Top Skor

3 Hal Unik yang Terjadi di Final Piala Dunia 2018

Selamat Perancis….

Akhirnya Perancis masuk dalam deretan tim elite dunia setelah berhasil menambahkan satu bintang di dadanya.

Final 2018 pun menjadi banjir gol dengan skor akhir 4-2 untuk Perancis.

Namun disamping berhasilnya Perancis menjadi juara, ada begitu banyak hal unik yang terjadi di laga akhir ini.

Diantaranya tentu saja gol bunuh diri Mandzukic.

Sepanjang sejarah final piala dunia, baru kali ini ada gol bunuh diri di laga final.

Selain gol bunuh diri Mandzukic, kami juga mencatat ada 3 hal unik lainnya yang terjadi di partai final, berikut diantaranya :

1. Ditentukan VAR

Masih ingat dengan gol tangan Tuhan milik Diego Maradona di Piala Dunia 1986? Gol yang membuat rakyat Inggris sakit hati. Saat itu lewat tangannya Maradona sukses menjebol gawang timnas Inggris enam menit babak kedua berlangsung. Menyambut umpan crossing, Maradona melompat seakan menyundul bola. Namun dia tidak menjangkaunya lewat kepala, melainkan tangan yang sengaja dijulurkan ke atas. Para pemain Inggris tentu protes. Namun wasit bergeming dan mengesahkan gol berbau hands ball tersebut.

Dalam duel ini, Argentina menang 2-1 dan lolos ke semifinal. Namun insiden gol ‘Tangan Tuhan’ itu tidak akan pernah terlupakan, utamanya bagi Inggris.

Di Piala Dunia 2018, gol seperti ini nyaris mustahil diualang lagi. Sebab, wasit kini sudah dibantu degan teknologi VAR (Video Assistant Refree). Bahkan di final, teknologi menjadi penentu gol kedua Timnas Prancis ke gawang Kroasia.

Berawal dari sepak pojok yang dilakukan Griezmann, Ivan Perisic tanpa sengaja menyentuh bola saat berusaha menghalaunya. Wasit awalnya ragu. Namun berkat bantuan, VAR, pengadil lapangan pun menunjuk titik putih. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Griezman sebagai algojo penalti.

 

2. Invasi penonton

Sebagai tuan rumah, Rusia boleh dikatakan sukses menjaga keamanan para penonton. Nyaris tidak ada kerusuhan antarsuporter seperti yang dikhawatirkan sebelumnya jauh sebelum Piala Dunia 2018 berlangsung.

Sayang di babak final, invasi penonton ke tengah lapangan gagal dikendalikan. Empat orang penonton berhasil menembus pagar steward pada babak kedua. Mereka masuk dengan seragam polisi. Salah seorang di antaranya perempuan.

 

Mereka berlari menuju lapangan dan membuat laga terhenti sejenak. Pemain Kroasia Dejan Lovren sempat terlibat konvrontasi dengan seorang penyusup. Wajar Lovren marah, karena saat itu mereka tengah tertinggal atas Prancis.

Belakangan, grup feminis Pussy Riot mengklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut.

 

3. Blunder kiper

Ini merupakan kali kedua Les Bleus mengangkat trofi bergengsi tersebut setelah 1998 lalu. Namun keberhasilan ini sedikit ternoda oleh blunder yang dilakukan kiper Prancis Hugo Lloris pada menit 69. Berawal dari back pass yang dilakukan Umtiti, Lloris tidak langsung membuang bola menjauhi gawangnya.

Sebaliknya dia menahan dan berusaha melewati Mandzukic yang datang mengahampiri. Celakanya, bola justru membentur kaki belakang Mandzukic dan masuk ke gawangnya. Blunder ini membuat Kroasia memperkecil ketertinggalan jadi 2-4.

Related Articles

Back to top button