Top Skor

5 Kontak Fisik yang Dilakukan Pelatih Top Dunia

Olahraga sepakbola memang mengundang banyak tuntutan, yang biasanya ditujukan untuk satu kata kemenangan. Dan untuk memperoleh kemenangan itu, banyak dari pesepakbola yang berselisih dan bersitegang dengan lawan-lawannya.

Hal ini juga berlaku buat para pelatih-pelatih sepakbola. Banyak diantara mereka tersulut amarah, walapun seharusnya merekalah yang harus menjadi penetralisir suasana. Berikut 5 moment dimana pelatih melakukan kontak fisik dengan lawannya :

mou vs tito

 

1. Brian Clough, 1989  
Mendiang Brian Clough dikenang bukan cuma sebagai seorang manajer penuh talenta dan karisma, tetapi juga karena tingkah-polahnya yang acapkali kontroversial. Tengok sebuah insiden di tahun 1989 silam, ketika ia menangani Nottingham Forest. Saat itu para suporter Forest merayakan kemenangan 5-2 timnya atas Queens Park Rangers dengan turun ke lapangan. Namun, rupanya Clough tidak suka dengan hal itu. Alih-alih langsung balik ke ruang ganti bersama para pemainnya, pria yang juga pernah menangani Derby County dan Leeds United tersebut menunjukkan ketidaksukaan dengan melayangkan pukulan secara acak ke sejumlah suporter timnya sendiri. Yang menarik beberapa hari kemudian dua suporter yang kena pukul itu justru minta maaf kepada Clough di televisi nasional saking hormatnya dengan sosok yang pernah mengantar Forest ke dua gelar juara Piala/Liga Champions tersebut. Dalam hal main fisik, Clough juga disebut pernah memukul Roy Keane semasa masih membela Forest. Bicara mengenai hal tersebut Clough, yang tutup usia pada 20 September 2004 di usia 69 tahun, pada suatu ketika mengatakan, “Aku cuma pernah sekali memukul Roy. Ia langsung bangun lagi, jadi aku pasti tidak terlalu keras memukulnya.”
 

2. Jose Mourinho, 2011  
Dengan prestasinya yang oke sebagai manajer dan kontroversi-kontroversi yang ada dalam kariernya, Jose Mourinho acapkali disebut-sebut sebagai Brian Clough era modern. Salah satu episode kontroversi yang sempat ramai adalah ketika Mourinho menangani Real Madrid dan berhadapan dengan klub rival berat Barcelona dalam partai Piala Super Spanyol bulan Agustus 2011. Dalam sebuah keributan di tepi lapangan menjelang laga tuntas, Mourinho, yang tercatat mampu menjuarai empat liga berbeda di Eropa (Portugal dengan Porto, Inggris dengan Chelsea, Italia dengan Inter Milan, dan Spanyol dengan Real Madrid), tiba-tiba terlihat melayangkan jarinya ke arah mata Tito Vilanova–saat itu asisten dari pelatih Barca Pep Guardiola. Atas tindakannya itu Mourinho tentu saja mendapatkan hukuman dan juga kecaman dari banyak pihak di Spanyol, terlebih hal itu terjadi di dalam laga El Clasico antara Madrid dan Barca yang secara tradisional senantiasa berjalan sengit dan panas.
 


3. Delio Rossi, 2012
 
Bicara prestasi dalam kariernya sebagai seorang pelatih, sejauh ini Delio Rossi baru bisa mengantar Lazio juara Coppa Italia 2008-09. Tetapi apapun prestasinya saat “tutup buku” sebagai allenatore nanti, ada satu kisah yang niscaya akan selalu diungkit dalam perjalanan kariernya. Hal itu terjadi ketika Rossi menangani Fiorentina (2011-2012). Kejadian itu pula yang lantas mengakhiri kariernya di La Viola. Dalam sebuah laga Serie A pada bulan Mei 2012, Fiorentina berhadapan dengan Novara di Artemio Franchi dan Rossi lantas memutuskan untuk mengganti salah satu pemainnya, Adem Ljajic. Nah, Ljajic rupanya tidak senang ditarik keluar oleh Rossi dan kemudian bereaksi dengan memberi tepuk tangan dengan nada olok-olok dan mengatakan sesuatu kepada pelatihnya tersebut. Buntutnya panjang. Gantian Rossi yang tidak terima dengan perilaku Ljajic dan ia pun lalu memukul pemainnya sendiri, membuat bench Fiorentina langsung heboh.
 

4. Jorge Jesus, 2013
Saat seorang manajer main fisik, yang jadi sasarannya acapkali adalah pemain atau suporter baik dari tim lawan maupun tim sendiri. Berbeda dengan Pelatih Benfica Jorge Jesus yang malah memilih berhadapan dengan polisi. Hal itu terjadi pada September 2013 dalam kemenangan 1-0 Benfica atas Guimaraes, yang juga pernah ditangani oleh Jesus. Kemenangan itu sendiri disambut suka cita oleh suporter Benfica, yang merayakannya dengan menyerbu ke lapangan. Nah, dalam kejadian tersebut Jesus terlihat berusaha membela secara khusus seorang suporter yang sedang berusaha diamankan pihak kepolisian. Dalam upayanya membebaskan si suporter dari sergapan polisi, Jesus pun tidak segan mendorong dan menghentak-hentakkan tangan aparat di sekelilingnya. Kendatipun bermotif pembelaan, keributan yang melibatkan Jesus dengan aparat ini tentu saja berbuntut hukuman buat si pelatih. Ia dihukum tak boleh menemani timnya dalam pertandingan selama 30 hari dan didenda 5.355 euro.
 


5. Nelson Vivas, 2013
 
Di dunia sepakbola Eropa, nama Nelson Vivas pernah cukup dikenal ketika membela Arsenal (1998–2001) dan Inter Milan (2001–2003), walaupun secara umum kariernya sebagai pesepakbola saat itu relatif tidak mentereng-mentereng amat. Setelah tidak lagi aktif bermain, pria Argentina itu pun berusaha menjajal dunia kepelatihan di kampung halamannya. Pada 2013-14 Vivas pun diberi kepercayaan menangani Quilmes yang juga menjadi klub terakhirnya sebagai pemain sepakbola. Akan tetapi, kariernya sebagai pelatih Quilmes justru mendapat sorotan publik internasional akibat alasan yang keliru setelah ia memukul seorang suporter timnya sendiri pada Oktober 2013. Di tengah-tengah pertandingan saat tengah menemani timmya bermain, Vivas terlihat beradu mulut dengan seorang suporter yang berada di tribun penonton. Sampai suatu ketika emosi Vivas tampak sudah tak bisa dibendung lagi dan ia pun berlari ke arah lorong yang tembus ke tribun penonton dan memukuli suporter tersebut sebelum akhirnya dilerai polisi. Tak berapa lama, Vivas tak lagi melatih Quilmes. (dtc/krs) Sumber: detiksport

Related Articles

Back to top button