Top Skor

3 Pemain Termahal MU Pasca Pensiunnya Alex Ferguson

Alex Ferguson bukan saja pelatih yang sukses memberi banyak gelar buat MU, namun ia juga memberi pemasukan yang banyak buat klub. Ia juga terkenal jeli melihat pemain muda berbakat untuk dijadikannya bintang. Itulah yang menjadi kelebihannya kala melatih MU.

 

Namun pasca pensiunnya SAF, MU berubah menjadi klub yang royal dan sering mengganti pelatih. Klub ini sudah banyak membeli pemain mahal. Hampir setiap pelatih memiliki pemain mahal di eranya. Dan berikut 5 pemain termahal MU pasca mundurnya SAF :

  1. Paul Pogba

Melepas secara cuma-cuma pada 2012 ke Juventus, Man United lalu membelinya dengan rekor dunia sebesar 89 juta poundsterling atau setara105 juta euro pada 2016. Di mata bisnis, itu jelas transfer buruk atau bad deal.

Performa Pogba pun belum masuk kategori luar biasa musim lalu meski Man United meraih Community Shield, League Cup, dan Europa League. Hal itu bisa dimaklumi karena ia tidak mengikuti pramusim Man United dan tak bisa langsung padu dengan ritme bermain tim.

Kini, di musim kedua dalam periode keduanya bersama Man United, performa Pogba tentu diharapkan membaik oleh fans sehingga dapat membantu tim bertarung merebutkan titel Premier League, dan melaju jauh di Champions League.

  1. Angel Di Maria

Louis van Gaal mendobrak tradisi Man United ketika memboyong Di Maria dari Real Madrid pada 2014. Winger asal Argentina dibeli seharga 75 juta euro dan menjadi salah satu transfer termahal yang pernah terjadi sepanjang waktu, sekaligus bayaran tertinggi yang pernah dilakukan klub Inggris.

Guna menambah kehebohan itu, Di Maria diberi nomor punggung ikonik 7 yang pernah dikenakan George Best, Bryan Robson, Eric Cantona, Beckham, dan Cristiano Ronaldo. Segalanya pun berlangsung baik di awal bagi Di Maria dan Man United, sebelum inkonsistensi mulai menerjangnya.

Bukan hanya terkejut dengan kultur cepat sepak bola Inggris, Van Gaal juga banyak memainkan Di Maria di luar posisi terbaiknya hingga ia terlihat buruk (Di Maria mengungkapkan hal ini kepada publik), dan di akhir musim Di Maria dinilai pandit sepak bola dan jurnalis sebagai pembelian terburuk alias flop. Semusim pun sudah cukup bagi Di Maria di Old Trafford dan ia hengkang ke Paris Saint-Germain (PSG) di musim selanjutnya. Ia masih bermain di sana hingga saat ini.

  1. Anthony Martial

Di urutan ketiga ada kompatriot Pogba yang dibeli dari Monaco pada 2015 seharga 60 juta euro, biaya termahal yang pernah dikeluarkan untuk seorang pemain muda. Usia Martial kala dibeli adalah 19 tahun.

Pembelian Martial sempat dianggap ‘membeli kucing dalam karung’ karena tak banyak yang tahu mengenainya, plus Martial belum meraih apapun bersama Monaco. Sang pemain kemudian menjawab kritikan itu dengan penampilan gemilang di musim perdananya. Martial menjadi top skor di bawah arahan Van Gaal dan sukses menghadirkan trofi FA Cup.

Tapi sejak kedatangan Mourinho, efek yang diberikan Martial tak terlihat lagi musim lalu dan ia lebih banyak dibangkucadangkan. Ia kalah bersaing dengan pemain ofensif Man United lainnya. Kini, di musim ketiganya bersama Man United, Martial harus membuktikan kualitas bermainnya kepada Mourinho.

  1. Juan Mata

Gelandang serang asal Spanyol dibeli oleh Man United di bursa transfer musim dingin Januari 2014. Mourinho melepasnya dari Chelsea dan Man United membelinya seharga 44,73 juta euro.

Ia memulai perjalanannya bersama Man United dari era David Moyes, Van Gaal, hingga takdir mempertemukannya kembali dengan Mourinho. Meski bertemu kembali dengan Mourinho, Mata tidak mengalami nasib serupa ketika membela Chelsea. Ia tetap jadi pilihan utama sebagai pengatur serangan tim dan terus bermain hingga saat ini, di usia yang sudah berumur 29 tahun.

  1. Henrikh Mkhitaryan

Revolusi pertama yang dilakukan Mourinho tahun lalu. Mkhitaryan termasuk satu dari empat pemain yang diboyong selain Zlatan Ibrahimovic, Eric Bailly, dan Paul Pogba. Gelandang serang asal Armenia itu dibeli seharga 42 juta euro dari Shakhtar Donetsk.

Sempat mengalami kesulitan di masa-masa awalnya ketika beradaptasi dengan gaya bermain Mourinho, Mkhitaryan terus bekerja keras hingga ia jadi pilihan utama sang manajer. Andilnya sangat penting dalam memotori serangan klub hingga musim lalu Man United mampu menjuarai Europa League, ia juga mencetak satu gol di laga final kontra Ajax Amsterdam.

Related Articles

Back to top button