Antonie Griezmann memiliki grafik naik dalam turnamen euro 2016, bagaimana tidak di kala laga awal Perancis banyak orang lebih memperhatikan Payet. Namun seiring laga yang lebih berat, ia mampu menjadi juruselamat buat negaranya dan membawa Perancis sampai ke babak final.
Dan saat ini ia telah mengoleksi 6 gol dalam satu turnamen. Ia merupakan pemain yang paling berpeluang besar menjadi top skor meninggalka Ronaldo 3 gol dan rekan setimnya seperti Giroud dan Payet. Seperti apa fakta perjalanan karirnya, berikut data kami :
1. Bakat Muda Bertalenta
Griezmann memulai kariernya di akademi Real Sociedad pada tahun 2005, ketika masih berusia 14 tahun. Ia menembus tim utama pada musim 2009/10 dan langsung mencuri perhatian sejumlah klub besar Inggris, seperti Manchester United dan Arsenal.
2. Menolak Klub Besar
Ketika akan menandatangani kontrak profesional pertamanya, ia memutuskan untuk menolak tawaran klub besar tersebut dan bertahan di Real Sociedad agar mendapatkan kesempatan bermain di tim utama.
3. Pilihan yang Tepat
Tawaran sebesar 12 juta poundsterling (Rp204 miliar) dilepaskan Fulham kepada Sociedad untuk menggaet Griezmann. Namun, Fulham yang saat itu sedang berusaha lepas dari jerat degradasi mengalihkan perhatiannya kepada Kostas Mitroglou yang bermain untuk Olympiacos. Proses negosiasi untuk membeli Griezmann pun terhenti dan Fulham mendapatkan Mitroglou dengan harga 12 juta poundsterling. Kegagalan transfer ini pun disyukuri oleh Griezmann karena pada akhir musim 2013/14 Fulham gagal lolos dari jerat degradasi. Mitroglou yang diharapkan jadi juru selamat justru hanya bisa tampil tiga kali karena cedera.
4. Berkembang di bawah Simeone
Pada awal musim 2014/15, Griezmann memutuskan untuk menerima tawaran dari Atletico Madrid. Los Rojiblancos menebus Griezmann dengan harga 30 juta euro (Rp437 miliar) dan menandatangani kontrak dengan durasi enam tahun.
5. Pria Berprinsip
Sebagai pesepak bola profesional, Griezmann lebih mengutamakan kepastian untuk bermain daripada tawaran gaji yang menjulang. Pemain berusia 25 tahun ini telah menunjukkan komitmennya dengan memperbarui kontraknya bersama Atleti dan menolak tawaran dari Barcelona dan Chelsea. Loyalitas seperti inilah yang kian jarang ditemukan di sepak bola modern.
