Top Skor

6 Persaingan Kiper dalam Satu Tim

Persaingan sesame pemain dalam satu tim seringkali terjadi dimana menurut pelatih hal ini akan banyak menguntungkan tim. Ini merupakan jenis persaingan sehat yang membawa kepada kedewasaan tim. Hal yang paling sering terjadi adalah dimana dalam satu tim ada du orang penjaga gawang yang saling memperebutkan satu pos di tim inti.

Sebenarnya persaingan ini sudah terjadi di beberapa periode waktu yang lalu, kita pasti masih ingat bagaimana Mourinho pernah membandingkan Iker Casillas dengan Diego Lopez. Persaingan di tim inti Madrid itu ternyata pada akhirnya menendang sang Legenda keluar dari klub sebesar Real Madrid. Dan bukan hanya Iker Vs Lopez saja yang pernah ter jadi, dibawah ini kami memiliki persaingan lainnya, diantaranya :

kahn

6. Simon Mignolet vs Loris Karius

Namun saat pertama kali Mignolet dibawa ke Anfield oleh Brendan Rodgers, Manajer Liverpool saat itu juga mengatakan Mignolet diboyong untuk memberi kompetisi di posisi penjaga gawang. Namun nyatanya Pepe Reina tidak pernah diberikan kesempatan sama sekali oleh Rodgers.

Mignolet tentunya tidak bodoh. Ia tahu dirinya harus membuktikan diri cepat atau dapat kehilangan tempatnya di Liverpool selamanya.

5. Claudio Bravo vs Marc-Andre ter Stegen

Dibeli Barcelona di waktu yang hampir bersamaan di tahun 2014, rivalitas Claudio Bravo dan Marc-Andre ter Stegen merupakan hal yang cukup menarik. Menderita cedera di awal-awal musim, Ter Stegen harus puas melihat rekannya Claudio Bravo memulai musim Barca di 2014/15.

Manajer Luis Enrique pun memutuskan untuk memainkan Bravo di laga-laga La Liga sedangkan Ter Stegen memulai semua laga di kompetisi-kompetisi Cup lainnya. Tentunya kedua kiper pun harus dengan berat hati menerima persetujuan ini, karena tiap kiper dipastikan akan absen dari laga-laga penting Barcelona.

Merasa tidak diberi kepercayaan penuh, Claudio Bravo pun hengkang dari Barcelona ke Manchester City sedangkan Barcelona memboyong Jasper Cillessen untuk menyaingi Ter Stegen.

4. Thibaut Courtois vs Petr Cech

Tidak banyak pemain yang bisa menyaingi kiper sekelas Petr Cech. Ia pun pasti berpikir posisinya cukup aman di Stamford Bridge menjelang musim 2014/15. Namun kepulangan kiper pinjaman yang saat itu baru saja menjuarai La Liga bersama Atletico Madrid, Thibaut Courtois, langsung mengancam posisi Cech di Stamford Bridge.

Dengan rumor beredar bahwa Courtois tidak bersedia pulang ke Chelsea apabila hanya duduk di bangku cadangan, Mourinho harus membuat keputusan sulit. Keputusannya? Cech menjadi kiper pelapis Courtois.

Di akhir musim, Cech yang kebanyakan hanya bermain di kompetisi Cup pun menyeberang ke tim rival London, Arsenal dengan mahar bernilai 10 juta pound, dan hingga saat ini, menjadi kiper utama Arsenal.

3. Diego Lopez vs Iker Casillas

Jose Mourinho memang terkenal sebagai manajer yang suka menciptakan rivalitas antara kedua kipernya, namun ia dinilai sangat berani menggoyahkan posisi kiper yang telah dianggap legenda dan juga merupakan kapten Real Madrid, Iker Casillas.

Diboyong Los Blancos untuk mengisi posisi Casillas yang sedang menderita cedera parah, Diego Lopez berhasil mempertahankan tempatnya bahkan saat Casillas sudah sembuh. Hubungannya dengan Mourinho retak, Casillas pun disebut sebagai salah satu ‘pengkhianat’ yang dianggap mempunyai peran dalam jatuhnya karier Mourinho di Madrid.

Sosok yang dinilai menghambat karier Casillas, Diego Lopez kembali mempertahankan tempatnya di musim berikutnya di bawah arahan Carlo Ancelotti. Namun kedatangan Keylor Navas ke Bernabeu pada akhirnya membuat Diego Lopez dan lalu Iker Casillas hengkang dari Madrid, yang secara efektif mengakhiri rivalitas ini.

2. Jens Lehmann vs Manuel Almunia

Manuel Almunia pertama kali dibeli Arsenal di musim panas 2004 untuk menjadi pelapis kiper senior asal Jerman, Jens Lehmann. Namun saat Lehmann mulai membuat banyak blunder, Wenger pun mempromosikan Almunia sebagai kiper utama The Gunners di musim 2007/08. Lehmann pun tidak senang.

Menurut Lehmann, merupakan hal yang memalukan kehilangan tempatnya dari kiper (Almunia) yang hanya memulai kariernya di usia 30 tahun, dan yang sebelumnya hanya memperkuat tim-tim kecil seperti Osasuna,B, Cartagena, Sabadell, dll.

Almunia pun buka suara. Kiper asal Spanyol ini menyebut tidak mudah datang ke tempat latihan tiap hari mengetahui ada orang yang membencinya disana. Ia pun menyebut ia lebih senang bekerja sama dengan kiper Arsenal lainnya, Lukasz Fabianski dan Vito Mannone, yang menurutnya, kemampuannya lebih baik dari Lehmann.

Di akhir musim 2007/08, Lehmann pun pindah ke klub asal Jerman Stuttgart, meskipun sempat kembali bertemu kembali dengan Almunia saat ia bergabung kembali dengan Arsenal di musim 2010/11.

1. Jens Lehmann vs Oliver Kahn

Manuel Almunia mungkin bisa merasa lebih baik apabila mengetahui dirinya bukan satu-satunya kiper yang dibenci seorang Jens Lehmann. Rivalitas Lehmann dan kiper Jerman lainnya, Oliver Kahn di Tim Nasional Jerman dinilai jauh lebih sengit dan penuh rasa kebencian.

Persaingan yang awalnya hanya bersifat profesional pun tidak lama berubah menjadi personal, di mana kedua kiper ini bergiliran saling mencaci maki. Lehmann mengkritisi Kahn yang mempunyai pacar yang jauh lebih muda. Kahn pun membalas dengan mengejek Lehmann yang kehilangan tempatnya di Arsenal dari kiper Manuel Almunia.

Setelah dua tahun bersaing untuk posisi nomor satu di Timnas Jerman, Manajer Jurgen Klinsmann pun mengumumkan bahwa Lehmann adalah kiper nomor satu Jerman untuk Piala Dunia 2006.
Berikut ini, kami akan beberkan 10 pemain dari Amerika Latin yang termahal saat ini berdasarkan data dari transfermarkt.es.

Related Articles

Back to top button