Top Skor

5 Alasan Indonesia bisa Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034

Sepakbola Indonesia memang memiliki fakta yang mendunia tentang sepakbola.

Satu hal yang pasti,  negara ini merupakan salah satu negara dengan penduduk terbanyak yang mencintai sepakbola.

Hal ini menjadi daya tarik tersendiri terutama ketika kita berbicara bisnis di sepakbola iti sendiri.

Dan bergulirnya wacana untuk Indonesia bisa menjadi tuan rumah piala dunia 2034, menarik antusias banyak masyarakat.

Seperti apa peluangnya,  berikut kami paparkan :

5. Thailand dan AFF

Indonesia tidak harus sendiri mendaftarkan diri sebagai calon tuan rumah Piala Dunia 2034. Mereka dapat menggabungkan kekuatan dengan Thailand untuk merealisasikannya. Thailand pun sudah bersedia melakukannya.

“Benar, kami dan persatuan sepakbola seluruh Indonesia (PSSI) sudah mempertimbangkan rencana untuk maju dalam pencalonan Piala Dunia FIFA 2034,” tutur Presiden FAT (Asosiasi Sepakbola Thailand), Somyot Poompunmuang.

“Namun, saya yakin ketika pencalonan bersama resmi dilakukan, kami akan dapat dukungan dana dari pemerintah kami untuk membangun stadion-stadion baru sesuai standar FIFA.”

Terlebih, ikhtikad baik PSSI dan FAT itu mendapatkan dukungan dari Dato Sri Azzuddin Ahmad, selaku Presiden AFF (federasi sepakbola Asia Tenggara). Kedua negara (Indonesia dan Thailand) juga telah mendapat dukungan dari pemerintahannya masing-masing. Dengan begitu, kami semakin yakin bisa menggelar Piala Dunia di sini (Asia Tenggara),” harapnya. Jika sudah demikian, masa Indonesia begitu saja menarik diri dari bidding Piala Dunia 2034?

4. Waktu yang Cukup

Tahun 2034 dan sekarang tahun 2018. Masih ada 16 tahun lagi untuk menuju Piala Dunia 2034. Dalam kurun waktu tersebut, sedekade lebih, Indonesia seharusnya bisa lebih membenahi infrastruktur yang dibutuhkan untuk menghelat Piala Dunia. Terutamanya, membenahi stadion-stadion yang sudah ada.

Tidak ada yang tahu masa depan. Namun, jika Indonesia sudah memulai reinfrastruktur dari sekarang, impian untuk mengadakan Piala Dunia bukan lagi sekedar impian belaka.

3. Mundurnya Kompetitor Negara Tetangga

Persaingan Indonesia, jika ditarik dengan ruang lingkup yang lebih sempit, di kawasan Asia Tenggara, lebih ringan karena Malaysia dan Singapura menarik diri dari bidding tuan rumah Piala Dunia 2034.

Singapura realistis menarik diri karena tahu minimnya antusias warganya kepada sepak bola. Sementara Malaysia, dikabarkan menarik diri, karena kecewa dengan sikap AFC yang menolak pembagian grup SEA Games 2017. Mundurnya kedua negara besar di Asia Tenggara itu seharusnya semakin membuat Indonesia percaya diri, untuk meyakinkan FIFA dan mengiklankan keunikan negara Asia Tenggara di mata dunia.

2. Jumlah Fans

Sepak bola bukan sekedar olahraga populer di Indonesia, melainkan candu bagi penggemarnya. Dari Sabang sampai Merauke, tidak ada yang tidak mencintai sepak bola. Seluruh elemen masyarakat Tanah Air memainkannya dari sekedar sepak bola kampung (tarkam), futsal, hingga ajang kompetitif yang sesungguhnya.

Antusiasme warga kepada sepak bola merupakan satu poin utama FIFA untuk mempertimbangkan dihelatnya turnamen besar. Barangkali, hal tersebut juga bisa meyakinkan FIFA, bahwa Indonesia bisa menjadi tuan rumah yang baik untuk Piala Dunia 2034.

1. Liga dan Stadion

Pasca FIFA menarik hukumannya pada sepak bola Indonesia. Kompetisi tertinggi dalam kasta sepak bola Indonesia, kini bernama Liga 1, telah berjalan dengan baik. Meski pembuatan jadwal pertandingan masih terkesan lambat, terpenting Liga 1 dan Liga 2 berjalan.

Seluruh tim memiliki stadion untuk dimainkan, meski nyatanya, stadion tersebut masih belum sepenuhnya milik mereka seperti klub-klub Eropa. Stadion-stadion itu bisa jadi modal positif untuk meyakinkan FIFA agar menghelat Piala Dunia 2034.

Related Articles

Back to top button