Top Skor

5 Respon Pemain terhadap Ejekan Fans

Seorang pesepakbola adalah manusia dengan keterbatasan emosi yang ia punya.

Suporter terkadang memamfaatkan situasi sebuah laga dengan ejekan untuk menghilangkan fokus si pemain.

Pemain terkadang mampu bersikap profesional dengan tidak meresponnya.

Namun adakalanya seorang pesepakbola tersebut pun sudah diambang batas kesabarannya.

Sehingga ada beberapa pemain yang akhirnya baku hantam dengan suporter.

Di bawah ini kami memiliki cerita 5 pesepakbola yang merespon ejekan fans, berikut diantaranya :

5. Eric Cantona

Tahun itu, tahun 1995, hari terasa sangat buruk bagi Cantona. Pemain asal Prancis ini sudah menerima kartu merah dari wasit kala menendang bek Crystal Palace, Richard Shaw, yang menarik bajunya.

Saat sedang menuju pintu keluar Selhurst Park, seorang fans Palace bernama Matthew Simmons, terus menghina Cantona dengan ucapan yang kasar. Emosi pemain Manchester United ini pun tak terbendung lagi. Cantona melakukan tendangan kung fu yang terkenal hingga saat ini, dan melanjutkannya dengan rentetan pukulan kepada Simmons, sebelum dilerai penjaga keamanan dan staf Man United.

Cantona dikenai hukuman berlapis dari denda yang diberikan FA dan Man United, hingga larangan bermain semusim penuh, plus tuduhan melakukan aksi kekerasan yang bisa dikenai sanksi penjara. Bahkan, jabatan kaptennya dicopot oleh pelatih Timnas Prancis kala itu, Aime Jacquet.

Lantas, apa tanggapan Cantona? Tampak tidak menyesal melakukannya. Pasca kejadian itu, Cantona bermain di musim berikutnya. Kendati menunjukkan sikap yang tidak pantas, Cantona tetap dianggap legenda Man United karena sukses mempersembahkan empat titel Premier League.

4. Patrice Evra

22 tahun berselang dari insiden tendangan kung fu Cantona, tendangan yang ikonik itu kembali muncul tahun ini. Pelakunya adalah eks Man United yang saat ini membela Olympique Marseille, Patrice Evra.

Bek kiri asal Prancis menendang seorang fans kala melakukan pemanasan jelang laga Europa League melawan Vitoria Guimaraes. Disinyalir, Evra terprovokasi karena cemoohan fans yang sudah terjadi selama kurang lebih 30 menit.

Tindakkan yang dilakukan Evra itu dikritik oleh berbagai pihak, termasuk klubnya sendiri, karena tak seharusnya pemain berpengalaman dan profesional seperti Evra terprovokasi ejekan fans. Kini, Evra terancam dikenai sanksi berupa denda atau larangan bermain.

3. Dani Alves

Berbeda dari kasus Cantona dan Evra, Alves merupakan korban rasial dari fans Villarreal kala masih membela Barcelona pada 2014 silam. Pada laga yang sudah berkesudahan 3-2 untuk kemenangan Barca, Alves dilempari pisang oleh fans.

Pisang itu menunjukkan gestur rasial dari fans karena pisang identik dengan monyet. Alves pun meresponnya dengan cara yang berkelas. Alih-alih menyerang balik fans, ia justru memakannya dan memperlihatkan, bahwa ia siap memerangi rasial dalam sepak bola.

2. Sebastian Giovinco

Kali ini, aksi solidaritas diperlihatkan penyerang bertubuh mungil asal Italia, Sebastian Giovinco, pada rekan setimnya, Jozy Altidore. Pada laga MLS (Major League Soccer) antara Toronto FC kontra Atlanta United, Altidore dan Michael Bradley, menjadi pusat cemoohan fans lawan.

Pasca Altidore mencetak gol penyama kedudukan, ia melakukan selebrasi gol dengan mengangkat tangan di dekat kupingnya – seakan menantang fans Atlanta. Fans pun melemparnya dengan gelas plastik berisi air bir, sebelum Giovinco mengambil dan menenggaknya sampai habis.

Lalu, uniknya, Giovinco menjadi pahlawan bagi timnya kala sepakan bebasnya memaksa laga berakhir imbang 2-2. Tampaknya, bir yang diminum Giovinco memberi enerji ekstra untuknya.

1. Ferdinand Sinaga

Momen yang terjadi kepada Ferdinand Sinaga ini sebenarnya cukup memalukan, baik itu untuk fans atau Ferdinand yang terprovokasi. Khususnya bagi fans yang masih membawa embel-embel persaingan panas Persija Jakarta dengan Persib Bandung di level Timnas Indonesia.

Pada 2014, Indonesia mengadakan laga eksibisi melawan ASEAN All Star dan lima pemain Persib dipanggil Alfred Riedl, yakni Firman Utina, Hariono, Ferdinand, Supardi, dan I Made Wirawan. Mereka menjadi target sorakan fans yang berseragam jersey Persija karena laga berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.

Namun, dari kelima pemain itu, hanya Ferdinand yang terprovokasi hingga memanjat pagar stadion GBK dan mengejar kawanan penonton yang berteriak dengan kata, “Ayo Sini! Tadi mana yang sorak-sorakin.” Suasana pun mereda ketika petugas keamanan menjalankan tugasnya dalam menenangkan suasana.

Related Articles

Back to top button