Top Skor

5 Pesepakbola Top yang Bangkrut Setelah Pensiun

Pesepakbola saat ini sangat bergelimang dalam hal pendapatan.

Tidak hanya mengandalkan gaji sebagai sumber pendapatanya, tapi juga bisa memaksimalkan pendapatannya melalui sponsorship.

Selain itu juga banyaknya bermunculan sosial media, membuat pundi-pundi pendapatan pesepakbola semakin meningkat.

Namun ternyata ada begitu banyak juga pesepakbola yang jatuh bangkrut ketika pensiun dari profesinya menjadi pesepakbola.

Di bawah ini kami memiliki 5 pesepakbola, siapa sajakah mereka, berikut diantaranya :

  1. John Arne Riise

Sosok pertama dalam daftar pesepakbola yang mengalami kebangkrutan setelah pensiun adalah John Arne Riise.

Pada masa jayanya, yakni media 2000-an, Riise merupakan salah satu bek sayap dengan kemampuan di atas rata-rata di Liga Primer Inggris.

Riise yang berposisi sebagai bek kiri itu terkenal dengan tembakan kaki kirinya yang sangat keras.

Tak ayal jika dia kerap menjadi algojo tendangan bebas bagi Liverpool selain Steven Gerrard.

Bola hasil tendangannya bahkan sempat membuat tulang paha Alan Smith patah ketika Liverpool bertemu Manchester United di ajang Liga Primer Inggris.

Pemain berkebangsaan Norwegia itu juga pernah memperkuat beberapa tim selain Liverpool, yakni AS Roma, Fulham, dan Monaco.

Kala menjadi pemain, Riise mendapatkan bayaran mencapai Rp7,6 miliar per pekan. Jumlah itu hanya gaji dari klub yang diperkuatnya. Atas gaji sebesar itu, Riise harusnya bisa hidup secara sejahtera.

Namun, pesepakbola kelahiran Molde, Norwegia itu pernah dinyatakan bangkrut dan terlilit utang serta menjadi korban penipuan sebesar Rp57 miliar.


2. David James

Kiper asal Inggris David James menempati posisi kedua sebagai pesepakbola yang mengalami kebangkrutan setelah pensiun.

Kiper yang malang melintang bersama sejumlah klub di Liga Primer Inggris sebetulnya memiliki pendapatan yang cukup besar ketika masih aktif sebagai pemain.

Tercatat, mantan kiper nomor 1 Timnas Inggris ini memiliki kekayaan sebesar Rp382 miliar.

Namun, banyaknya harta yang James miliki tidak menjamin hidupnya lebih sejahtera.

Pada 2014 silam, James yang pernah memperkuat Liverpool dan Manchester City ini divonis mengalami kebangkrutan.

Kebangkrutan yang dialami James disebabkan sebagian besar oleh utang dan diawali dari perceraiannya dengan sang istri yang bernama Tanya.

Kebangkrutan yang dialami James membuatnya harus menjual barang-barang berharga yang dia miliki.

Bahkan, James pernah harus menjual koleksi sarung tangan kipernya untuk sekadar menyambung hidup.


3. Brad Friedel

Pesepakbola lainnya yang mengalami kebangkrutan setelah pensiun adalah Brad Friedel.

Kiper asal Amerika Serikat (AS) yang malang melintang di Liga Inggris berama Blackburn Rovers, Aston Villa, dan Tottenham Hotspurs ini memiliki kemampuan di atas rata-rata.

Tak heran jika kariernya di Inggris cukup moncer.

Atas kemampuan mumpuninya dalam menjaga gawang, Friedel mendapatkan bayaran lebih dari Rp7,6 miliar per pekan di klub yang dia bela.

Namun, kiper berkepala plontos ini justru harus rela mengalami kebangkrutan pada 2011 silam.

Kebangkrutan yang Friedel peroleh tak terlepas dari hutang yang melilitnya.

Friedel diketahui memiliki sekolah sepak bola di Amerika Serikat. Sekolah atau akademi itu dibangun Friedel menggunakan uang pinjaman yang pada akhirnya tidak sanggup dia bayar.

Mantan kiper nomor 1 Timnas AS tersebut diperkirakan berutang hingga Rp95 miliar.

Rumahnya senilai Rp4,9 miliar juga terpaksa harus direlakan karena disita oleh pihak bank.Celestine Babayaro

Kehidupan mewah nan glamor sepertinya membutakan mata Celestine Babayaro.

Mantan bek Newcastle United dan Chelsea ini divonis mengalami kebangkrutan setelah pensiun sebagai pesepakbola pada 2011 silam.

Pemain berkebangsaaan Nigeria ini sempat menjadi pemain dengan gaji besar di Liga Inggris pada musim 90-an akhir hingga awal milenium. Bayarannya pun mencapai Rp477 juta per pekan.

Angka tersebut cukup besar bagi pemain sekaliber Babayaro kala itu yang berlaga di Liga Primer Inggris.

Saking bangkrutnya, Babayaro sempat dikabarkan tidak mampu membeli mesin pemotong rumput untuk digunakan di rumah mewahnya.


5. Eric Djemba-Djemba

Djemba-Djemba menjadi pesepakbola berikutnya yang mengalami kebangkrutan setelah pensiun.

Pengelolaan keuangan yang buruk menjadi alasan utama mengapa Djemba-Djemba mengalami kebangkrutan.

Djemba-Djemba direkrut Manchester United dari tim Liga Perancis, Nantes pada musim 2003-2004.

Kehadirannya di skuad setan merah diharapkan Sir Alex Ferguson yang menjadi pelatih kala itu untuk menjadi penyeimbang di lini tengah bersama dengan Paul Scholes dan Roy Keane.

Kepindahan Djemba-Djemba ke tim raksasa Inggris dari tim kecil di Perancis menjadi titik balik kehidupannya.

Seolah mengalami star syndrome, pemain asal Kamerun itu tidak mampu tampil baik di dalam lapangan sehingga membuatnya tidak bertahan lama di Old Trafford.

Gaji besar yang diperolehnya di Manchester United tidak dapat digunakannya secara bijak.

Djemba-Djemba hidup berfoya-foya dengan membeli 4 mobil mewah dan dia juga tercatat memiliki 30 rekening dari bank yang berbeda.

Pengelolaan keuangan yang buruk, kehidupan mewah tanpa tanggung jawab, dan juga performa buruk di dalam lapangan membuat Djemba-Djemba hanya bertahan 2 musim di Manchester United.

Setelah itu dia sempat bermain untuk banyak klub di antaranya Aston Villa, Burnley, Qatar SC, Partizan Belgrade, Hapoel Tel Aviv, St Mirren, dan Chennaiyin.

Pada 2015, Djemba-Djemba pun sempat bermain di Indonesia dengan memperkuat kesebelasan Persebaya Bhayangkara.

Namun, kemampuannya justru terus menurun sehingga dia akhirnya pensiun pada 2016.

Sumber : cekaja.com

Related Articles

Back to top button