Top Skor

7 Alumni La Masia yang Bermain Liga Inggris Musim ini

 

Tidak disangkal lagi saat ini La Masia merupakan akademi terbaik didunia. Bagaimana tidak, disana lahir pesepakbola top dunia seperti Messi, Iniesta, Xavi atau Gerrard Pique. Dan masih banyak produk-produk La Masia lainnya yang tersebar di klub lain. Dan tidak hanya La Liga, produk La Masia juga banyak yang bermain di Liga top eropa lainnya sekelas Liga Inggris.

 

Dan dibawah ini ada setidaknya 7 pemain yang merupakan alumni La Masia dan tersebar di Liga Inggris. Kebanyakan dari mereka merupakan pemain andalan timnya dan catatan lainnya pemain-pemain ini dibeli dengan harga yang tidak murah. Siapa sajakah ketujuh pemain yang dimaksud tersebut, berikut daftarnya :

fabregas

  1. Adama Traore (Middlesbrough)

Adama Traore masuk ke La Masia pada 2004. Dari tim La Masia, Adama naik ke Barcelona B pada 2013, membuat 63 kali penampilan dan membukukan delapan gol.

 

Adama hengkang dari Barcelona pada musim 2015/16 untuk menuju Aston Villa. Di sana, ia hanya bermain 11 kali sebelum pindah ke Middlesbrough awal musim ini.

 

  1. Gerard Deulofeu (Everton)

Deulofeu masuk La Masia lebih dulu dari Adama. Pemain berusia 22 tahun ini gabung La Masia pada 2003 pada usia 9 tahun. Ia lalu naik ke Barcelona B pada 2011 dan bermain di sana hingga 2013.

 

Dalam rentang waktu tersebut, Deulofeu sempat dua kali dipanggil masuk tim utama. Namun ketatnya persaingan membuatnya dipinjamkan ke Everton.

 

Penampilan Deulofeu bersama Everton di musim 2013/14 mengilap. Namun keinginan Everton untuk mempermanenkannya tertunda. Pemain kelahiran Riudarenes, Spanyol ini dipinjamkan dulu ke Sevilla pada musim 2014/15.

 

Deulofeu kemudian dipermanenkan Everton pada awal musim 2015/16. Kabarnya, ia diboyong dengan harga 4,2 juta poundsterling atau Rp.68 miliar.

 

  1. Marc Muniesa (Stoke City)

Sempat dipromosikan ke tim utama, karier Marc Muniesa di Barcelona lebih banyak dihabiskan di tim Barcelona B. Di sana, Muniesa bermain dari 2009 hingga 2013.

 

Merasa tak punya peluang ke tim utama, Muniesa lalu menerima pinangan Stoke City. Bersama The Potters, Muniesa bermain 48 kali dan menjadi pilihan utama. Kontraknya bersama Stoke baru akan habis pada 2019.

 

  1. Bojan Krkic (Stoke City)

Selain Muniesa, pemain jebolan La Masia yang diboyong Stoke adalah Bojan Krkic. Sebetulnya, Bojan sempat menghuni tim utama Barcelona selama empat musim dari 2007 hingga 2011.

 

Namun ia kalah bersaing dengan Lionel Messi dan akhirnya dipinjamkan ke AS Roma.  Di Italia, Bojan juga sempat membela AC Milan, sebelum dipinjamkan kembali ke Ajax Amsterdam di Liga Belanda.

 

Bojan akhirnya diboyong Stoke City pada 2014 dengan harga transfer 1,8 juta euro atau Rp. 26 miliar. Hingga kini ia telah mempersembahkan13 gol dari 49 penampilan buat The Potters.

 

  1. Victor Valdes (Middlesbrough)

Valdes adalah legenda Barcelona. Sejak kecil, ia sudah berkostum Blaugrana, mulai dari La Masia hingga tim senior.

 

Di tim senior Barca, Valdes telah memenangkan berbagai gelar dan tampil 387 kali dari 2002 hingga 2014. Tapi di penghujung kariernya, Valdes yang kini berusia 34 tahun terpinggirkan dari Barcelona.

 

Valdes lalu pindah ke Manchester United di awal musim 2015. Namun kariernya justru tenggelam dan dipinjamkan ke klub Belgia, Standard Liege.

 

Karier Valdes lalu diselamatkan oleh Middlesbrough. Manajer Middlesbrough, Aitor Karanka memutuskan untuk memboyongnya di awal musim 2016/17 untuk dijadikan kiper utama tim.

 

  1. Pedro Rodriguez (Chelsea)

Sama dengan Valdes, Pedro sebetulnya juga merupakan salah satu pilar utama di tim senior Barcelona. Namun kedatangan Neymar ke Nou Camp membuat Pedro terpinggirkan.

 

Pedro pun akhirnya mencari jalan keluar dengan pindah ke Chelsea. Di awal kariernya bersama The Blues, Pedro tak langsung jadi pilihan utama.

 

Namun hadirnya Antonio Conte menggantikan Jose Mourinho membawa angin segar buat Pedro. Pemain berusia 29 tahun ini mulai dipercaya Conte jadi ujung tombak The Blues.

 

  1. Cesc Fabregas (Chelsea)

Fabregas pindah ke Barcelona pada 2011 demi memenuhi impian kecilnya bermain bagi tim utama Blaugrana. Ia pindah dengan mengorbankan status kapten di Arsenal.

 

Sayang, harga mahal yang dikeluarkan Fabregas tidak sebanding dengan apa yang diterimanya. Di Barcelona, Fabregas memang bermain di tim utama. Hanya saja, ia tidak ditempatkan di posisi favoritnya, gelandang tengah.

 

Fabregas ditempatkan sebagai striker dalam taktik false nine yang diterapkan Pep Guardiola yang kala itu jadi Pelatih Barcelona. Peran itu membuat Fabregas tak berkembang.

 

Ia pun kembali ke Liga Inggris pada 2013/14 dengan bergabung ke Chelsea.

 

Related Articles

Back to top button