Top Skor

5 Hal yang Menjadi Kelemahan Chelsea Versi Conte Sampai Saat Ini

 

Di awal kompetisi Liga Inggris musim ini, Chelsea begitu meyakinkan dimana sempat menyapu 3 laga dengan kemenangan. Namun keraguan mulai muncul ketika pasukan Antonio Conte ini dipermalukan Liverpool dikandang sendiri 1-2. Arsenal kembali mempermalukan Chelsea di derby London dengan skor 3-0. Chelsea sedang dalam masalah.

 

Dua kekelahan beruntun ini yang didapat dari tim rival, membuat kepemimpinan Conte dipertanyakan. Conte pun sempat bereaksi keras dengan mengatakan timnya adalah tim kuat yang hanya diatas kertas saja. Dibawah ini kami akan menjelaskan 5 hal yang harus dibenahi Conte dan menjadi kelemahan Chelsea sampai saat ini, diantaranya :

 

conte

5. Pertahanan

​Bagi pelatih sekaliber Conte yang berasal dari Italia dan punya filosofi pertahanan solid, seperti yang diperlihatkannya saat melatih Juventus dan Timnas Italia. Kebobolan sembilan gol dan berada di peringkat delapan Premier League, menunjukkan kerapuhan lini belakang Chelsea.

 

Tak pelak pertahanan masih jadi fokus yang harus dibenahi Conte. Regenerasi harus segera dilakukan, mengingat bek-bek Chelsea sudah berkepala tiga atau lebih, dari Branislav Ivanovic (32 tahun), Gary Cahill (30 tahun), dan John Terry (35 tahun).

 

Nama terakhir bisa jadi pengecualian, karena ia merupakan kapten tim dan penyalur pikiran Conte kepada pemain Chelsea lainnya saat bertanding. Namun dua nama pertama boleh jadi disingkirkan, karena performanya telah menurun.

David Luiz yang baru datang dari Paris Saint Germain (PSG) tidak banyak membantu, apabila lini belakang sudah tidak menunjukkan koordinasi yang baik. Sosok Terry masih krusial, karena ia dapat mengomandoi lini bertahan dengan baik.

4. Mental

​Hal ini mungkin baru terbangun seiring berjalannya waktu, karena pemain Chelsea sudah terlanjur ‘rusak’ saat ditangani Jose Mourinho dalam dua musim terakhir. Chelsea bisa jadi kaget dengan pendekatan yang dilakukan Conte.

 

Pria Italia berusia 47 tahun selalu menuntut para pemainnya untuk tampil 100 persen dalam tiap pertandingan, memberikan segalanya dan berjuang merebutkan bola. Conte tidak suka dengan pemain yang tampil setengah-setengah.

Tak pelak baru-baru ini ia menyebut Chelsea hanya hebat secara kualitas di atas kertas, karena para pemainnya tak punya daya juang yang sama saat bertanding.

3. Formasi

​Conte seakan sudah mempatenkan formasi 4-1-4-1 di Chelsea. Namun ibarat koki yang belum menemukan bumbu untuk meracik masakannya, pun demikian dengan Conte. Ia masih bongkar pasang taktik dan pergantian pemain, untuk mencari strategi terbaik.

 

Hal yang wajar mengingat pelatih Negeri Pizza kaya akan taktik. Conte pun bisa menguji formasi 3-5-2 yang biasa ditempatkannya di Juventus dan Timnas Italia. Memang, tidak ada jaminan formasi itu berjalan baik, namun jika berjalan dengan baik, bisa jadi Chelsea sulit ditaklukkan.

2. Keputusan untuk Cesc Fabregas

​Conte sudah harus menentukan bermain dengan Fabregas atau tidak dalam susunan pemain Chelsea. Pasalnya tanpa kehadiran Fabregas, pola serangan Chelsea hanya terpusat di sisi sayap dan kualitas Eden Hazard.

 

Namun dengan keberadaan Fabregas, Chelsea memiliki opsi bermain lebih kreatif di lini tengah dengan visi bermain gelandang Spanyol berusia 29 tahun. Visi bermainnya bisa digabungkan dengan kelincahan pemain sayap Chelsea.

1. Diego Costa Butuh Pendamping

​Conte boleh jadi mencoba strategi baru untuk mengurangi tekanan kepada Costa, yang kerap diplot menjadi bomber sentral atau tunggal di lini depan. Michy Batshuayi bisa jadi rekannya di lini depan dalam membongkar pertahanan lawan.

 

Tak bisa dipungkiri Conte kerap memainkan dua penyerang di tim yang pernah dibelanya. Di Juventus ia pernah memiliki duet Carlos Tevez dan Fernando Llorente, Mirko Vucinic dan Fabio Qualiarella. Pun begitu di Timnas Italia, dengan duet Ciro Immobile dan Simone Zaza, atau Graziano Pelle dengan Eder.

 

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button