Top Skor

5 Klub yang Tampil Memukau di Awal Musim Namun Redup di Akhir Musim

Perbedaan Liga dengan kompetisi yang paling dirasakan adalah durasi waktu selesainya. Sebuah liga dikatakan kompetisi penuh karena setiap tim harus berhadapan dua kali dan akan bertemu satu sama lainnya, sementara kompetisi hanya bergantung pada hasil undian yang dilakukan di awal saja.

Hal ini pulalah yang dituntut untuk setiap klub memiliki konsistensi dan kedalaman skuad. Ada begitu banyak klub yang tampil tidak konsisten dan akhirnya memiliki hasil yang kurang bagus. Tim-tim tersebut sempat tampil memukau di awal musim namun hancur di akhir musim. Berikut 5 tim yang masuk kategori tersebut :

  1. Chelsea 2011/12

Dibilang buruk, tidak, dibilang baik, tidak juga. Perjalanan Chelsea di musim 2011/12 ketika dilatih Andre Villas-Boas cukup baik di awal musim, sebelum masalah inkonsistensi menerjang. Masalah itu bahkan berujung pemecetan Villas-Boas yang digantikan dengan Roberto Di Matteo.

Di akhir musim, The Blues memang memenangi FA Cup dan Champions League, namun, nasib mereka di Premier League tidak berjalan baik. Chelsea keluar dari lima besar dan mengakhiri musim di peringkat enam.

Beruntung mereka berstatus juara Eropa, sehingga dapat kembali di Champions League musim berikutnya. Jika tidak, maka Chelsea hanya akan menonton Champions League di layar kaca pada musim 2012/13.

  1. Hull City 2016/17

Baru promosi dari Championship, Hull langsung tancap gas mengalahkan juara bertahan Premier League, Leicester City, dengan skor 2-1. Momentum itu berlanjut hingga pekan kedua, kala menang 2-0 atas Swansea City, sebelum kalah 0-1 dari Manchester United di pekan ketiga.

Di tengah inkonsistensi bermain The Tigers, mereka juga dua kali mengalami pergantian manajer dari Steve Bruce, Mike Phelan, hingga akhirnya ditangani Marco Silva. Pada akhirnya, Hull kehabisan bensin. Ironisnya, mereka kembali ke Championship alias degradasi, karena hanya menempati peringkat 18 dengan koleksi 34 poin.

  1. Man United 2016/17

Di akhir musim, Red Devils memang sanggup meraih Community Shield, League Cup, dan Europa League. Akan tetapi, perjalanan Man United di Premier League tidak berjalan mulus – dengan dalih Mourinho yang memilih fokus ke Europa League.

Sempat tancap gas di awal musim, Man United pada akhirnya mengakhiri musim di peringkat enam – di luar zona Champions League – dengan koleksi 69 poin.

  1. Inter Milan 2015/16

Roberto Mancini pernah berkata, bahwa ia tak peduli timnya selalu menang dengan skor 1-0 atau tipis, selama Inter Milan bisa konsisten di puncak klasemen Serie A 2015/16. Memang, La Beneamata sempat menguasai klasemen Serie A dengan sejumlah kemenangan beruntun, dengan skor 1-0.
Namun, pada akhirnya kekalahan diderita Inter dari Fiorentina. Tak tanggung-tanggung, Inter kalah 1-4 dan memengaruhi moral tim sepanjang musim. Angin-anginan bermain, Inter pun mengakhiri musim di peringkat empat, meleset dari target finish di zona Champions League, yakni tiga besar Serie A.

  1. AC Milan 2014/15

Bulan madu dilalui Milan bersama Filippo Inzaghi di awal musim 2014/15. Rossoneri menang dua kali beruntun, kontra Lazio (3-1) dan Parma (5-4), sebelum kalah di pekan ketiga dari Juventus dengan skor tipis 0-1.

Pada awalnya, Inzaghi cukup sukses memotivasi Ricardo Montolivo cs, tapi, penyakit lama kembali menjalar: inkonsisten bermain. Parahnya, di akhir musim, Milan jauh dari zona Eropa. Mereka hanya finish di urutan 10 dengan koleksi 52 poin.

Related Articles

Back to top button