Top Skor

7 Moment Terbaik Pirlo Sepanjang Karirnya

Andrea Pirlo akhirnya memutuskan untuk gantung sepatu Desember tahun ini. Pemain Legendari Italia ini selalu mendapat respek dari setiap lawan-lawannya. Ia juga diperebutkan klub elite Italia sebagai legenda klub, normal saja ia pernah tampil memperkuat tiga klub besar Italia seperti Inter Milan, AC Milan dan Juventus.

 

Di Inter milan ia tampil kurang menggigit dan AC Milan menampungnya untuk menjadikannya pemain legendaris. Namun pelabuhan berikutnya ke Juventus menjadi moment special karena begitu banyaknya tropi yang kembali ia menangkan. Dan berikut dibawah ini 7 moment terbaik dari seorang legenda besar Italia, Andrea Pirlo :

  1. Juara Piala Dunia 2006

‘Tinta emas’ dari karier panjang Pirlo. Ia berandil besar memberikan titel Piala Dunia 2016 kepada Timnas Italia kala mencetak gol penalti di drama adu penalti kontra Prancis, setelah di waktu normal bermain imbang 1-1.

 

Terlepas dari insiden tandukkan Zinedine Zidane kepada bek Italia, Marco Materazzi, Pirlo melakukan tugasnya dengan sangat baik kala membuka keunggulan Italia di drama adu penalti. Ia menjadi penendang pertama dan sukses memberikan ketenangan kepada rekan setimnya.

 

Italia pun menang 5-3 setelah David Trezeguet gagal mencetak gol ke gawang Gianluigi Buffon, sementara lima penendang penalti Italia menjalankan tugasnya dengan baik.

 

“Menjadi yang pertama melakukan penalti, melepaskan ‘penyiksaan’ di momen terbesar pertandingan, merupakan hal yang selalu dibayangkan pemain,” ucap Pirlo dalam buku autobiografi “I Think Therefore I Play”.

 

 

  1. Empat Scudetto Beruntun

Pirlo pernah merasakan dua titel Serie A di era kejayaan AC Milan. Namun, ia tak pernah merasakan merajai Serie A empat kali beruntun seperti yang dilakukannya bersama Juventus sejak tahun 2012 hingga 2015.

Momen itu pun jadi momen terbaik Pirlo di sisa kejayaannya bermain di Eropa. Pasca bermain untuk Juventus, Pirlo pindah ke New York City FC.

 

 

  1. Gol Terbaik

Pirlo dikenang sebagai legenda AC Milan dan Juventus. Namun, ia lebih banyak menghabiskan masa baktinya di Milan kala Pirlo bermain selama 10 tahun di sana – dari 2001 hingga 2011.

Scudetto di tahun 2011, musim terakhir Pirlo seakan mengiringi kepergiannya dari Milan. Kepergiannya kian sempurna karena Pirlo mencetak gol terindah dan mungkin, terbaik, di Serie A kala melawan Parma di musim 2010/11.

Pirlo melepaskan tendangan keras jauh dari luar kotak penalti dan menghujam gawang Parma. Jika diperhatikan dengan seksama, bola tendangannya tidak berputar sama sekali. Ini menunjukkan akurasi dan betapa kerasnya ia menendang bola.

 

 

  1. Piro Vs Joe Hart

Pada Euro 2012, Pirlo terlihat seorang diri mengobrak-abrik lini tengah Timnas Inggris. Ia bak guru yang tengah mengajari muridnya bagaimana cara mendikte tempo bermain di lini tengah.

Laga berakhir imbang tanpa gol di waktu normal dan kiper Inggris, Joe Hart, tengah on fire kala itu. Namun, Pirlo menghancurkan kepercayaan dirinya itu melalui sepakan penalti nan indah, panenka.

Tak mudah melakukannya, dibutuhkan ketenangan besar dan kepercayaan diri dari pemain bermental baja. Namun Pirlo bukan pemain biasa…ia legenda sepak bola. Gol Pirlo pun memberi kemenangan 4-2 atas Inggris di perempat final Euro 2012.

 

 

  1. Terbaik di Generasinya

Pirlo dikenal sebagai regista -gelandang bertahan di depan lini belakang- terbaik Italia, bisa disebut juga deep-lying playmaker. Tapi, ia tak memulai perjalanan sebagai gelandang bertahan alias gelandang serang.

Pirlo baru berubah menjadi gelandang bertahan ketika Carlo Ancelotti melatih Milan, dan menjadikannya regista. Berkat perubahan posisi bermainnya itu, Pirlo memiliki karier yang panjang hingga di usianya kini berumur 38 tahun. Ia akan terus dikenang sebagai regista terbaik dunia sepanjang masa.

 

 

  1. Final Champions League 2007

Dua titel Champions League telah dirasakan Pirlo pada musim 2002/03 dan 2006/07, keduanya diraih bersama Milan. Di antara keduanya, tahun 2007 jadi momen yang perlu dikenang tentang Pirlo karena tendangan bebasnya menentukan kemenangan 2-1 Milan atas Liverpool.

Kemenangan itu membalaskan luka dua tahun sebelumnya di Istanbul kala melawan tim yang sama. Tendangan bebas Pirlo memang tidak berbuah gol atas namanya sendiri, namun, sepakannya -entah disengaja atau tidak- mengenai tubuh Flippo Inzaghi yang mencetak gol keduanya di laga itu. Kesuksesan ini paling tidak menggambarkan: berbicara sejarah Milan tak pernah lepas dari kontribusi Pirlo.

 

 

  1. Ekspresi Datar

Kala Pirlo bermain di Juventus pada kurun waktu 2011-2015, Bianconeri -julukan Juventus- pernah mempopulerkan tagar #PirloisnotImpressed. Tagar itu pun sukses menjadi viral di media sosial dan bagi kami, apa yang dilakukan Juventus cukup keren.

Pasalnya tagar itu memperlihatkan karakter Pirlo di dalam dan luar lapangan. Pirlo dikenal sebagai sosok berwajah datar dan cenderung ‘dingin’, tak mudah bagi siapapun atau apapun yang dapat menarik perhatiannya. Dibutuhkan suatu hal yang luar biasa hebat untuk membuatnya terkesima…

 

Related Articles

Back to top button