Top Skor

[PART 1] Daftar Pelatih yang Mengubah Wajah Sepakbola


 

Sepakbola telah melahirkan begitu banyak pelatih-pelatih top dunia. Banyak gaya permainan yang meninggalkan jejak di sejarah. Pelatih top tidak hanya mereka yang selalu menghasilkan tropi, tapi juga mereka yang membuat gaya bermain baru dan menyulitkan lawannya. Hal ini jelas kita lihat pada saat Rinus Michel dengan total footballnya menghentak dunia walau gagal di final piala dunia. Siapa lagi pelatih yang mampu menghentak dan merubah wajah sepakbola dunia? Berikut ulasannya :


 

giovanni-trapattoni

Untuk urutan pertama saya memilih Giovanni Trapattoni karena pelatih yang dikenal sebagai Mr. Trap merupakan salah satu pelatih dengan koleksi gelar terbanyak dalam sejarah.

Bersama Ernst Heppel, Il Trap sanggup memenangi titel liga di empat negara berbeda: Austria, Jerman, Italia dan Portugal.

Baginya, sebuah tim akan sukses jika memiliki kedisiplinan tinggi serta takkan terkalahkan apabila mempunyai lini pertahanan yang kuat dan bisa diandalkan.

Dia sudah membuktikannya bersama AC Milan, Juventus, Inter, Bayern Munich, Benfica serta Salzburg. Juventus bisa dibilang karier terbaiknya dengan enam gelar liga, dua Coppa Italia, dua Piala UEFA serta satu European Cup, Piala Winner, Piala Super Eropa dan Piala Interkontinental.


matt-busby

Dia adalah pondasi awal kesuksesan seorang pelatih di Manchester United. Sir Matt Busby telah membawa Red Devils lima kali memuncaki klasemen di kompetisi kasta tertinggi Inggris dalam dua periode, yaitu awal 50-an dan akhir 60-an.

Timnya waktu itu disebut the Busby Babes. Dinamakan demikian karena para anak buahnya yang mayoritas berusia muda, termasuk Bobby Charlton dan Duncan Edwards. Dia sukses mengantarkan United menuju era keemasan, tapi delapan pemain meninggal dalam tragedi Munich.

Sebuah trofi European Cup disabet United besutannya dengan menghantam Benfica 4-1 dalam partai final di Wembley pada 29 Mei 1968 silam.


ernst happel

Pria berdarah Austria ini menjadi pelatih pertama yang memenangi European Cup (Liga Champions) dengan dua klub berbeda, yaitu Feyenord pada musim 1969/70 dan Hamburg pada 1982/83.

Ernst Happel juga meraih gelar liga di empat negara berbeda, yakni Belanda, Belgia, Jerman dan Austria. Dia adalah penganut strategi menyerang yang dipadukan dengan pressure total terhadap lawan setiap kehilangan bola.

Salah satu prestasi terbaiknya adalah mengantarkan timnas Belanda ke partai final Piala Dunia 1978.


Helenio-Herrera

Helenio Herrera adalah pelatih yang melahirkan Grande Inter, tim Inter Milan yang menjuarai European Cup dan Piala Interkontinental secara beruntun pada 1964 serta 1965.

Il Mago (the Wizard) termasuk perintis penggunaan motivasi psikologis dalam sepakbola. Dia juga menerapkan disiplin ketat kepada para pemainnya, termasuk untuk urusan menjaga diet dan kebugaran.

Herrera telah memenangi 16 gelar bergengsi selama melatih Atletico Madrid, Barcelona, Inter dan AS Roma.


Rinus_Michels

Rinus Michels adalah mastermind di balik salah satu gaya permainan sepkabola paling terkenal dalam sejarah, yaitu total football.

Timnas Belanda menggunakan sistem itu pada era 1970-an. Satu-satunya pemain dengan posisi pasti adalah penjaga gawang. Bek, gelandang dan pemain depan semuanya bebas bertukar posisi untuk mengambil keuntungan dari ruang-ruang kosong yang ditinggalkan oleh lawan.

Johan Cruyff menerapkannya secara sempurna di atas lapangan, dengan Michels sebagai otak dari tepi arena.

Gaya melatih Cruyff pun terinspirasi olehnya yang merupakan salah satu anak didiknya.


miguel munoz

Miguel Munoz merupakan pelatih terbesar dalam sejarah Real Madrid. Munoz menjadikan Real Madrid salah satu kekuatan terbesar di Eropa.

Dia melatih Madrid selama 16 tahun dan memenangi sembilan gelar La Liga. Belum ada pelatih lain yang sanggup menyamai masa kepelatihan maupun apa yang sudah dicapainya di ibu kota.

Pria Spanyol itu telah melatih sejumlah talenta terbaik di dunia, seperti Alfredo Di Stefano and Ferenc Puskas.


bob paisley

Bob Paisley menangani Liverpool dari 1974 hingga 1983, cukup waktu untuk membawa klub Merseyside itu ke level yang benar-benar baru.

Dia adalah pelatih tersukses dalam sejarah the Reds dengan persembahan 20 gelar, yaitu enam liga, tiga Piala Liga, enam Charity Shield, tiga European Cup/Liga Champions, satu Piala UEFA dan satu Piala Super Eropa.

Hingga kini, dia masih memegang rekor sebagai satu-satunya pelatih yang memenangi tiga trofi European Cup.

Paisley ahli dalam menggerakkan para pemain sesuai dengan sederet skenario berbeda yang ingin diterapkannya di atas lapangan. Faktor psikologis adalah elemen terpenting dalam strateginya, dan itu membuat dia bisa menarik kemampuan terbaik dari tim besutannya.

Paisley memenangi enam penghargaan LMA Manager of the Year: 1976, 1977, 1979, 1980, 1982 dan 1983.


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Related Articles

Back to top button