Top Skor

5 Bintang Final Liga Champions yang Paling Dikenang

 

Tanggal 3 Juni nanti kita akan menjadi saksi siapa yang akan mencetak sejarah di musim ini. Apakah Real Madrid akan keluar menjadi juara dengan sejarah baru sebagai klub pertama dan satu-satunya yang menjadi juara dua tahun berturut-turut. Ataukah Juventus mencetak sejarah baru klub dengan raihan treble?

Semuanya akan terjawab dan ini akan menjadi final ideal dimana kedua tim merupakan yang terbaik. Juventus sendiri adalah klub terbaik dalam hal pertahanan. Sementara Real Madrid menjadi klub tersubur di liga champions musim ini. Dan berikut kita lihat dulu 5 bintang final liga champions yang paling dikenang :

ramos 2

  1. Solskjaer dan Sheringham (Final 1998/99)

Ole-Gunnar Solskjaer dan Teddy Sheringham dikenal sebagai supersub atau pemain cadangan super di Manchester United (MU). Dua pemain ini dikenal jitu setiap kali dimainkan sebagai pemain pengganti oleh manajer MU kala itu, Sir Alex Ferguson.

Di final Liga Champions 1998/99, aksi Solskjaer dan Sheringham tak pelak lagi pantas untuk dikenang. Sheringham masuk terlebih dahulu gantikan Jesper Blomqvist di menit ke-87.

Sedangkan Solskjaer tampil belakangan, gantikan Andy Cole di menit ke-81. Siapa saja jika pemain cadangan ini menjadi penentu kemenangan MU atas Bayern Muenchen.

Sudah tertinggal sejak menit ke-6 lewat Mario Basler, MU berbalik menang lewat dua gol di Sheringham di menit ke-91 dan Solskjaer di menit ke-93. Fans MU bakal terus mengenang dua gol istimewa ini.

 

  1. Didier Drogba (Final 2011/12)

Laga final Liga Champions antara Chelsea vs Bayern Munchen di 2012 ini memang ditentukan lewat adu penalti. Chelsea sukses menang dengan skor 4-3 atas Munchen.

Satu pemain yang pantas disorot yaitu Didier Drogba. Striker asal Pantai Gading ini menjadi pemicu terjadi adu penalti berkat gol penyeimbangnya di menit ke-88, setelah sempat kecolongan gol oleh Thomas Muller di menit ke-83.

Tak hanya cetak gol penyeimbang, Drogba juga menjadi penendang terakhir yang jadi penentu Chelsea juara. Laga final yang berlangsung di Allianz Arena ini pantas menjadi milik Drogba.

Dia membayar lunas kegagalan Chelsea jadi juara Liga Champions di 2007/08. Ini juga menjadi penampilan puncaknya bersama The Blues sebelum putuskan hijrah ke Shanghai Shenhua. Fans Chelsea tak akan lupakan keganasan Drogba kala itu.

 

  1. Sergio Ramos (Final 2013/14)

Sergio Ramos adalah inspirator buat Real Madrid. Meski berposisi sebagai bek, pemain kelahiran Sevilla ini kerap menjadi pahlawan lewat gol-gol di menit akhir.

Tengok saja di final Liga Champions 2013/14 saat Real Madrid hadapi Atletico Madrid di laga final yang berlangsung di Stadion da Luz, Portugal. Ramos menjadi inspirator kemenangan 4-1 Real Madrid atas Atletico Madrid kala itu.

Ramos cetak gol lewat sundulan manfaatkan umpan tendangan sudut Luka Modric di menit ke-93. Gol ini memaksa perpanjangan waktu.

Real Madrid menambah tiga gol di 30 menit perpanjangan waktu lewat Gareth Bale, Marcelo dan penalti Cristiano Ronaldo. Gara-gara momen ini, Ramos ingin ubah nomor jerseynya menjadi 93. Iniuntuk mengenang momen istimewa dimana Real Madrid rebut gelar La Decima.
 

  1. Pedrag Mijatovic (Final 1997/98)

Lagi-lagi bintang Real Madrid menjadi bintang yang pantas dikenang di final Liga Champions. Pada final Liga Champions di Amsterdam Arena, 20 Mei 1998, Pedrag Mijatovic cetak gol satu-satunya Real Madrid ke gawang Juventus.

Gol itu juga akhiri penantian 32 tahun Real Madrid untuk kembali menjadi juara Liga Champions. Gol Mijatovic juga memberi Real Madrid gelar Liga Champions yang ketujuh.

Pertandingan berlangsung ketat. Real Madrid harus tunggu hingga menit ke-66 untuk cetak gol. Berawal dari tendangan sudut yang membuat kemelut depan gawang Real Madrid.

Roberto Carlos lepas tembakan yang mengarah ke Mijatovic. Sebelum cetak gol, Mijatovic terlebih dahulu kecoh kiper Juventus, Angelo Peruzzi. Gol ini bakal dikenang fans Real Madrid.
 

  1. Ronald Koeman (Final 1991/92)

Ronald Koeman cetak gol bersejarah untuk Barcelona di final Liga Champions 1991/92. Golnya membuat Barcelona unggul 1-0 atas Sampdoria yang sekaligus memberi Barcelona gelar pertama di Liga Champions.

Pada laga final 20 Mei 1992 di Wembley, London ini, duel Barcelona vs Sampdoria berlangsung ketat. Barcelona harus menunggu hingga menit ke-112 untuk tentukan kemenangan.

Berawal dari pelanggaran pemain Sampdoria di luar kotak penalti. Koeman eksekusi tendangan bebas yang cukup jauh. Tendangan lurus yang keras tak mampu dibendung Gianluca Pagliuca.

Sebelumnya, Barcelona lolos dua kali ke final Liga Champions pada 1961 dan 1986. Tapi pada dua kesempatan itu, Barcelona gagal rebut juara. Tak aneh jika gol Koeman bakal selalu dikenang fans Barcelona.

 

 

 

 

Related Articles

Back to top button