Top Skor

5 Sejarah Final Liga Champions yang Paling Dramatis

Liga Champion sudah kembali digelar dimana saat ini telah memasuki fase knock out yang akan menjaring 8 tim saja dari 16 tim yang masih tersisa. Ada beberapa tim yang akan diprediksi mendominasi liga champions ini, dimana mereka memiliki catatan sejarah bagus dibanding klub lainnya.

Tidak hanya sejarah dalam meraih gelar, dibawah ini kami memiliki klub-klub besar yang sanggup memenangkan liga champions dengan dramatis. Anda pasti sudah memiliki ingatan dan pilihan sendiri. Dan berikut 5 sejarah final liga champions yang paling dramatis :

mu 1999

1.) Manchester United   2-1 Bayern Muenchen  (1999)
Partai final 1999 adalah partai final paling dramatis sepanjang sejarah Liga Champions Eropa  Bagaimana tidak. Karena saat itu hingga menit kesembilan puluh waktu normal, Bayern Muenchen masih unggul satu gol atas Manchester United lewat tendangan bebas Mario Basler di awal babak pertama. Keajaiban pun datang saat waktu tambahan diberikan wasit. Dua pemain pengganti Manchester, Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solksjaer berhasil menjebol gawang Oliver Kahn dalam waktu tiga menit. Munich cry, United fly.

2.) AC Milan  3-3 Liverpool  (2005)
Tampil di Ataturk Olympic Stadium, AC Milan langsung menghujam peluru ke liverpool melalui 1 gol dari maldini dan 2 gol dari Crespo. Lebih Parahnya lagi, 3 Gol tersebut terjadi di babak pertama. Disaat para petaruh AC Milan Bersenang-senang, liverpool membalas 3 gol hanya dengan selang waktu 6 menit saja ! melalui Gerard, Smicher, dan Xabi Alonso. Karena pertandingan masih imbang hingga peluit extra time ditiup, pertandingan masuk ke babak penalti, dan akhirnya liverpool memenangkanya dengan skor 3-2.

3.) Barcelona  2-1 Arsenal   (2006)

Pada  menit ke 37, seakan kemenangan sudah digemggam arsenal ketika campbell berhasil menjebol gawang victor valdes dimenit ke 37′. Saat pertandingan memasuki 15 menit terakhir, malapetaka akhirnya jatuh juga, Kemenangan yang sudah di depan mata harus sirna di telan serbuan peluru barcelona oleh Eto’o dimenit ke 76′ dan Balleti di menit ke 81′.

4.) Bayern Muenchen 1-1  Chelsea (2012)

Datang ke Jerman sebagai kuda hitam, Chelsea secara mengejutkan mengalahkan raksasa Jerman, Bayern Munchen. Ini merupakan juara liga champion untuk kali pertma chelsea. Chelsea yang tampil dengan tekanan suporter lawan, dipaksa mengeluarkan jurus “parkir bus” alias bertahan dari menit awal bermain. Sepandai pandai tupai melompat akhirnya jatuh juga itulah pepatah yang tepat untuk chelsea, karena akhirnya chelsea harus memungut bola dari gawangnya pada menit 83 melalui Thomas Muller. Saat pertandingan dikira akan dimenangkan munchen, Didier Drogba memperpanjang nafas chelsea dengan sunduanya dimenit ke 88. Di Extra time, lagi lagi victory masih bersama Chelsea, tendangan penalti Arjen Robben Berhasil ditepis Cech. Dan akhirnya Chelsea memenangkan pertandingan melalui adu penalti dengan skor 4-3.

5.) Real Madrid 1-1 Atletico Madrid (2014)
Derby Ibu Kota tersaji pada final Liga Champions musim lalu. Real Madrid bertemu seteru satu kota Atletico Madrid untuk memperebutkan si Kuping Besar di Estadio da Luz, Portugal. Untuk Los Colchoneros, final tersebut merupakan yang kedua.

Sementara untuk Madrid, mereka mengincar trofi kesepuluh atau La Decima di ajang paling bergengsi di Benua Biru itu. Baik Real maupun Atleti, keduanya sama-sama menunjukan penampilan yang superior dari mulai babak penyisihan grup.

Pada babak knockout, El Real menumbangkan tiga wakil Jerman di tiga fase knockout berbeda. Schalke 04 (16 Besar), Borussia Dortmund (perempatfinal), dan Bayern Munich (semifinal). Sementara Atletico Madrid mengalahkan Milan di babak 16 besar, lalu Barcelona di perempatfinal, dan wakil Inggris Chelsea di babak semifinal.

Pada pertandingan puncak, Atletico tidak gentar menghadapi sang rival abadi. Meski harus kehilangan bomber andalannya, Diego Costa, pada menit awal, anak asuh Diego Simeone tetap menunjukan determinasinya menghadapi El Real. Alhasil pada menit 36 tandukan Diego Godin membawa klub yang identik dengan warna putih-merah itu unggul.
Tertinggal satu gol membuat El Real semakin panas. Namun pertahanan Rojiblancos yang kokoh membuat serangan Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan menemui jalan buntu. Baru pada waktu injury time, Sergio Ramos menyamakan kedudukan untuk Los Blancos. Pada babak extra time, Madrid seolah kesetanan dan menghajar gawang Thibaut Courtois dengan tiga gol dari Gareth Bale, Marcelo, dan Ronaldo. Madrid menang 4-1 dan merengkuh gelar La Decima.

Related Articles

Back to top button