Top Skor

5 Pemain Termahal Indonesia Sepanjang Masa

 

Indonesia adalah sebuah negara yang tidak bisa diremehkan dari persepakbolaan dunia. Prestasi dan carut marut persepakbolaan dalam negeri memang begitu memprihatinkan. Belum ditambah suporter fanatiknya yang terbelakang secara pemikiran. Tawuran antar fans adalah indikasi sakit mentalnya suporter Indonesia, yang selalu ingin mendukung timnya namun sebenarnya merusak klubnya sendiri.

 

 

Dan dalam persepakbolaan Indonesia sendiri, terdapat para pemain bertalenta dengan harga yang mahal. Pemain berkualitas di Indonesia pun tidak melulu berasal dari luar atau naturalisasi. Walaupun miskin prestasi namun pemain-pemain ini tetap dihargai tinggi. Siapa sajakah mereka, berikut 5 nama pesepakbola termahal di Indonesia :

 

Bambang Pamungkas Dalam Masalah 2

 

 

 

 

 

  1. Bambang Pamungkas (Persija Jakarta)

Pemain jebolan diklat Salatiga ini pernah mendapatkan bayaran Rp1,3 miliar per tahun saat dikontrak Persija Jakarta beberapa tahun lalu. Hal ini terjadi karena Bepe, sapaan akrab Bambang Pamungkas, merupakan salah satu komoditi langka di kancah sepakbola Indonesia. Sebagai seorang penyerang dia tergolong haus gol – pernah beberapa kali menjadi top skorer Liga Indonesia dan hingga sekarang masih menjadi top skorer timnas Indonesia. Ia pun memiliki daya jual image yang paling tinggi di antara para pesepakbola Indonesia lainnya, dan membuatnya tak jarang menjadi bintang iklan di televisi.

Saat ini Bepe mungkin sudah tinggal menunggu waktu untuk gantung sepatu. Usianya sudah tak lagi muda, 36 tahun. Ketajamannya di depan gawang pun sudah jauh menurun. Bersama Persija di ISC A sejauh ini Bepe masih mandul. Meski demikian, sepertinya Persija Jakarta juga tetap membayar mahal untuk menggunakan jasa penyerang fenomenal ini.

Berapa hargamu Bepe? Apakah masih lebih mahal dari pebulutangkis peringkat satu dunia lagi? Perlu diketahui, saat Bepe menjadi salah satu olahragawan termahal di Indonesia, bayarannya jauh lebih besar daripada Lee Chong Wei, mantan pebulutangkis terbaik dunia asal Malaysia. Saat itu Chong Wei “hanya” menerima bayaran sebesar 925 juta rupiah selama satu tahun.

 

  1. Ismed Sofyan (Persija Jakarta)

Konon, full-back merupakan posisi “buangan” dalam sepakbola. Apabila seorang pesepakbola tidak cukup tinggi untuk menjadi seorang bek tengah, tidak cukup cepat untuk menjadi pemain sayap, atau tidak cukup kreatif untuk menjadi pemain tengah, dirinya biasanya akan dijadikan seorang full-back. Meski demikian, seiring dengan terus berevolusinya sepakbola, posisi full-back menjadi semakin krusial belakangan ini. Lancar atau tidaknya formasi 4-2-3-1, pakem yang masih menjadi tren di sepakbola modern, biasanya tergantung dari kinerja para full-back-nya.

Meski sepakbola Indonesia jauh tertinggal dari negara-negara lainnya, baik negara-negara Eropa maupun negara Asia lainnya, Indonesia pernah dan masih memiliki seorang full-back yang tergolong hebat. Namanya Ismed Sofyan. Dirinya mempunyai akurasi umpan silang yang ciamik, cepat dalam berlari, dan sama baiknya dalam menyerang maupun bertahan. Dan dengan pendekatan seperti itu, pada masa jayanya Ismed pernah mendapatkan bayaran sebesar Rp1,2 miliar per tahun dari Persija Jakarta, menjadikannya seorang full-back termahal di tanah air.

Bayaran yang tergolong selangit untuk seorang pemain di posisi “buangan”, bukan?

 

  1. Cristian Gonzales (Arema Cronus)

Kecuali performanya di Indonesia Soccer Championship (ISC) baru-baru ini, ada satu fakta penting menyoal karier Cristian Gonzales, penyerang naturalisasi asal Uruguay, di Indonesia: di mana pun dirinya bermain, dirinya selalu berada dalam daftar pencetak gol terbanyak dalam setiap gelaran Liga Indonesia. Baik saat tampil bersama PSM Makassar, Persik Kediri, Persib Bandung, maupun Arema, El Loco, julukan Cristian Gonzales, selalu rajin mencetak gol. Yang kemudian menjadi pertanyaan: Berapa gaji salah satu pemain yang tampil menonjol bersama timnas Indonesia dalam gelaran Piala AFF 2010 tersebut?

Djoko Driyono, direktur utama PT Gelora Trisula Semesta, penyelenggara ISC, mengatakan bahwa Critian Gonzales bersama Juan Belencoso, bomber asing Persib, merupakan pemain dengan bayaran tertinggi di ISC saat ini. Jumlahnya tidak disebutkan. Tapi mengingat Arema mendaftarkan El Loco sebagai marquee player atau pemain bintang, di mana dirinya mempunyai dampak komersial bagi tim, sepanjang ISC, bayarannya mungkin berada dalam kisaran Rp1 hingga 2 miliar. Sebuah nilai yang tentunya sangat luar biasa untuk pemain yang tak lagi muda!

 

 

  1. Andik Vermansyah (Selangor)

Banyak kenangan buruk yang akan didapatkan saat mengingat kiprah timnas Indonesia dalam gelaran Piala AFF 2012 lalu. Namun, jika kita ingin mencari kenangan manis kiprah Indonesia di ajang paling bergengsi di Asia Tenggara tersebut, kita tidak boleh melupakan gol indah Andik Vermansyah, pemain sayap Indonesia, ke gawang Singapura.

Menariknya, gol Andik tersebut tidak hanya membuat namanya semakin dikenal para pemadat sepakbola Indonesia. Gol tersebut juga membuat karier Andik terus melonjak, membuatnya menjadi idola baru di Malaysia.

Pada tahun 2013 lalu Andik dikontrak Selangor, salah satu tim mapan di Malaysia, dengan bayaran Rp1,6 miliar selama setahun. Karena dia kemudian berhasil menjadi pujaan anyar penggemar Selangor, nilai kontraknya dinaikkan menjadi Rp2 miliar setahun kemudian. Selain itu, peran signifikan Andik di atas lapangan juga membuat Selangor disegani di Malaysia. Selangor berhasil dibawanya menjadi runner-up Liga Super Malaysia dan Piala Malaysia 2015. Dan dengan prestasi semacam itu, untuk tetap menjaganya agar tidak pindah klub, Selangor kemudian memberinya kontrak baru, selama dua tahun, dengan bayaran yang jauh lebih tinggi pada tahun 2015 lalu: per tahun Andik mendapatkan bayaran sebesar Rp3 miliar!

Mengingat Andik masih berusia masih berusia 24 tahun pada saat ini, sepertinya dia akan terus berlari untuk terus menjadi salah satu pesepakbola Indonesia dengan bayaran termahal sepanjang sejarah.

 

5. Irfan Bachdim (Consadole Sapporo)

Pasca tampil bagus di AFF Suzuki Cup 2010, Irfan Bachdim berhasil menjadi idola baru publik sepakbola Indonesia. Persema Malang kemudian rela menguras brankas uangnya untuk menggunakan jasa Bachdim. Sayangnya, nilai kontrak Bachdim yang jauh lebih besar dari Rp480 juta, batasan nilai kontrak tertinggi untuk pemain yang diberlakukan Persema, membuat klub Malang tersebut kesulitan untuk mempertahankannya. Persema bahkan terpaksa menunggak gaji pemain berparas rupawan tersebut selama berbulan-bulan. Tak mendapatkan kejelasan gaji yang ditunggak, Bachdim kemudian pindah ke Chonburi, salah satu klub mapan asal Thailand.

Saat ini Bachdim tergabung bersama Consadole Sapporo, salah satu kontestan divisi dua liga Jepang. Meski Bachdim jarang bermain, di sana dirinya juga mendapatkan bayaran yang menggiurkan. Dia mendapatkan nilai kontrak dengan kisaran yang tak jauh berbeda saat berseragam Ventforet Kofu, klub Bachdim sebelumnya. Di Ventforet Kofu, Bachdim mendapatkan bayaran sebesar 1,2 miliar rupiah dalam setahun.

Related Articles

Back to top button