Top Skor

3 Pelatih Tersukses Persija Jakarta Sepanjang Masa

Berbicara tentang Liga Indonesia kita tidak bisa meninggalkan nama klub-klub elit di tanah air ini. Ada nama klub Persipura dari timur Indonesia, begitu juga ada nama Sriwijaya Palembang dari barat Indonesia. Sementara untuk ibukota yang berada kurang lebih di tengah Indonesia, ada nama klub Persija Jakarta.

Klub yang dijuluki macan kemayoran ini adalah klub yang selalu diperhitungkan di pentas domestic. Salah satu alasannya adalah faktor sejarah dan prestasi yang pernah klub ini raih. Namun saat ini, klub asal ibu kota ini seperti jauh dari prestasi dan mengalami kemunduran dalam hal permainan. Walaupun demikian, Persija pernah meraih prestasi yang sulit dilupakan. Dibawah ini kami memiliki nama pelatih-pelatih terbaik Persija yang pernah memberikan prestasi buat Persija. Siapa sajakah mereka, berikut diantaranya :

persija

1. Drg. Endang Witarsa (Liem Soen Joe)

Pelatih yang akrab disapa Dokter itu pernah membawa Persija juara tanpa terkalahkan pada tahun 1964. Yang menarik, pemain pilihan Dokter merupakan pemain yang berusia muda yang diambil dari kompetisi internal Persija.
Menggantikan posisi Wuwungan di Persija pada tahun 1962, Dokter langsung melakukan revolusi. Filosofi permainan menyerang yang diterapkan Dokter membutuhkan tenaga-tenaga muda. Pemain veteran seperti Tan Liong Houw, Bob Hippy hingga Dirhamsjah sudah tidak masuk dalam skema baru Persija.
Dokter yang merupakan pelatih UMS, melihat semua bakat pemain dari kompetisi Internal Persija. UMS yang di tangan Dokter selalu juara tanpa terkalahkan menjadi role model bagi taktik Persija. Dokter lebih memilih Soetjipto Soentoro, Fam Tek Fong, Sinyo Aliandoe, Reny Salaki, Tahir Yusuf, Supardi, Didik Kasmara, ataupun Yudo Hadiyanto sebagai andalan baru Macan Kemayoran. Laju Persija pun tak tertahan.
Dengan materi pemain muda, dokter membuktikan tangan dinginnya mampu mengangkat prestasi Persija. Si Merah Putih dibawanya juara tanpa terkalahkan dengan rekor gol fantastis 34-3. Selain juara, gelar Persija terasa lengkap setelah Soetjipto Soentoro meraih gelar top skor dengan 16 gol. Musim yang lengkap bagi Persija dan Dokter.

2. Sinyo Aliandoe

Sinyo merupakan mantan pemain Persija tahun 1964. Dirinya harus pension muda karena menderita cedera lutut dalam suatu pertandingan sepakbola.
Tak mau berpisah, Sinyo langsung menekuni ilmu kepelatihan. Persija merupakan tim yang dia latih pada masa awal dirinya mulai menekuni dunia kepelatihan. Bakat Sinyo ternyata lebih mumpuni sebagai pelatih.
Persija dibawanya meraih gelar juara Kompetisi Divisi Utama PSSI tahun 1973. Tak hanya juara PSSI, gelar juara Piala Quoch Khan di Vietnam plus medali emas PON untuk kontingen sepakbola DKI Jakarta juga diraihnya.
Tahun 1975, Sinyo kembali membawa Persija juara Indonesia. Selepas, membesut Persija, Sinyo berkesempatan melatih Indonesia. Di tangan Sinyo, Indonesia hampir saja mendapat tempat di Piala Dunia 1986.
Sinyo punya keunggulan dalam hal membaca taktik. Pergantian pemain yang dilakukannya selalu tempat dan membuahkan hasil yang positif.

Sebelum meninggal pada 18 November 2015 Sinyo tetap bersentuhan dengan Persija. Sinyo yang akrab disapa dengan panggilan ‘om’ itu tetap aktif melatih klub Internal Persija, bernama PS Setia.

3. Sofyan Hadi

Sofyan Hadi merupakan mantan pemain Persija saat menjuarai kompetisi 1973, 1975, dan 1979. Pelatih keturunan Betawi Petamburan itu menjadi pelatih Persija tahun 2001 setelah menggantikan posisi Andi Lala.
Di tangan Sofyan Hadi, permainan Persija terbilang penuh dengan teknik tinggi. Komposisi pemain yang memang masuk dalam kategori pemain bintang cukup memudahkan kinerja Sofyan Hadi. Akan tetapi, tak mudah melatih Persija yang saat itu dipenuhi pemain muda berkualitas seperti Bambang Pamungkas, Warsidi ataupun Washiyatul Akmal.
Namun, Sofyan berhasil menyatukan visi bermain para pemain bintang yang di musim sebelumnya kerap menjadi kendala tim. Hasilnya, sinergi bagus antara pemain, pelatih dan pendukung Persija, menghasilkan gelar juara tahun 2001.

Related Articles

Back to top button