Top Skor

5 Pelatih yang Diprediksi akan Lebih Cepat Dipecat Musim Ini

Liga-liga top Eropa telah memainkan laganya dan ada begitu banyak klub yang belum menunjukkan kapasitasnya. Terutama klub-klub tersebut merupakan klub yang diprediksi akan menuai hasil bagus karena memiliki pelatih kelas dunia. Laga-laga awal ini memang terlalu dini untuk disimpulkan, namun manajemen pastinya punya alasan tersendiri.

 

Dibawah ini kami memiliki 5 pelatih dari liga-liga top Eropa yang diprediksi akan lebih awa dipecat. Prediksi ini pun tidak lepas dari bagaimana hasil negative yang sudah mereka raih. Masih ada laga berikutnya dan mereka diharapkan mampu bangkit dari hasil buruk tersebut. Berikut daftar 5 pelatih tersebut :

  1. Slaven Bilic

Manajemen sudah berusaha memperkuat West Ham United dengan mendatangkan: Joe Hart, Pablo Zabaleta, Marko Arnautovic, dan Javier Hernandez. Bahkan, ada kans bagi Bilic memiliki Renato Sanches dan Grzegorz Krychowiak, namun ia menolaknya.

 

Skuat The Hammers sedianya sudah cukup bagus untuk sekedar di papan tengah klasemen, atau bertarung merebutkan zona Eropa. Namun, entah ada permasalahan internal atau apapun itu, Bilic tampak kesulitan meracik strategi yang pas untuk The Hammers.

 

Pertahanan mereka rapuh. West Ham sudah kebobolan 10 gol dan hanya dua kali mencetak gol. Di laga berikutnya West Ham akan melawan tim yang tengah naik daun, Huddersfield Town. Ini jadi kesempatan bagi Bilic untuk membuktikan kapasitasnya, sekaligus membayar kepercayaan fans yang mengidolainya. Jika tidak, palu pemecatan bisa segera diketuk manajemen.

  1. Frank de Boer

Pasca meninggalkan Ajax Amsterdam pada 2016, De Boer seakan sulit menetap lama di satu klub. Melatih Inter Milan, karier pria Belanda berusia 47 tahun itu juga seumur jagung, sebelum akhirnya dipecat.

 

Kini, ia telah melatih Crystal Palace dan melalui tiga laga. Tiga-tiganya dilalui dengan kekalahan kontra Huddesfield (0-3), Liverpool (0-1), dan Swansea City (0-2). Ironisnya, De Boer tampak tidak belajar dari kesalahan menerapkan formasi tiga bek.

 

The Eagles belum terbiasa memainkan formasi tersebut, plus, ditambah keinginan De Boer menerapkan gaya totaalvoetbal, Palace belum menemukan pola bermain terbaiknya. Kelimbungan itu bisa ‘membunuh’ karier De Boer. Ia bisa jadi manajer yang dipecat lebih awal jika tak segera membenahi performa timnya.

  1. Rafael Benitez

Memenangi Championship dan promosi kembali ke Premier League hanya dalam kurun waktu semusim, tidak jadi jaminan posisi Benitez aman di Newcastle United. Keluhannya menyoal skuat The Magpies, yang dianggapnya tak mampu bersaing di Premier League, bisa jadi buah simalakama bagi Benitez.

 

Manajemen memang tidak membelikannya banyak pemain, tapi, sebagai manajer Benitez seharusnya lebih fokus memaksimalkan skuat yang dimilikinya. Toh, ia memiliki pemain bertalenta seperti Ayoze Perez, Jonjo Shelvey, Joselu, Christian Atsu, dan Aleksandar Mitrovic di dalam skuatnya.

 

Skuat Newcastle sudah cukup bagus. Pertanyaannya adalah, mampukah Benitez memaksimalkannya? Fans tentu tak ingin melihat timnya kembali turun kasta. Kemenangan 3-0 kontra West Ham boleh dijadikan tolok ukur bagi Benitez, untuk mencari formula terbaik dan menghindari pemecatan dini.

  1. Stefano Pioli

Lima gol sudah bersarang di gawang Fiorentina dari dua laga Serie A yang telah berlangsung. La Viola kalah 0-3 dari Inter Milan dan 1-2 dari Sampdoria. Hal ini jelas tak bisa ditolerir oleh fans, khususnya kepada tim bersejarah seperti Fiorentina.

 

Kehilangan Borja Valero, Mattias Vecino, dan Nikola Kalinic tak jadi alasan. Pioli telah mendapatkan Jordan Veretout, Cyril Thereau, dan Riccardo Saponara, untuk menjaga performa tim. Nasib pelatih asal Italia berusia 51 tahun takkan berlangsung lama jika tak segera mengubah tren minor, menjadi tripoin di laga-laga berikutnya.

  1. Fran Escriba

Sama seperti Pioli, Escriba di Villarreal juga bisa menghadapi palu pemecatan lebih cepat, jika tak mampu mengangkat performa The Yellow Submarine. Pasca kalah 0-3 dari Real Sociedad, Villarreal kalah 0-1 dari Levante di La Liga.

 

Keterpurukan ini tentu tak ingin dilihat fans, apalagi di musim 2015/16 Villarreal menapaki semifinal Europa League. Plus, Escriba memiliki skuat yang bagus berisikan pemain sekaliber Carlos Bacca, Enes Unal, Nicola Sansone, Roberto Soriano, dan Denis Cheryshev. Melawan Real Betis di laga berikutnya, Escriba harus segera membenahi performa Villarreal jika tak ingin dipecat manajemen.

 

 

 

 

 

Related Articles

Back to top button