Top Skor

7 Klub yang Tidak Diprediksi  Lolos ke babak 8 Besar Champions League Sepanjang Sejarah

Liga Champions musim ini telah menyisakan 8 klub terbaik, Monaco dan Atletico Madrid menjadi klub terakhir yang dinyatakan lolos. Dimana sebelumnya sudah ada klub-klub seperti Real Madrid, Muenchen, Dortmund, Barcelona, Juventus dan Leicester City. Klub terakhir merupakan kuda hitam di ajang kali ini.

 

Leicester menciptakan sejarah sepanjang berdirinya klub dimana klub ini mampu melaju sampai babak 8 besar. Semangat untuk terus melaju akan dijaga klub yang baru saja memecat pelatih terbaiknya yakni Claudio Ranieri. Tidak hanya Leicester, setidaknya kami memiliki beberapa klub lain yang awalnya tidak diprediksi mampu melaju sampai 8 besar, diantaranya :

 

vardy leicester

  1. AS Roma (2007/08)

AS Roma memang bukanlah sebuah klub kecil. Mereka merupakan salah satu klub besar di Serie A, terlebih di era Francesco Totti, yang mana mereka cukup bersaing di papan atas domestik. Namun, hal itu berbeda kala mereka menghadapi Real Madrid di babak 16 besar Champions League 2007/08.

 

Madrid yang berstatus tim penuh bintang tentu lebih diunggulkan untuk lolos ke perempat final dibanding AS Roma. Namun, Totti dan kawan-kawan membalikkan semua prediksi dan lolos dengan menang agregat 4-2.

 

Sayangnya, laju mereka harus terhenti di perempat final setelah kalah dengan agregat 0-3 dari Manchester United yang kemudian menjuarai Champions League musim itu.

  1. AS Monaco (2003/04)

AS Monaco merupakan tim yang tak cukup diunggulkan pada Champions League musim 2003/04. Tak banyak dihuni nama besar, ternyata tak membuat Ludovic Giuly dan kawan-kawan gentar di gelaran musim itu.

 

Dimulai dengan mendapat grup yang tak terlalu berat, Monaco berhasil lolos dengan predikat juara grup C. Kemudian mereka juga mampu mengalahkan Lokomotiv Moscow di babak 16 besar dengan agregat 2-2 namun unggul gol tandang.

 

Lebih hebatnya lagi, mereka mampu menghempaskan tim penuh bintang Real Madrid di babak perempat final dan melaju hingga ke final sebelum dikalahkan oleh FC Porto 0-3.

  1. Malaga (2012/13)

Secara mengesankan, Malaga mampu lolos ke babak grup Champions League setelah finish di posisi empat La Liga 2011/12 dan mengalahkan Panathinaikos di babak play off Champions League. Mereka pun melanjutkan laju impresifnya di babak grup dengan lolos ke babak 16 besar sebagai juara grup C, lebih baik dari capaian AC Milan.

 

Bertemu Porto di babak 16 besar, Malaga yang saat itu ditukangi oleh Manuel Pellegrini berhasil membalas kekalahan 0-1 di leg pertama dengan menang 2-0 di kandang. Mereka pun lolos ke babak perempat final.

 

Sayangnya, mereka kalah dramatis dari Borussia Dortmund lewat gol menit akhir Felipe Santana yang membuat mereka tersingkir dengan agregat 2-3.

  1. Shakhtar Donetsk (2010/11)

Musim 2010/11 mungkin menjadi salah satu musim terbaik Shakhtar Donetsk. Mereka diisi pemain-pemain muda potensial seperti Douglas Costa, Henrikh Mkhitaryan, Fernandinho dan Luiz Adriano. Mereka pun sukses mengangkangi Arsenal di babak grup dengan lolos sebagai juara grup H.

 

Menghadapi AS Roma di babak 16 besar, Donetsk yang tak diunggulkan bermain apik dan menang dengan skor meyakinkan di dua leg. Mereka lolos ke perempat final dengan agregat 6-2.

 

Namun, langkah mereka harus terhenti setelah dilibas oleh Barcelona dengan agregat 6-1.

  1. APOEL Nicosia (2011/12)

Selalu menjadi bulan-bulanan atau lumbung gol tim-tim besar di babak grup, APOEL Nicosia membuat kejutan dengan mampu lolos ke perempat final Champions League 2011/12. Mereka memulai langkahnya di grup G yang berisikan tim-tim yang tak terlalu mentereng seperti Zenit Saint Petersburg, FC Porto dan Shaktar Donetsk.

 

Setelah lolos dengan status juara grup, mereka dihadapkan pada raksasa Ligue 1, Olympique Lyon di babak 16 besar. Dengan semangat dan determinasi yang luar biasa, mereka mampu mencetak sejarah dengan lolos ke perempat final melalui drama adu penalti.

  1. Leicester City (2016/17)

Juara Premier League 2015/16 ini ternyata memiliki nasib yang lebih baik di ajang Champions League dibanding di Premier League musim 2016/17. Kalah 1-2 di leg pertama babak 16 besar melawan salah satu klub kuat La Liga, Sevilla, Leicester City mampu membalasnya dengan menang 2-0 di King Power Stadium pada leg kedua.

 

Mereka pun lolos ke perempat final dan menjadi wakil Inggris satu-satunya di babak tersebut setelah Arsenal dan Manchester City tersingkir oleh Bayern Munchen dan AS Monaco.

 

Kasper Schmeichel menjadi pahlawan The Foxes setelah menggagalkan dua penalti Sevilla di masing-masing leg.

  1. FC Porto (2003/04)

Pada musim yang sama ketika AS Monaco menghentak Champions League, FC Porto pun menghentak dengan lebih keras. Mereka menempuh jalur yang lebih sulit dibanding Monaco  karena lawan-lawannya cukup berat.

 

Lolos dengan status runner-up grup F di bawah Real Madrid, Porto harus berhadapan dengan raksasa Inggris, Manchester United di babak 16 besar. Namun, Jose Mourinho yang saat itu menukangi Deco dan kawan-kawan, berhasil berhasil menang dengan agregat 3-2.

 

Mereka pun kemudian menapaki jalan hingga ke final dan mengalahkan AS Monaco di partai puncak.

Related Articles

Back to top button