Top Skor

5 Top Skor Timnas Indonesia Sepanjang Masa

Timnas Indonesia saat ini ditangani pelatih asal Spanyol yakni Luis Milla. Ada begitu banyak harapan melihat pola permainan yang diterapkan Milla. Timnas sering sekali bermain menghibur layaknya tiki-taka di Barcelona. Para pemain pun sepertinya menyukainya dan memberi harapan akan kekuatan timnas di masa mendatang.

 

Hal ini semakin diyakinkan lagi dengan  banyaknya muncul para penyerang berbakat. Nama-nama pemain berbakat lain pun bermunculan seperti Evan Dimas, Egy Maulana dan Hansamu Yama. Semoga saja para pemain bisa memberikan tropi yang sudah sangat lama tidak bisa kita raih. Dan berikut kami memiliki daftar top skor sepanjang masa timnas Indonesia :

  1.  Soetjipto Soentoro (57 gol, 68 laga)

Menempatkan nama Soetijipto Soentoro sebagai pencetak gol terbanyak timnas Indonesia ini sedikit menuai kontroversi, karena tidak semua pertandingan yang dilakukannya bersama dengan PSSI terdokumentasikan dan tercatat secara resmi.

Namun hal yang tidak bisa dibantah, Soetjipto Soentoro pada masa jayanya striker haus gol yang amat ditakuti bek-bek lawan. Ia pemain didikan Persija Jakarta, yang pada era 1960-1980 intens memasok pesepak bola berbakat ke Tim Merah-Putih.

Di usia 16 tahun sudah memperkuat Persija ke Eropa dan ikut Pelatnas PSSI Yunior untuk Piala Yunior Asia 1959. Di Piala Yunior Asia, Soetjipto Soentoro menjadi top skorer dengan 14 gol.

Gol-golnya dihasilkan ketika Indonesia mencukur Taiwan 14-0 dan Jepang 13-1. Meski pada akhirnya Indonesia menjadi juara ketiga setelah tumbang oleh Burma (sekarang Myanmar) di semifinal yang akhirya menjadi Juara. Aksinya di Piala Yunior Asia membawanya menjadi pemain yang diandalkan dan dipromosi ke tim senior.

Dalam penampilannya bersama Timnas Indonesia dari tahun 1965 hingga 1970, pemain yang dijuluki “Gareng” ini senantiasa menjadi ancaman bagi bek lawan. Soetjipto Soentoro sempat dilirik oleh klub Jerman, Werder Bremen.

Pada 14 Juni 1965 Timnas Indonesia yang melakukan lawatan ke Eropa melakukan pertandingan persahabatan melawan juara Bundesliga, Werder Bremen. Si Gareng dan kawan-kawan tampil menyulitkan Bremen.

Timnas Indonesia hanya kalah tipis 5-6. Pelatih Werder Bremen yang merangkap pelatih Timnas Jerman Barat, Herr Brocker terang-terangan memuji dan menawarkan Soetjipto, Max Timisela, dan John Simon bermain untuk klub Werder Bremen. Namun, tawaran simpatik itu ditolak oleh Kolonel Gatot Suwago yang jadi manajer timas saat itu.

  1. Bambang Pamungkas (36 gol, 77 laga)

Bambang Pamungkas hingga saat ini tercatat sebagai pemain paling banyak membela Timnas Indonesia. Sepanjang periode 1998-2012 Bepe memperkuat Tim Garuda di 85 laga internasional.

Di awal kariernya Bambang sempat bermain di klub Divisi II Belanda, ECH Norad (tahun 2000). Pemain yang identik dengan nomor punggung 20 itu tercatat sebagai top scorer Liga Indonesia musim 2000. Ia sukses mengantarkan Persija Jakarta jadi juara kasta elite musim 2011.

Bambang sempat bermain di negara tetangga, Malaysia, bersama Selangor FA. Di musim perdananya pada tahun 2005 ia mempersembahkan treble gelar.

Bepe melakoni debut bersama Timnas Indonesia pada 2 Juli 1999 saat pertandingan persahabatan melawan Lituania. Bambang, yang saat itu baru berusia 18 tahun, berhasil menciptakan sebuah gol dalam pertandingan yang berakhir seri 2-2.

Pada tahun 2002, Bambang menjadi pencetak gol terbanyak dengan 8 gol dari 6 penampilan sekaligus membantu Indonesia menjadi runner-up Piala Tiger 2002.

Pada 10 Juli 2007, ketika pertandingan Indonesia Vs Bahrain di ajang Piala Asia, ia mencetak gol, memastikan Indonesia menang 2-1.Saat ini Bambang menjadi pemegang rekor penampilan terbanyak (caps) dan Top Skorer untuk Indonesia dengan 77 penampilan dan 36 gol sesuai dengan pertandingan katagori A FIFA.

Tetapi jika mengikutkan pertandingan Non-FIFA (termasuk melawan Klub dan Timnas Indonesia U-23) maka penampilan Bambang adalah 88 dengan 42 gol. Pada tanggal 1 April 2013, Bambang Pamungkas menyatakan pensiun dari Timnas Indonesia.

 

 

  1.  Kurniawan Dwi Yulianto (31 gol, 60 laga)

Kurniawan Dwi Yulianto jadi fenomena di sepak bola Indonesia. Namanya meroket saat mengikuti program mercusuar PSSI pelatnas jangka panjang di Italia pada periode 1993-1994.

Tampil menawan bersama Timnas Primavera, ia sempat dikontrak klub Swedia, FC Luzern pada 1994-1995.

Striker kelahiran 13 Juli 1976 bahkan sempat dipinjam klub elite Serie A, Sampdoria, saat melakukan lawatan di Asia.Karier Kurniawan di Timnas Indonesia pasang-surut.

Sempat terpuruk karena kasus narkoba pada awal tahun 2000-an, ia comeback menawan di Piala AFF 2004.

Saat banyak pengamat menyakini Kurniawan sudah habis, Peter Withe, pelatih Tim Garuda saat itu memasukkan nama sang penyerang dalam daftar skuat Piala AFF 2004.

Di ajang turnamen ia dijuluki supersub, selalu mencetak gol saat tampil sebagai pemain pengganti.

  1.  Rochy Putiray (17 gol, 41 laga)

Rochy Putiray adalah salah satu penyerang Indonesia dengan penampilan paling eksentrik. Ia selalu tampil dengan rambut yang dicat beraneka warna, mulai dari pirang hingga merah menyala.

Sebagai striker, ia dikenal sebagai sosok yang garang. Walau posturnya terhitung ceking (kurus) ia berani berduel satu lawan satu dengan bek-bek lawan yang betubuh bongsor.

Pemain asal Ambon tersebut jadi salah satu pemain muda yang mempersembahkan gelar SEA Games 1991, trofi internasional terakhir yang diraih Indonesia hingga saat ini.

Rochy Putiray sedikit dari pesepak bola Indonesia yang sukses berkiprah di luar negeri.

Pertama kali mencoba peruntungannya dengan bermain di liga Hongkong, bersama Instant Dict, pada tahun 2001. Bermain dalam 15 pertandingan, Rocky sukses mencetak 20 gol.

Pada tahun 2002–2004, Rocky pindah ke Kitchee SC. Selama dua tahun di sana, dia sukses menjadi andalan dengan 41 gol dari 20 pertandingan.

Selanjutnya pada periode 2004–2005, Rocky bergabung dengan South China AA. Dari 25 pertandingan, Rocky sukses menjebloskan 15 gol.

Saat laga uji coba melawan klub raksasa Italia AC Milan di Hongkong, Rocky sukses mencetak dua gol kendati lini belakang AC Milan dikawal oleh bek legendaris Paolo Maldini.

 

  1.  Budi Sudarsono (16 gol, 46 penampilan)

Budi Sudarsono jadi salah satu striker top Indonesia di awal tahun 2000-an. Gaya bermainnya amat unik. Ia doyan melakukan aksi gocek melawati beberapa pemain lawan.

Budi dijuluki Si Ular Phyton karena dianggap sebagai striker yang oportunis dan mampu memanfaatkan berbagai peluang, bahkan pada ruang sempit sekalipun.

Sepanjang kariernya bersama Timnas Indonesia interval tahun 2001 hingga 2009, Budi beberapa kali melesakkan gol-gol penting buat Tim Merah-Putih.

Satunya adalah ketika Timnas Indonesia melawan Bahrain di Piala Asia 2007.  Budigol (julukan lain Budi Sudarsono) ini juga menjadi top scorer Piala AFF 2008 dengan 4 gol.

Di level klub, Budi Sudarsono sempat bermain di Liga Malaysia bersama PDRM.  Ia mengoleksi gelar Liga Indonesia ketika memperkuat Sriwijaya  Persik Kediri (2006).

Gol perdana Budi Sudarsono dicetak saat Timnas Indonesia berjumpa Vietnam pada 21 Desember 2002 di Piala Tiger 2002. Saat itu Tim Garuda bermain imbang 2-2.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Related Articles

Back to top button