Liverpool merupakan klub terbaik di Inggris dan dunia sebelum era 1990 berakhir. Di Inggris fakta itu berakhir ketika Manchester United ditangani Ferguson. Dan mulai saat itu juga Liverpool miskin gelar dan sulit menemukan pelatih yang mampu mengembalikan kejayaan seperti era sebelumnya. Dan salah satu faktor yang membuat Liverpool begitu disegani adalah angkernya Anfield Stadium yang menjadi rumah buat para Liverpudlian.
Suara gemuruh dan tidak berhenti sepanjang 90 menit laga menjadi ciri khas dari stadium ini. Lagu “You’ll Never Walk Alone” yang selalu dikumandangkan akan membuat bulu merinding buat siapa saja bermain di sana. Namun perlahan keangkeran itu mulai sirna dimana seringnya kekalahan demi kekalahan di dapat Liverpool di kandang sendiri. Di musim depan kita akan melihat Juergen Klopp akan memimpin Liverpool mulai dari awal musim. Akankah Klopp berhasil mengembalikan keangkeran Anfield? Namun sebelumnya kita lihat dulu 5 laga terbesar yang pernah terjadi di Anfield Stadium, diantaranya :
LIVERPOOL 2-1 BURNLEY
Liga Sepakbola Divisi 1
Senin, 17 April 1922
Laga ini bernilai krusial. Setelah persaingan sengit di sepanjang musim bersama Tottenham, Liverpool menjalani laga yang bisa menjadi penentu sukses meraih gelar juara.
Anfield pun dipadati oleh setidaknya 50,000 orang. Dengan syarat menang untuk bisa juara, Liverpool bermain all out.
Hasilnya, Burnley bisa dikalahkan dengan skor 2-1 lewat gol Harry Chambers dan Dick Forshaw. Ditambah dengan kekalahan Tottenham, Liverpool pun bisa menyudahi musim dengan gelar juara.
LIVERPOOL 5-0 ARSENAL
Liga Sepakbola Divisi Satu
18 April 1964
Ini adalah momennya Bill Shankly. Kemenangan atas Arsenal di Anfield pada laga ini berujung pada gelar juara, dua musim setelah mereka promosi.
Satu jam sebelum pertandingan, pintu gerbang Anfield masih tertutup. Padahal Liverpudlian sudah memenuhi area di sekitar stadion. Maklum, Liverpool di ujung gelar juara dan tak ada seorang pun yang ingin ketinggalan menyaksikan momen bersejarah ini.
Laga pun dimulai dengan disaksikan 48,000 lebih pasang mata. Ian St John membuka keunggulan di menit ketujuh dan nyaris dibalas lewat titik puntih penalti. Tommy Lawrence sukses mengamankan gawangnya. Alf Arrowsmith yang kemudian bisa mencetak gol untuk menyudahi babak pertama dengan keunggulan 2-0.
Di paruh kedua, dua gol dari Peter Thompson dan Roger Hunt melengkapi pesta gol Liverpool. Skor akhir seharusnya bisa 6-0 apabila Ian Callaghan bisa mengeksekusi penalti dengan sempurna.
Saat laga berakhir, Bill Shankly pun memimpin pemainnya melakukan selebrasi merayakan kesuksesannya meraih gelar pertama buat Liverpool.
LIVERPOOL 3-0 BORUSSIA MOENCHEGLADBACH
Leg Pertama Final Piala UEFA
10 Mei 1973
Setelah memenangi gelar liga kedelapan, Liverpool berpeluang menggenapkan perolehan trofi mereka di ajang Piala UEFA.
Pada saat itu, final dilangsungkan dengan sistem kandand tandang, dan Liverpool kebagian sebagai tuan rumah di leg pertama. Anfield menjadi panggungnya.
Hasilnya, Kevin Keegan bisa mencetak dua gol dan satu gol tambahan datang dari Larry Lloyd. Liverpool berbekal kemenangan 3-0 untuk menjalani leg kedua di Jerman.
Liverpool pada akhirnya kalah dengan skor 2-0, tapi itu tak cukup untuk menghambat langkah mereka meraih gelar juara Piala UEFA pada waktu itu.
LIVERPOOL 0-2 ARSENAL
Liga Sepakbola Divisi Satu
26 Mei 1989
Tak semua laga bersejarah di Anfield memiliki nilai yang manis buat Liverpool. Momentum pada 26 Mei 1989 adalah salah satu yang mengecewakan.
Liverpool dan Arsenal bersaing satu sama lain sejak awal musim. Hingga laga terakhir, kedua tim masih berpeluang juara.
Hingga pada akhirnya tiba waktunya laga terakhir di musim tersebut. Anfield menjadi tuan rumah, Arsenal di tempat kedua dan Liverpool memimpin klasemen dengan hanya selisih gol karena perolehan poin yang sama. Syarat Arsenal untuk juara tak segampang Liverpool, yang setidaknya hanya butuh hasil imbang. Arsenal harus menang dengan marjin dua gol, paling sedikit.
Hingga berakhirnya waktu normal 90 menit, Arsenal hanya bisa menang 1-0. Tapi di injury time, gol dari Michael Thomas memastikan kegagalan Liverpool meraih gelar ke-18 mereka.
LIVERPOOL 1-0 CHELSEA
Leg kedua semi-final Liga Champions
3 Mei 2005
Tiket ke final Liga Champions menjadi yang dipertaruhkan. Chelsea menjadi lawan Liverpool dengan laga di leg pertama berkesudahan dengan skor imbang tanpa gol.
Itu berarti laga di Anfield menjadi partai krusial. Bagaimana pun hasilnya akan sangat menentukan siapa yang lolos ke final.
Dan ‘gol hantu’ Luis Garcia menjadi penentu siapa yang lolos ke final. Liverpool pada akhirnya bisa meraih gelar Liga Champions kelima mereka dengan mengalahkan Milan secara dramatis.
