Top Skor

5 Alasan Terkuat PSG bisa Menjadi Juara Liga Champions

PSG telah melakukan pembelian mahal dan penting. Di musim ini,dua pembelian terbaik ada di Mbappe dan Neymar. Kedua pemain sejauh ini telah menunjukkan permainan cantiknya, belum lagi ditambah penyelesaian akhir Cavani.PSG menjadi klub yang menjadi sorotan karena berhasil menang besar baik di kandang maupun tandang.

 

Dan ketika berhasil menggulung Celtic di kandang lawan dan mengalahkan Muenchen 3-0 di kandang sendiri, sontak public langsung memprediksi PSG akan menjuarai Liga Champions. Ini merupakan moment yang tepat melihat komposisi kedalaman skuad yang dimiliki. Dan berikut 5 alasan kenapa PSG layak menjadi juara liga champions :

5. Kedalaman Skuad

PSG sedianya sudah memiliki banyak pemain bintang sejak konsorsium asal Timur Tengah mengakusisi klub pada 2011. Salah satu bintang yang pernah mengharumkan PSG itu adalah Zlatan Ibrahimovic, yang kini bermain untuk Manchester United. Kondisinya pun tak jauh berbeda saat ini, bahkan, skuat PSG kian bertambah kuat.

Pemain bintang yang sudah cukup lama bermain untuk PSG seperti Edinson Cavani, Thiago Motta, Marco Verratti, Thiago Silva, Lucas Moura, dan Javier Pastore memiliki cukup pengalaman bermain di PSG. Kedatangan Neymar, Dani Alves, dan Mbappe pun menambah kemewahan skuat asuhan Unai Emery itu. Jadi, dengan kedalaman dan kualitas yang dimiliki para pemain PSG, trofi Champions League seharusnya bisa mereka raih musim ini.

4. Skuad Berpengalaman

Neymar dan Alves datang bukan karena hanya kualitas bermai yang mereka miliki, melainkan pengalaman menjuarai Champions League bersama Barcelona. Kehadiran mereka menambah pengalaman dalam skuat PSG, setelah Motta dan Angel Di Maria yang juga pernah meraihnya bersama Inter Milan dan Real Madrid.

Pengalaman bermain di turnamen antarklub Eropa terbaik dunia keempat pemain itu sangat diperlukan PSG, terutama karena PSG bukanlah klub yang punya DNA kuat bermain di Champions League – tidak memiliki sejarah mentereng di Eropa. Titel Eropa yang terakhir dimenangi PSG adalah titel UEFA Cup Winner’s Cup 1996 dan UEFA Intertoto Cup 2001.

3. Kedatangan Neymar

Datang dengan harga 222 juta euro, Neymar jelas sangat diharapkan PSG mampu memberikan sentuhan magisnya untuk mewujudkan mimpi sukses di Champions League. Tak salah memang PSG mengandalkannya. Bintang asal Brasil itu memang bisa mengubah jalannya pertandingan atau jadi faktor pembeda ketika bermain.

Neymar memiliki skill olah bola untuk melewati lawan, insting mencetak gol tinggi, dan juga memilki visi yang baik dalam melihat pergerakan lawan. Peran sentral Neymar itu bisa terlihat saat PSG melumat kandidat kuat juara Champions League, Bayern Munchen, baru ini di Parc des Princess dengan skor telak 3-0.

Jelas, PSG bisa berharap banyak kepada Neymar seperti halnya Barcelona kepada Lionel Messi, atau Madrid kepada Cristiano Ronaldo.

2. Trisula Maut MNC

Pada musim 2014/15, Barca menjuarai Champions League dengan mengandalkan trisula maut mereka di lini depan yang terkenal dengan sebutan trio MSN, yang terdiri dari Luis Suarez, Messi, dan Neymar. Kini, trisula lini depan yang berbahaya juga dimiliki oleh PSG.

PSG memiliki lini depan dengan singkatan MNC -tentu ini bukan salah satu media terbesar Indonesia- yang terdiri dari Mbappe, Neymar, dan Cavani. Kerja sama ketiganya belum padu laiknya MSN, apalagi hubungan Neymar dan Cavani tengah memanas akibat insiden perebutan bola. Tapi, jika ketiganya terus bermain dan Cavani-Neymar profesional menjalankan tugasnya, bukan tak mungkin PSG bisa menjuarai Champions League dengan keberadaan MSN di lini depan.

 

1. Antusiasme yang Tinggi

PSG memang tak memiliki sejarah besar di Eropa laiknya Liverpool, Madrid, Juventus, Barcelona, Bayern, atau Manchester United. Namun, ambisi besar mereka jika ‘diolah’ dengan benar bisa jadi pelecut motivasi terbesar untuk menjuarai Champions League. Para pemain bisa bersatu untuk menyenangkan sang pemilik klub, Nasser Al-Khelaifi.

Ambisi besar memang seperti halnya buah simalakama: jika terlalu percaya diri mampu melakukannya, PSG bisa lengah dan kemudian menerima realitas pahit seperti halnya musim lalu saat melawan Barcelona. Sempat menang telak dan difavoritkan lolos dengan kemenangan 4-0 atas Barca di leg pertama, PSG nyatanya ‘dijatuhkan kembali ke bumi’ kala dibantai Barca di Camp Nou dengan skor 6-1 di leg kedua. Hal ini jelas jadi pembelajaran bagi mereka, bahwa kualitas saja tak cukup untuk menjuarai Champions League.

Related Articles

Back to top button