Top Skor

5 Klub yang Tampil Lebih Baik Setelah Memecat Pelatihnya

Saat ini perjalanan karir seorang pelatih berbeda dengan era Sir Alex Ferguson memimpin MU pada tahun 1982. Pada saat itu pelatih yang kurang maksimal di awal karirnya masih di beri kesempatan dalam rentang 2-5 tahun walaupun tidak memberikan piala. Berbeda dengan saat ini, dimana klub biasanya hanya memberikan maksimum 2 tahun pembuktian.

 

Bahkan ada klub-klub kaya semisal Real Madrid dan Chelsea yang terkadang hanya memberi waktu setengah musim saja. Tuntutan ini memang didorong pendapatan pelatih yang melambung tinggi. Namun hal ini terkadang berimbas positif ketika pelatih yang menggantikan dapat memberikan peningkatan performa seperti 5 klub di bawah ini :

 

ranieri pixel

  1. Chelsea

The Blues, Chelsea memang kerap berganti manajer dan tidak memiliki manajer yang mampu bertahan lama (lebih dari tiga tahun). Namun kebiasaan itu justru menjadi berkah bagi mereka karena sejumlah trofi yang diraih, didapat dengan manajer yang berbeda-beda.

 

Musim 2015/16 Chelsea sangat terpuruk di bawah arahan Jose Mourinho hingga ia dipecat dan diganti manajer interim, Guus Hiddink. Pria asal Belanda itu sukses mengeluarkan Chelsea dari keterpurukan yang lebih parah, yakni berada di papan bawah klasemen.

 

Manajemen pun menunjuk Antonio Conte sebagai pengganti Mourinho dan Hiddink untuk musim 2016/17. Hasilnya? Fantastis, dengan modal formasi yang inovatif 3-4-3 dan sejumlah rekrutan anyar, Conte mengubah Chelsea jadi kandidat kuat petarung titel Premier League dan sulit ditaklukkan lawan-lawannya.

  1. Leicester City

Dugaan atau tudingan beberapa pengamat sepak bola Inggris yang menyebut para pemain Leicester laiknya ‘ular’ tampak benar adanya. Meski masih berupa asumsi, tapi penampilan di atas lapangan tidak bisa berbohong.

 

Tudingan itu diberikan karena para pemain Leicester dinilai tak lagi ingin bermain di bawah arahan Claudio Ranieri, meski faktanya ia memberikan sejarah terhebat klub kala menjuarai Premier League musim 2015/16.

 

The Foxes musim ini lebih dekat ke jurang degradasi dan manajemen tak punya pilihan lain selain memecat Ranieri. Uniknya, setelah asisten pelatih Ranieri, Craig Shakespeare naik jadi manajer utama, para pemain langsung tampil kesetanan.

 

Tak butuh seorang pakar untuk melihat kontradiksi penampilan Jamie Vardy dan kawan-kawan musim ini di era Ranieri dan Shakespeare. Leicester masih memiliki pemain yang sama seperti musim lalu, tapi mereka baru memperlihatkan penampilan seperti halnya jawara kala Ranieri didepak.

 

Terlepas dari kontroversi yang ada, Leicester musim ini juga jadi bukti tim yang tampil baik setelah memecat manajernya. Leicester beranjak meraup poin untuk naik di klasemen Premier League, dan mengukir sejarah lolos ke perempat final Champions League.

  1. Inter Milan

Klub yang bermarkas di Giuseppe Meazza memiliki masalah pelik di awal musim ini. Bayangkan, tiga kali mereka berganti pelatih dari Roberto Mancini, Frank de Boer, hingga kini dilatih Stefano Pioli.

 

Perubahan itu pun baru menuai hasil positif ketika ditangani Pioli. Sebelumnya, La Beneamata terpuruk bersama De Boer yang hanya sebentar melatih klub dan berada di papan bawah klasemen Serie A.

 

Bersama Pioli yang sudah sangat berpengalaman di Italia, Inter konsisten meraih poin demi poin hingga akhirnya di giornata ke-28 ini, mereka duduk di peringkat lima dengan koleksi 54 poin, terpaut enam poin dengan Napoli yang ada di zona Champions League.

  1. Hull City

Satu lagi keputusan manajemen yang berbuah hasil jitu di Inggris. Hull pada awalnya dilatih Mike Phelan dan sempat menjalani start yang baik di Premier League. Namun lambat laun performa Tom Huddlestone dan kawan-kawan menurun, bahkan, mendekati zona degradasi.

 

Keputusan pun diambil dengan memecat Phelan dan menggantinya dengan eks manajer Olympiacos, Marco Silva. Manajer yang kerap disebut suksesor Mourinho itu pun memberikan sentuhan magisnya.

 

The Tigers tak hanya sulit dikalahkan lawan-lawannya, tapi mereka juga tampil baik saban mentas di KCOM Stadium, Hull mampu memanfaatkan laga kandang untuk meraup poin dan menjaga target bertahan di Premier League musim ini.

 

  1. Lazio

Tak banyak yang menduga rival sekota AS Roma, Lazio akan menjadi kuda hitam musim ini, apalagi setelah mereka ditinggal Pioli. Manajemen sempat menunjuk Marcelo Bielsa di awal musim ini dan kurang dari sepekan, pria asal Argentina itu hengkang.

 

Alhasil, manajemen menunjuk Simone Inzaghi sebagai pelatih utama. Pada awalnya banyak yang ragu Inzaghi dapat menjalankan tugasnya dengan baik, tapi perlahan dengan rekrutan anyar seperti Ciro Immobile dan Jordan Lukaku, ia meracik skuat yang tangguh.

Related Articles

Back to top button