Top Skor

4 Analisa Melempemnya Atletico Madrid di awal Musim ini

Atletico Madrid tim spartan asuhan Diego Simeone ini menunjukkan respon yang lamban di awal musim ini. Dari dua laga yang sudah dimainkan, Atletico Madrid hanya mampu menghasilkan dua poin dari enam poin maksimal. Hal ini sangat berlawanan dengan dua raksasa Barcelona dan Real Madrid yang langsung tancap gas dengan mengemas dua kemenangan. Dan dengan dua hasil ini, dipastikan Atletico Madrid akan sulit mengejar dua klub rivalnya yang terkenal konsisten menguasai La Liga dari tahun ke tahun.

 

Dan saat ini Atletico Madrid mencoba peruntungan dengan membeli beberapa pemain yang diharapkan mampu mengimbangi dan membantu Griezmann dan pemain lama lainnya. Ada beberapa faktor yang membuat tim ini seperti lambat panas atau kehilangan roh permainan seperti musim lalu. Dibawah ini kami memiliki analisis yang bisa dijadikan acuan untuk menganalisa hasil seri dua kali yang didapat Atletico Madrid, dan berikut diantaranya :

 

atletico madrid pi

 

1. Kinerja Lini Depan Melempem
Penampilan Atletico Madrid pada dua laga awal sangat berbeda dengan performa mereka sepanjang musim lalu. Bersua lini pertahanan Alaves dan Leganes, armada Diego Simeone seperti kehilangan akal.

Padahal, statistik mengungkapkan, Los Colchoneros melakukan 37 tembakan. Sayang, jumlah tersebut tak sepadan dengan hanya satu gol yang tercipta, itu pun berasal dari tendangan penalti!.

Kedatangan pemain sekaliber Kevin Gameiro ternyata tak mempertajam lini depan. Begitu juga dengan pesona Antoine Griezmann, yang tampil hebat di Piala Eropa 2016, namun tak bergigi pada dua laga terakhir.

Tak hanya Griezmann, beberapa pemain juga tak sebagus musim lalu. Augusto Fernandez kurang kokoh. Gabi, Koke dan Saul NIguez, kurang variatif. Kevin Gameiro dan Fernando Torres juga gagal sebagai pendobrak deadlock.

 

2. Oblak Belum Panas

Sepanjang musim lalu, Jan Oblak tampil kokoh di bawah mistar gawang Atletico Madrid. Ia tak hanya cekatan, tapi juga mampu menjadi koordinator lini belakang. Sayang, komunikasi pada 2 laga terakhir tak berjalan lancar.

Walhasil, tak jarang bola-bola berbahaya dari Alaves dan Leganes, datang tanpa bisa terantisipasi dengan baik. Performa Oblak seperti tak menggambarkan kalau dirinya adalah penerima trofi Zamora musim lalu, lambang penjaga gawang terbaik.

 

3. Terlalu Lambat Panas
Musim lalu, catatan statistik menunjukkan Atletico Madrid mampu menguasai pertandingan dalam 90 menit. Dominasi mereka hanya kalah dari Barcelona dan Real Madrid.

Semua itu mendadak menghilang pada dua partai awal. Alaves dan Leganes bisa leluasa menguasai pertandingan, dan membuat pergerakan para pemain Atletico Madrid, menjadi terbatas. Kondisi itu terjadi terutama pada babak pertama.

Reaksi usai rehat juga tergolong tak maksimal. Pada sisi ini, lawan tergolong sudah mapan. Hal itu ditambah dengan level akurasi tembakan yang tak maksimal. Statistik mengungkapkan, dari total 21 tembakan pada dua partai, hanya 6 yang tepat sasaran.

 

4. Respon lambat Pemain Rekrutan
Fans Atletico Madrid memiliki asa tinggi kala Nicolas Gaitan datang. Banderol 25 juta euro atau sekitar Rp 325 miliar, memberi harapan permainan anak asuh Diego Simeone semakin variatif dan agresif.

Sayang, situasi tersebut justru tak terjadi. Gaitan gagal memanfaatkan waktu bermain yang diberikan. Corak permainan Gaitan belum maksimal dan cenderung kikuk kala satu lapangan dengan Gabi, Saul Niguez, Koke dan Tiago Mendes.

Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone percaya, momentum Gaitan belum datang. Eks Benfica ini hanya butuh menit bermain lebih banyak agar bisa tampil ke kondisi terbaik. “Saya yakin dalam 3-4 pertandingan ke depan Gaitan akan mempertontonkan fungsinya di lapangan. Ia akan membuat kami semakin menggigit,” tegasnya.

Related Articles

Back to top button