Top Skor

5 Hal Unik yang Terjadi Kepada Wenger di Arsenal Musim Ini

Laga tunda Arsenal melawan Southampton tadi subuh, berhasil dimenangkan Arsenal dengan skor 2-0. Hal ini bukanlah sesuatu yang spesial karena pasukan Wenger selalu bangkit di laga-laga terakhir akhir musim. Hal ini sering terjadi di musim-musim lalu,ketika mereka melewati liga dengan inkonsistensi.

 

Namun sedikit berbeda dengan musim ini, ada beberapa laga yang membuat Wenger memiliki pengalaman baru di Arsenal. Wenger sendiri banyak mendapat tunutan mundur sepanjang musim ini, namun segala sesuatunya kembali menunggu keputusan manajemen. Dan berikut kami rangkum 5 hal unik Wenger untuk Arsenal Musim ini :

wenger vs mou

5. Mourinho
Jose Mourinho bak kryptonite bagi Wenger. Sudah 12 kali mereka bertemu di Premier League, dan sebanyak itu juga Wenger tak pernah menang dari Special One ketika ia melatih Chelsea.
Namun, rekor selalu ada untuk dipecahkan, dan Wenger sukses melakukannya di percobaan ke-13. Menjamu Manchester United di Emirates Stadium, The Gunners menang 2-0 melalui gol Granit Xhaka dan Danny Welbeck di laga Premier League yang baru berlangsung beberapa waktu lalu.
Hasil ini, bisa jadi landasan bagi Wenger untuk terus menjaga rekor ini di laga-laga berikutnya, itu juga kalau keduanya kembali bertemu. Pasalnya kontrak Wenger akan segera berakhir bersama Arsenal.

 

4. Tottenham Hotspurs
22 tahun lamanya, fans Tottenham Hotspur hanya bisa terdiam ketika suporter Arsenal mengolok-olok mereka perihal posisi klasemen. Tottenham tak pernah finish di atas Arsenal sejak 1995.
Namun, semuanya berubah musim ini. Tak ada lagi istilah “St Totteringham Day” yang jadi ejekan fans Arsenal untuk Tottenham, karena The Lilywhites sudah memastikan mengakhiri musim di atas Arsenal. Tentu, ini jadi pengalaman baru bagi Wenger yang memberi ucapan selamat kepada Tottenham.

 

3. Tuntutan Mundur
Wenger telah membentuk pondasi Arsenal sedemikian rupa hingga menjadi salah satu klub terbaik Inggris dan dunia. Ia melakukannya selama 21 tahun, namun, laiknya istilah ada awal ada akhir, sebagian besar fans pun merasa sudah saatnya era Wenger berakhir.
Alasannya? Banyak, dari kegagalan bertarung merebutkan titel Premier League yang terakhir diraih pada 2004, tersingkir memalukan dengan agregat gol 2-10 dari Bayern Munchen di Champions League, hingga potensi kegagalan mengakhiri musim di empat besar.
Tak ayal Wenger merasakan pengalaman baru musim ini dengan protes besar tanpa henti yang dilakukan fans. Parahnya, aksi massa itu tak hanya terjadi di London Utara, melainkan di seluruh dunia dengan basis besar fans Arsenal.

 

2. Fleksibel dalam Taktik
Permainan ofensif dan menghibur Wenger di Arsenal disebut telah berakhir alias basi atau ketinggalan zaman. Apalagi setelah Arsenal sempat kalah 1-3 dari West Bromwich Albion (WBA) dan 0-3 dari Crystal Palace.
Wenger yang keras kepala pun akhirnya larut dengan taktik yang tengah menjadi tren saat ini di Premier League, formasi tiga bek yang dipopulerkan Antonio Conte di Chelsea. Hasilnya cukup positif, Arsenal menang 2-0 atas Man United karena taktik tiga bek, dan pertahanan mereka menjadi kokoh dengan formasi tersebut.

 

1. Potensi Bermain di Europa League
Liverpool, Chelsea, dan Man United sudah pernah menjajal bagaimana rasanya terlibat di turnamen kasta kedua antarklub Eropa, Europa League. Mungkin, sudah saatnya bagi Arsenal untuk merasakannya juga.
Sebab, posisi Arsenal saat ini masih berada di bawah Liverpool, Manchester City, dan Man United, sementara dua slot dari total empat tempat yang disediakan di empat besar Premier League, sudah pasti ditempati Tottenham Hotspur dan Chelsea. Jadi, realistis rasanya jika Wenger sudah harus memikirkan bagaimana berlaga di Europa League, ketika jadwal bermain di sana mepet dengan agenda Premier League.

Arsene Wenger sudah dua dekade melatih Arsenal, tapi, tetap saja musim ini ia merasakan pengalaman baru yang pernah dialami sepanjang kariernya.

Related Articles

Back to top button