Top Skor

8 Pasang Pemain yang Tak Bisa Akur di dalam Satu Tim 

Salah satu tantangan terbesar seorang pemain di olah raga sepakbola adalah bagaimana ia bisa melebur dengan karakter lainnya di sebuah tim. Olah raga ini menuntut kerjasama dari latar belakang yang berbeda. Baik itu latarbelakang bahasa, budaya, Negara dan juga kebiasaan lainnya.

 

Konsekuensinya ketika seorang pemain tidak bisa bekerjasama adalah mereka akan ditendang dari tim dan terkadang itu akan menghancurkan imagenya sebagai seorang pemain. Hal itulah yang terjadi buat sepasang pemain dibawah ini dimana mereka sulit akur satu sama yang lainnya. Dan berikut diantaranya :

ronaldo dan bale

  1. William Gallas – Kolo Toure

Bek adalah salah satu posisi vital dalam setiap klub sepak bola. Tugas mereka adalah menjaga lini pertahanan dan memperlihatkan kekompakan di antara sesama pemain yang bertugas di lini belakang.

 

Namun apa yang terjadi jika dua bek dalam satu tim berseteru? Hal ini sempat terjadi pada dua pemain Arsenal, William Gallas dan Kolo Toure.

 

Mereka kerap berdebat dan berselisih satu sama lain. Kala itu, manajer Arsenal, Arsene Wenger dibuat pusimg dengan perseteruan di antara kedua pemainnya ini.

 

Tak tahan terus berseteru, Toure pun akhirnya memilih hengkang ke Manchester City di tahun 2009.

  1. Cristiano Ronaldo – Gareth Bale

Dua megabintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale sama-sama jadi aktor penting Los Merengues meraih La Decima pada musim 2013/14, Namun dari sanalah percikan kebencian dan perselisihan keduanya muncul.

 

Meski perseteruan di antara keduanya selalu dibantah klub, Ronaldo dan Bale tak pernah merayakan gol ketika salah satu di antara mereka mencetak gol.

 

Pemain asal Portugal itu pun kerap memperlihatkan rasa kesal dan emosinya saat Bale lebih banyak menendang bola langsung, ketimbang mengopernya. Perseteruan ini kembali memanas dengan hadirnya isu bahwa Madrid membayar Bale lebih mahal ketimbang Ronaldo.

  1. Jens Lehmann – Manuel Almunia

Satu lagi pemain Arsenal yang tak bias akur meskipun berada di dalam satu tim, yaitu dua kiper mereka, Jens Lehmann dan Manuel Almunia.

 

Persaingan merebutkan posisi utama di bawah mistar gawang mengorbankan pertemanan di antara mereka berdua.

 

Kiper asal Jerman itu sepertinya sangat kesal karena Arsene Wenger mulai memercayakan gawangnya dijaga Almunia. Padahal saat itu dia sendiri akan memasuki usia 40 tahun.

 

Sepertinya wajar saja jika manajer asal Prancis itu lebih mempercayakan gawangnya dijaga oleh kiper yang berusia lebih muda.

  1. Mauro Icardi – Maxi Lopez

Kedua pemain asal Argentina ini sebelumnya diketahui bersahabat baik dan menjadi rekan satu tim yang sangat kompak kala memperkuat klub asal Italia, Sampdoria di tahun 2012 hingga 2013.

 

Namun hubungan kedua pemain ini menjadi buruk saat Mauro Icardi kemudian memutuskan menikahi mantan istri Maxi Lopez, Wanda Nara di tahun 2015.

 

Imbasnya, Lopez tak mau menjabat tangan Icardi saat Sampdoria menghadapi Inter Milan, klub baru Icardi.

 

Hubungan mereka semakin parah ketika Mauro Icardi juga tak bias memperkuat tim nasional Argentina karena Maxi Lopez dikabarkan tak mau berada satu tim dengan pemain yang kini berusia 24 tahun itu.

  1. Zlatan Ibrahimovic – Edinson Cavani

Paris Saint-Germain dapat dikatakan sebagai tim yang mendominasi kompetisi Ligue 1 Prancis dengan terus menjadi juara. Tapi hal itu tak lantas menutupi perselisihan antara kedua penyerang andalannya, Zlatan Ibrahimovic dan Edinson Cavani.

 

Keduanya tidak akur karena pelatih PSG, Laurent Blanc, memberi porsi bermain lebih kepada Ibrahimovic sebagai penyerang tengah. Hingga Cavani tergeser ke sayap. Ia tidak betah bermain di posisi itu hingga sempat mengancam hengkang.

 

Namun sepertinya keputusan Blanc untuk lebih memilih penyerang asal Swedia itu tidaklah salah, mengingat selama memperkuat Les Parisiens, Ibra mengoleksi 113 gol dari 122 penampilannya.

  1. Teddy Sheringham – Andy Cole

Teddy Sheringham dan Andy Cole merupakan salah satu kekuatan Manchester United di era 1990-an, saat The Red Devils masih dipimpin manajer legendaris mereka, Sir Alex Ferguson.

 

Keduanya pun menjadi sosok vital di balik keberhasilan timnya meraih banyak trofi dan terlihat tajam saat berada di lapangan.

 

Meski begitu keduanya tidak akur di luar lapangan. Cole  sudah terlanjur mendendam dengan Sheringham, karena ia menganggap Sheringham selalu bersikap arogan dan terkesan meremehkan.

 

Uniknya Sheringham sama sekali tidak menyadari sikapnya itu dan tak pernah meminta maaf. Hingga kini, hubungan keduanya pun renggang di luar lapangan.

  1. John Terry – Wayne Bridge

John terry dan Wayne bridge sebelumnya memang dikenal sebagai rekan satu tim di Chelsea. Kedua pemain ini juga menjadi sosok vital di lini pertahanan The Blues.

 

Namun semua berubah saat John Terry dikabarkan menjalin hubungan dengan kekasih Wayne Bridge, Vanessa Peroncel. Meskipun pada akhirnya kabar tersebut tidak terbukti kebenarannya, namun hubungan mereka hingga saat ini masih berjalan dengan buruk.

 

Bahkan saat Bridge sudah pindah ke Manchester City, dirinya tak mau menjabat tangan Terry saat kedua tim bertemu di kompetisi Premier League pada 2010 lalu.

  1. Lothar Matthaus – Stefan Effenberg

Kedua legenda sepak bola Jerman ini dapat dikatakan sebagai pemain yang sukses bersama Timnas dan juga Bayern Munchen. Namun perselisihan antara Lothar Matthaus dan Stefan Effenberg bukan rahasia lagi, karena mereka memang membenci satu sama lain.

 

Ego besar jadi penyebab permusuhan keduanya. Matthaus menyebut Effenberg mulut besar, dan Matthaus juga kerap bermusuhan juga dengan pemain lainnya.

 

Kebencian di antara keduanya masih berlangsung sampai saat ini. Bahkan Effenberg bahkan mendedikasikan satu bab di otobiografinya untuk sang musuh bebuyutan , yang berisi satu halaman kosong dengan judul “Apa yang diketahui Lothar Matthaus tentang sepakbola?”

 

 

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button