Top Skor

3 Hal dari Luis Milla yang buat Thailand Bermain Bertahan

Luis Milla sempat diragukan akan bisa membawa kejayaan sepakbola tanah air. Hal itu pun tidak lepas dari hasil kualifikasi piala Asia, dimana kita ditaklukan Malaysia 3 gol tanpa balas. Dan harapan satu-satunya pun hanya tinggal di Sea Games ini dimana Indonesia satu grup dengan Thailand dan Vietnam.

 

Melawan Thailand di laga awal kemarin, Indonesia sempat kecolongan lewat gol blunder kiper timnas Kartika di menit ke 13. Untung kita bisa membalas lewat eksekusi penalty. Catatannya spesialnya di laga tersebut timnas berhasil mengurung Thailang selama dua babak. Dan berikut jurus Milla dalam mengurung Thailand tersebut :

  1. Tusukan dua sayap

Pada babak pertama Timnas Indonesia banyak melakukan serangan dari dua sisi sayap. Namun, permainan duo Osvaldo Haay dan Febri Haryadi kurang efektif. Mereka terlalu sering memaksakan diri melayangkan crossing ke jantung pertahanan Thailand.

Marinus Manewar yang bermain sebagai target man dibuat mati gaya menghadapi rapatnya bek-bek jangkung Thailand. Memasuki babak kedua strategi berubah.

Dua winger Indonesia lebih banyak diarahkan untuk melakukan tusukan ke area dalam pertahanan tim asuhan Worrawoot Srimakha. Alhasil, peluang emas lebih banyak tercipta.

Gol penalti Tim Merah-Putih berawal dari aksi individu Osvaldo Haay masuk ke area kotak penalti. Alur serangan Timnas Indonesia U-22 lebih deras setelah Saddil Ramdani masuk mengantikan Febri Haryadi. Pola ofensif tetap bisa dipertahankan setelah Yabes Roni masuk menggantikan Osvaldo Haay.

Andai strategi ini diterapkan Milla sejak babak pertama amat mungkin Timnas Indonesia U-22 memenangi pertandingan.

  1. Koordinasi gelandang tengah

Trio gelandang Timnas Indonesia U-22, Evan Dimas-Hargianto-Septian David Maulana, jadi motor permainan Tim Merah-Putih sepanjang laga. Evan yang didapuk sebagai playmaker jadi sosok pembagi bola pada rekan-rekannya.

Di sisi lain, Hargianto bermain ciamik sebagai jangkar. Ia jadi pemain yang tidak menyenangkan bagi penyerang-penyerang Thailand, karena mereka kesulitan masuk area pertahanan Indonesia. Hargianto kerap menjadi penyetop bola saat counter attack cepat Thailand.

Sementara itu Septian David Maulana bisa menjaga keseimbangan permainan saat menyerang atau bertahan. Pemain Mitra Kukar ini juga kerap jadi pemain mengejutkan pertahanan Thailand.

Permainan kombinasi umpan-umpan pendek antara ketiga gelandang Timnas Indonesia U-22 membuat gelandang-gelandang Thailand keteteran. Catatan statistik menunjukkan kalau passing Tim Merah-Putih menembus persentase 80 persen.

  1. Lini Belakang semakin Solid

Performa lini belakang Timnas Indonesia U-22 cukup solid sepanjang 90 menit. Hansamu Yama cukup sukses mengomandoi kerapatan kuartet bek.

Thailand hanya punya tiga kali kesempatan emas yang membahayakan gawang Timnas Indonesia U-22. Gol Tim Gajah Putih lebih karena keteledoran kiper, Kurniawan Kartika Ajie, yang melakukan tangkapan bola tidak sempurna

Pada babak pertama Thailand banyak melakukan serangan dari sektor kanan. Mereka memanfaatkan celah yang ditinggalkan Gavin Kwan, bek sayap Tim Merah-Putih yang kerap naik ke depan. Memasuki babak kedua Gavin tampil lebih disiplin, ia jarang memberi ruang kosong pada pemain sayap Thailand.

 

 

Related Articles

Back to top button