Top Skor

6 Kombinasi Terbaik di dunia Sepak bola Sepanjang Musim ini

Sepakbola adalah olahraga tim dimana tidak ada yang namanya superman, yang ada hanya supertim. Inilah kunci olahraga ini yang mengandalkan kekompakan dan bukan hanya kualitas individu saja. Dan artinya yang hebat tidak bisa maju sendirian, yang kurang hebat tidak bias mundur sendirian.

Dan sepanjang jalannya musim ini, kami melihat ada beberapa kombinasi terbaik yang mampu mengangkat performa timnya. Mereka adalah dua orang atau lebih yang paling sinergi dalam mengemban tugasnya. Siapa sajakah mereka, berikut  6 kombinasi terbaik di dunia sepanjang musim 2016-2017 ini :

chelsea

  1. Timo Werner – Emil Forsberg (RB Leipzig)

Memulai daftar ini adalah duet dari tim kejutan Bundesliga musim ini. Bagaimana tidak, pencapaian dari RB Leipzig yang mampu menguasai papan atas klasemen Bundesliga 2016/17 tidak dapat dilepaskan dari duet maut yang mereka miliki di lini depan. Kendati memiliki segudang talenta di sektor ofensif, nama Timo Werner dan Emil Forsberg merupakan pilar utama dari Leipzig.

 

Kombinasi keduanya telah menyumbang total 13 gol dari 31 gol Leipzig musim ini (30%). Mereka juga membuat 36 umpan kunci dan juga total 45 kesempatan bagi rekan-rekannya. Sebuah kombinasi yang bahkan tidak dapat disaingi oleh Bayern Munchen.

 

Jika Leipzig ingin terus menghantui Bayern Munchen di puncak klasemen Bundesliga, keberadaan dua sosok ini akan sangat krusial bagi kesuksesan klub musim ini maupun di masa mendatang.

 

  1. Harry Kane – Dele Alli – Christian Eriksen (Tottenham Hotspur)

Kendati penampilan dari Spurs musim ini belum sementereng musim lalu kala mereka konsisten berada di posisi dua besar, Spurs memiliki cukup alasan untuk percaya diri. Alasan tersebut adalah keberadaan trio maut mereka di lini depan, yakni striker harry Kane, yang disokong oleh Dele Alli dan Christian Eriksen.

 

Kerjasaman mereka bertiga menjadi tulang punggung lini depan The Lily Whites musim ini, dan mereka menjadi sumber dari total 25 dari 39 gol Spurs musim 2016/17 (64%). Khusus bagi Eriksen, bintang Timnas Denmark tersebut menciptakan tidak kurang dari 47 umpan kunci dan 54 kesempatan bagi rekan-rekannya. Angka yang kemudian berhasil dikonversi masing-masing 10 kali oleh Kane dan Alli.

 

Dengan berbekal pertahanan yang solid, dan keberadaan trisula maut di lini depan, bukan tidak mungkin Spurs dapat mengulang pencapaian musim 2015/16 lalu.

 

  1. Daniele De Rossi – Kevin Strootman (AS Roma)

Kombinasi yang efisien tidak hanya melulu didominasi oleh para pemain muda maupun senior saja. Kombinasi antara pemain senior dan yunior juga dapat berbuah manis jika diimplementasikan dengan baik. Hal ini ditunjukkan oleh duet antara Daniele De Rossi dan Kevin Strootman di AS Roma.

 

Selalu dipandang sebagai raksasa yang tidak bertaring di Italia, Serigala Roma mengamuk di musim ini dan mampu secara konsisten bertengger di posisi kedua klasemen. Mereka juga memiliki pertahanan terbaik kedua (kebobolan 18 gol) di liga.

 

Kredit terbesar harus diberikan kepada duet De Rossi – Strootman yang mampu melapisi pertahanan Il Lupo dengan sangat baik. Total keduanya berhasil memenangkan 67 tekel dan melakukan 76 kali intercept sepanjang musim 2016/17. Mereka juga menjadi pemain dengan jumlah passing sukses terbanyak di Serie A, yakni 715 (De Rossi) dan 808 (Strootman).

 

Jika keduanya konsisten dalam aksinya, bukan tidak mungkin Roma akan mencuri gelar dari Juventus musim ini.

 

  1. Pedro Rodriguez – Diego Costa – Eden Hazard (Chelsea)

Musim ini menjadi musim yang luar biasa bagi Chelsea. Setelah sempat terseok-seok di awal musim bersama manajer anyar, Antonio Conte, Chelsea kini berubah menjadi mesin perang yang amat ditakuti. Berbekal formasi 3-4-3, The Blues memanfaatkan betul keberadaan Trisula maut mereka yang diisi Pedro Rodriguez, Diego Costa, dan Eden Hazard.

 

Ketiganya menjadi kunci kesuksesan Chelsea musim 2016/17. Costa sendiri kini merajai daftar top skorer Premier League dengan 14 gol. Hazard dan Pedro di sektor sayap beroperasi maksimal dengan menorehkan masing-masing dua dan enam asssist. 

 

Khususnya untuk Hazard, pemain 25 tahun tersebut berhasil kembali ke performa maksimal sebagai seorang penyerang sayap kreatif. Torehan 38 umpan kunci dan 40 kesempatan yang dia ciptakan menjadi bukti kualitasnya sepanjang musim 2016/17.

 

  1. Antonio Conte – Angelo Alessio (Chelsea)

Jika ada duet yang paling berjasa bagi kesuksesan instan sebuah klub musim ini, tentunya status tersebut sangat patut disematkan kepada dua sosok manajerial Chelsea, yakni sang manajer Antonio Conte, dan asisten keprcayaannya, Angelo Alessio.

 

Keduanya telah bekerja sama semenjak Conte menjadi pelatih kepala Siena musim 2010/11, kala itu keduanya sukses membawa Siena mendapatkan promosi ke Serie A. Kerja sama tersebut makin menuai sukses kala keduanya menukangi Juventus, yang berujung pada raihan tiga gelar Scudetto.

 

Kini di Chelsea, keduanya kembali bekerja sama, dan efek instan pun segera terasa. Sempat tidak stabil di awal musim, keputusan keduanya untuk menggunakan formasi 3-4-3 terbukti sukses. Kini Chelsea bertengger mantap di puncak klasemen dan menjadi kandidat juara Premier League 2016/17.

 

 

Related Articles

Back to top button