Top Skor

5 Alasan Tottenham Hotspurs Layak Menjadi Juara EPL

Selain Leicester City, klub peringkat dua sementara Tottenham Hotspur pun layak dikandidatkan menjadi juara EPL. Bagaimana tidak selisih poin diantara keduanya hanya terpaut 8 point dengan Spurs minus satu partai. Secara keseluruhan Spurs menyisakan 5 laga lagi sedangkan Leicester tinggal menyisakan 4 laga sisa.

Siapakah yang akan keluar sebagai juaranya. Namun kali ini kita akan membahas tentang pelaung Tottenham Hotspur. Melihat dari penampilannya, Spurs juga mengejutkan liga Inggris dengan kemampuannya berada di peringkat kedua. Namun seperti apa detail alasan yang menjadikan Spurs layak menjadi juara, berikut ulasannya :
kane

1. Faktor kecemerlangan Harry Kane-Dele Alli

Kane menduduki puncak daftar tujuan raja sementara EPL dengan 24 gol, sementara Alli mempunyai 10 gol. Kombinasi dari gabungan 34 gol Kane-Alli melebihi setengah dari total produktivitas tim mereka hingga minggu-34 (64 gol).
Untuk Kane, koleksi 24 gol miliknya sekarang di luar akuisisi seluruh tim Aston Villa (23 gol)!. Tottenham berada di urutan pertama dalam urusan membobol gawang lawan, yakni 64 gol. Sebagian besar torehan itu disumbangkan oleh Harry Kane, yang saat ini bertengger di puncak dalam daftar top skorer dengan 24 gol.


2. Bermain tanpa tekanan

Mungkin ukuran ini tidak terlalu signifikan, akan tetapi Spurs bisa dibilang sebagai tim terbaik dalam menahan tuntutan psikologis perjalanan musim.
Pendukung Arsenal dan Man City sudah terbiasa memenangkan trofi, sehingga beban terhadap kesuksesan di klub-klub tersebut lebih tinggi.

Skenario ini tentu berbeda bagi Leicester, tetapi sebagai tim penantang terdekat, mereka mungkin baru merasakan tekanan jika impian gelar mereka terus berjalan mulus dan mengalami kekalahan di saat-saat akhir melawan Arsenal.
Hal tersebut bisa membuat Spurs terus membayangi Leicester, sebagaimana tim-tim semakin mendekati momen klimaks musim ini. Meskipun begitu, kampanye di Liga Europa menjadi peluang untuk mengakhiri dahaga gelar sejak 1961.

3. Paling Sedikit Kebobolan

The Lilywhites juga menjadi tim yang paling sedikit kebobolan, yakni hanya 25 gol. Bandingkan dengan gawang Leicester yang sudah dibobol sebanyak 33. Atau Manchester City yang sudah 34 kali kebobolan. Tottenham Hotspur bukan hanya memiliki pertahanan paling kokoh di divisi dengan hanya kebobolan 20 gol, tapi selain itu mereka juga tampak berbahaya di depan.

Spurs telah mencatatkan 170 upaya tembakan ke gawang dibandingkan Man City 151, Arsenal 145 dan Leicester City 123. Ini berarti hanya Man City dan Leicester (keduanya 48) yang mampu mengungguli jumlah gol yang mereka kantongi (47 gol), memberikan Spurs selisih gol 27 yang merupakan catatan terbaik di liga.
Selisih gol seringkali menjadi faktor kunci dari perjalanan beberapa klub menjuarai kompetisi. Tujuh belas dari 23 klub Barclays Premier League yang sukses meraih gelar mengakhiri musim dengan catatan gol terbaik.

4. Tim yang Mencetak Peluang Terbanyak

Tottenham juga menjadi tim teratas yang mengoleksi peluang terbanyak, 449 peluang diciptakan, 234 di antaranya mengenai sasaran. Dengan catatan ini semua, bisa dibilang Tottenham menjadi tim Premier League yang memiliki performa paling impresif.

5. Tingkat Kinerja

Spurs merupakan salah satu tim dengan tingkat kinerja paling baik di Barclays Premier League. Catatan jarak tempuh 3.003.8km, dengan rata-rata kecepatan 115km per 90 menit, memposisikan mereka di peringkat kedua setelah AFC Bournemouth.

Tidak ada tim di peringkat empat besar yang dapat menyamai energi dan penerapan permainan seperti Spurs. Leicester (2.874km) cenderung menjaga formasi sebelum melancarkan serangan balik cepat, sementara Arsenal (2.872km) dan Manchester City (2.796km) telah membiarkan bola mengalir dengan sendirinya.
Kesediaan mereka untuk bekerja di seluruh sektor lapangan telah menjelaskan mengapa para tim oposisi begitu kesulitan mencetak gol ke gawang mereka. Hugo Lloris di bawah mistar gawang Spurs, telah menghadapi 10 tembakan ke gawang lebih sedikit dibandingkan para pesaingnya. Hal ini juga menjelaskan mengapa mereka jarang menemui kendala saat menyerang.

Dengan demikian Spurs sukses mencatatkan rekor waktu paling sedikit saat mengejar ketertinggalan, dengan sepertiga total dari 207 menit, mereka alami pada laga pembuka melawan Manchester United.

Related Articles

Back to top button