Dunia tidak lagi meragukan kualitas La Masia dalam menghasilkan pemain bertalenta. Akademi sudah banyak sekali melahirkan pemain kelas dunia bahkan merubah gaya sepakbola saat ini. Tiki-taka pun menjadi bukti bagaimana akademi ini menunjukkan kelasnya yang berbeda dari akademi klub sepakbola lainnya.
Salah satu kelemahan La Masia adalah menghasilkan banyak alumnus berkualitas yang tidak bisa bermain untuk Barcelona. Sebagian alumnus itu harus rela bermain di klub lain terlebih dahulu sebelum dibeli kembali oleh Barcelona. Dan berikut ada 6 alumnus La Masia yang kembali ke Barcelona setelah bermain untuk klub lainnya :
- Gerard Deulofeu
Alumni akademi La Masia di medio 2003-2011 yang bermain di Barcelona B dari 2011 hingga 2013. Deulofeu promosi ke tim utama pada 2011, namun gagal bersaing dengan pemain sekaliber Lionel Messi hingga Barca meminjamkannya ke Everton dan Sevilla sebelum dijual ke Everton pada 2015.
Winger Spanyol berusia 23 tahun itu memperlihatkan perkembangannya dalam bermain untuk Everton dan AC Milan ketika dipinjamkan musim lalu, Barcelona pun mengaktifkan klausul untuk membelinya kembali hingga Deulofeu jadi rekrutan pertama di era Ernesto Valverde untuk musim 2017/18.
- Denis Suarez
Gelandang serang yang dapat bermain di banyak posisi ini sedianya bukan produk La Masia, karena ia berasal dari akademi Porrino Industrial, Celta Vigo, dan kemudian Manchester City. Suarez hanya bermain dengan Barcelona B yang berada di Divisi Segunda pada medio 2013-2015, setelah ia ditransfer dari Man City.
Tak kuasa menembus tim utama, Blaugrana meminjamkannya ke Sevilla sebelum menjualnya ke Villarreal dengan menyertakan klausul pembelian. Tampil bagus bersama Villarreal dan membawa klub ke semifinal Europa League 2015/16, Suarez pun ditarik kembali oleh Barcelona tahun lalu yang membelinya seharga 3,5 juta euro.
- Cesc Fabregas
Fabregas merupakan salah satu alumni terbaik La Masia dan pria asli Catalunya yang kembali ke Barcelona pada 2011. Ia datang dalam kondisi yang lebih matang pasca bermain di akademi dan tim utama Arsenal pada periode 2003-2011.
Di Barcelona, Fabregas merasakan titel La Liga, Copa Del Rey, Supercopa De Espana, UEFA Super Cup, dan FIFA Club World Cup. Fabregas bermain di Barcelona hingga 2014 sebelum Jose Mourinho memboyongnya ke Chelsea.
- Gerard Pique
Pria kelahiran 2 Februari 1987 sedianya mengawali karier sebagai gelandang bertahan di La Masia, tapi, ketika pindah ke akademi Manchester United, Pique berganti posisi menjadi bek tengah. Di sanalah Pique berkembang di bawah arahan Sir Alex Ferguson dan memenangi Premier League, Community Shield, dan Champions League bersama Setan Merah.
Barcelona pun memulangkannya kembali pada 2008 dan perlahan, Pique menggantikan sosok Carles Puyol dan Rafael Marquez sebagai palang pintu lini belakang klub. Setelah pindah, sisanya jadi sejarah dan Anda tahu rentetan trofi yang sudah diraih kekasih Shakira itu.
- Jordi Alba
Bek kiri berusia 28 tahun yang cepat dan lincah ini memilih jalur alternatif untuk kembali ke Barcelona. Sempat mengeyam pendidikan di La Masia sebelum pindah ke akademi Cornella dan Valencia, Alba mempopulerkan namanya ketika bermain di Valencia pada kurun waktu 2009-2012.
Barca pun mendatangkannya pada 2012 sebagai suksesor Giovanni van Bronckhorst dan Slyvinho. Bersama Barca, posisi Alba sulit digeser pemain lainnya karena ia menghadirkan serangan di sisi kiri permainan dan juga cepat menutup pergerakan lawan ketika bertahan.
- Aleix Vidal
Perjalanan karier Vidal lebih berliku ketimbang Alba. Sebelum kembali ke Barcelona setelah sempat bermain di La Masia, Vidal malang melintang bersama Reus, Espanyol, Panthrakikos, Pobla Mafumet, Gimnastic, Mallorca B, Almeria, dan Sevilla.
Bersama Sevilla namanya baru terangkat ketika membantu tim memenangi Europa League 2014/15. Vidal pun dibeli Barcelona pada 2015 dan diplot sebagai pesaing sekaligus suksesor Daniel Alves. Sayang, Vidal gagal mengemban ekspektasi fans dan dikabarkan akan hengkang di bursa transfer musim panas ini.
