Top Skor

3 Strategi Jitu Indra Syafri Mengalahkan Tuan Rumah Myanmar

Timnas Indonesia U-19 berhasil memetik kemenangan di laga awal piala AFF. Dan kali ini tuan rumah Myanmar yang dipaksa mendapat malu kalah 1-2. Di laga tersebut timnas Indonesis sendiri sempat tertinggal 0-1 di menit ke 26. Permainan agresif dan kecepatan berlari para pemain Myanmar membuat timnas Indonesia sempat kedodoran.

 

Untungnya timnas Indonesia memiliki Indra Syafri yang sudah makan garam di U-19 ini. Ia merupakan pelatih yang sukses dengan timnas U-19 era Evan Dimas.Kelebihannya yang bagus dalam menemukan pemain muda berbakat menjadi keuntungan sendiri. Indra Syafri juga memiliki strategi cerdas kala membalikkan skor elawan Myanmar, berikut 3 strategi jitunya tersebut :

1.Umpan Panjang

Sadar Myanmar memeragakan pertahanan berlapis, Indra Sjafri menggelar strategi menyerang. Timnas Indonesia U-19 bermain lebih efektif dengan banyak melayangkan umpan-umpan diagonal jarak jauh ke area tengah pertahanan Myanmar.

Para gelandang tidak lagi lama menahan bola. Mereka langsung memasok umpan ke depan saat melihat pertahanan Myanmar merenggang.

Bek-bek Myanmar berulangkali dibuat kerepotan menghadapi kecepatan duo winger, Egy Maulana dan Saddil Ramdani, yang bermain sedikit ke tengah, untuk kemudian membiarkan dua fullback menguasai daerah sayap.

Tercatat sekurangnya Egy melakukan empat kali solo run yang menciptakan kepanikan di sektor pertahanan tuan rumah.

  1. Egy Maulana

Jika pada babak pertama Egy Maulana bermain di posisi penyerang sayap kiri, pada babak kedua sang pemain posisinya sedikit bergeser lebih ke tengah. Ia seringkali jadi second striker mendampingi Hanis Saghara.

Egy sering menjalankan peran ini di sejumlah laga uji coba jelang Piala AFF U-18. Ia kerap menciptakan gol kejutan lewat pergerakan coming from behind.

Ia punya kelebihan dari sisi kecepatan serta dribel yang oke. Saat Timnas Indonesia U-19 beruji coba melawan Espanyol B, pelatih kubu lawan, David Gallego Rodriguez, sempat menyebut permainan Egy seperti Lionel Messi. Ia penyerang liar yang bisa bermain di tiga posisi lini depan.

Dua gol yang dicetak pemain binaan Diklat Ragunan tersebut menegaskan berjalannya strategi Indra Sjafri, menembus tembok tebal pertahanan Myanmar.

 

  1. Serangan Balik

Pada babak pertama pertahanan Timnas Indonesia U-19 kerap dibuat kerepotan menghadapi skema serangan balik cepat Myanmar.

Duet fullback Rifad Marasabessy dan Firza Andika yang aktif membantu serangan seringkali terlambat turun ke belakang.

Melihat seringnya lini pertahanan Tim Merah-Putih kedodoran Indra kemudian menarik Firza untuk digantikan dengan Samuel Simanjuntak. Perubahan ini membuat pertahanan lebih rapat.

Di sisi lain pelatih asal Ranah Minang itu juga memperbaiki komposisi pemain di lini kedua. Ia memasukkan Syahrian Abimayu serta Asnawi Mangkualam.

Peran Asnawi, yang baru saja membela Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2017 menjadi amat krusial. Ia jadi pemain pemotong bola.

Trio gelandang Tim Garuda Muda secara spartan melakukan pressing yang membuat gelandang-gelandang Myanmar kesulitan memasok bola ke sektor tengah.

 

 

 

 

Related Articles

Back to top button