, namun hanya tujuh di antaranya sebagai starter.

Pemain yang bermain di posisi gelandang tengah itu gagal bersaing di skuat asuhan Carlo Ancelloti, yang lebih mengutamakan Arturo Vidal, Xabi Alonso, dan Thiago Alcantara.

  1. Sayap Kiri: Ahmed Musa

Sempat tampil menjanjikan di awal musim perdananya bersama Leicester City, Ahmed Musa berhasil mencetak gol saat juara Premier League musim 2015/16 itu kalah 2-4 dari Barcelona dalam laga persahabatan di ajang International Champions Cup 2016.

Sayangnya, pria asal Nigeria itu hanya mampu mencetak empat gol dari 29 laga bersama Leicester City sepanjang musim 2016/17 di seluruh kompetisi. Selain itu, masalah indisipliner di luar lapangan juga membuat dirinya semakin terpinggirkan.

Alhasil dirinya tidak mampu membayar kembali harga 16 juta pound yang dikeluarkan The Foxes untuk mendatangkannya dari CSKA Moscow.

  1. Striker: Gabriel Barbosa

Didatangkan dari Santos dengan biaya 25 juta pound pada musim 2016/17, ekspektasi tinggi pun disematkan kepada pemain 19 tahun ini. Terutama setelah dirinya menjadi bintang utama Timnas Brasil kala meraih emas pada Olimpiade musim panas 2016.

Namun, sinarnya meredup kala hijrah ke Italia. Alih-alih menjadi seorang bintang, dirinya bahkan tidak mampu menembus tim utama. Dua kali pergantian pelatih dari Frank de Boer dan kemudian Stefano Pioli, Gabigol tetap tidak mampu beradaptasi dengan gaya permainan Nerrazuri.

Alhasil sang pemain hanya tampil sebanyak 10 kali sepanjang musim dengan hanya satu gol sebagai kontribusinya.

  1. Striker: Vincent Janssen

Striker asal Belanda, Vincent Janssen menjadi penjualan termahal dalam sejarah mantan klubnya, AZ Alkmaar. Runner-up Premier League musim 2016/17, Tottenham Hotspur rela mengeluarkan dana sebesar 20 juta euro untuk mendatangkannya ke London.

Sayangnya, Janssen hanya mampu menyumbangkan enam gol dari 35 laga bersama Spurs di musim perdananya, dengan empat gol datang dari titik penalti.

Jumlah ini jelas masih jauh dari harapan mengingat pemenang Golden Boot 2017, Harry Kane berhasil menjaringkan 35 gol dari 38 penampilannya musim ini.

Related Articles

Back to top button