Top Skor

5 Prediksi Keliru di Awal Musim

Liga Inggris dan La Liga Spanyol telah sampai pada akhir musim dimana Chelsea dan Real Madrid berhasil menjadi juara di liga masing-masing. Harry Kane dan Lionel Messi pun berhasil mengamankan sepatu emas untuk kategori top skor di masing-masing liga. Khusus untuk Messi ia berhasil menyabet sepatu emas Eropa karena mengalahkan para top skor dari liga lainnya.

 

Namun hasil akhir musim kali ini banyak menyimpan kekeliruan dari prediksi di awal musim. Ada begitu banyak prediksi yang lebih menjagokan klub atau pemain bahkan pelatih lain untuk menjadi juara di akhir musim. Faktanya jelas keliru, dan berikut di bawah ini kami memiliki 5 prediksi keliru awal musim di akhir musim ini :

  1. City vs MU

Publik agaknya terbawa rivalitas mereka di Spanyol, hingga lupa bahwa itu telah terjadi di masa lalu. Pep Guardiola yang kini melatih Manchester City, dan Jose Mourinho yang saat ini membesut Manchester United, tak lagi memiliki rivalitas El Clasico Real Madrid dan Barcelona.

 

Keduanya sudah bisa kembali tersenyum, tertawa, dan saling respek satu sama lain. Prediksi rivalitas mereka pun meleset, begitu juga prediksi yang yakin Premier League akan didominasi duo Manchester.

 

Namun nyatanya fakta menunjukkan hal yang berbeda, The Citizens tak meraih satupun trofi musim ini alias nirgelar, sementara Red Devils keluar dari empat besar dan kembali gagal merebutkan titel Premier League.

  1. Who is Antonio Conte?

Ketika ditunjuk sebagai manajer anyar Chelsea, tak banyak yang memprediksi Conte akan langsung memperlihatkan sentuhan emasnya, apalagi masih ada manajer top lainnya seperti Jurgen Klopp, Arsene Wenger, Mauricio Pochettino, Mourinho, Guardiola, dan Ronald Koeman.

 

Patut diingat juga The Blues sangat terpuruk musim lalu dan itu, tidak menjadikan mereka favorit juara musim ini. Kendati demikian, lambat laun Conte menemukan kunci untuk menaklukkan Premier League dengan taktik 3-4-3 dan beradaptasi cepat dengan kultur sepak bola Inggris.

 

Chelsea jadi tim yang sulit ditaklukkan dan Conte sukses memaksimalkan potensi pemain yang dimilikinya seperti Marcos Alonso, Victor Moses, David Luiz, Diego Costa, dan Eden Hazard. Conte pun melanjutkan tren baik pelatih asal Italia yang merajai Premier League, setelah Claudio Ranieri melakukannya musim lalu bersama Leicester.

  1. Taekwondo ala Zlatan Ibrahimovic

“Ah, bisa apa Ibra sudah tua!”, “masa emas Ibra sudah lewat, dia sudah tua sekarang.”

 

Ya, kurang lebih begitulah prediksi miring yang muncul ketika Zlatan Ibrahimovic datang ke Man United di usia 35 tahun, dengan status bebas transfer dari Paris-Saint Germain (PSG). Ia diragukan dapat beradaptasi dengan tuntutan fisik dan permainan cepat khas Inggris.

 

Namun Ibra membuktikan bahwa usia hanyalah angka di atas kertas. Total ia membukukan 28 gol untuk Red Devils di seluruh kompetisi dan membungkam prediksi miring di awal musim. Mungkin, dialah rekrutan gratis terbaik Premier League musim ini.

  1. Kualitas Klopp

 

Tanpa partisipasi di turnamen antarklub Eropa, ditambah rekrutan anyar Klopp dari Loris Karius, Ragnar Klavan, Joel Matip, Alexander Manninger, Georginio Wijnaldum, dan Sadio Mane, Liverpool diprediksi akan bertarung merebutkan titel Premier League.

 

Hal itu tampak menjadi kenyataan ketika di laga pertama Liverpool menang 4-3, tapi, inkonsistensi bermain mulai menyerang The Reds. Liverpool sering kehilangan poin dari tim kecil. Alhasil, Liverpool kini hanya bertarung merebutkan empat besar Premier League alias zona Champions League.

 

  1. Kualitas Duo Milan

Pasca bermusim-musim dalam keterpurukan dan menemui kesulitan untuk merebutkan scudetto, atau paling tidak masuk zona Champions League, duo Milan, Inter Milan dan AC Milan, diprediksi bangkit musim ini.

 

Tapi faktanya justru berbeda 360 derajat. Inter lebih banyak mengurusi perkara pelatih dari Roberto Mancini, Frank de Boer, hingga Stefano Pioli, sementara Rossoneri inkonsisten bermain. Jangankan masuk zona Champions League, masuk zona Europa League saja sulit mereka capai.

 

Tak ayal fans kedua klub harus kembali bersabar musim ini, lingkaran setan Milan dan Inter masih terjadi…

 

 

 

Related Articles

Back to top button