Top Skor

5 Klub yang Paling Berpotensi Mengakhiri Dominasi Real Madrid di Liga Champions

Real Madrid menjadi satu-satunya klub Eropa yang berhasil menjuarai liga Champions sebanyak 3 tahun berturut-turut.

Real Madrid juga menjadi klub dengan raihan total 13 piala di liga champions dan menjadi yang terbanyak sejauh ini.

Namun hal ini juga membuat banyak klub Eropa lainnya berbenah.

Transfer pemain dan pelatih pun dilakukan. Namun klub manakah yang paling siap menghapus dominasi Madrid tersebut, berikut analisanya :

Bayern Munchen

Musim lalu, Bayern Munchen tersandung di kaki Real Madrid pada babak semifinal. Kala itu, statistik menunjukkan kali kedua Die Roten takluk di tangan Real Madrid pada fase empat besar.

Superioritas Bayern Munchen di pentas Bundesliga membuat klub asuhan Niko Kovac ingin menunjukkan kehebatannya di Eropa. Bayern Munchen mengincar gelar ke-6 di Liga Champions musim ini.

Hal itu menjadi tujuan yang realistis setelah melihat komposisi pemain yang lebih matang dan solid. Robert Lewandowski sudah menunjukkan itu, meski belum maksmal, dengan mengoleksi 4 poin dari dua pertandingan awal Liga Champions 2018-2019.


Paris Saint-Germain

Pada setiap musim, Paris Saint-Germain (PSG) selalu menjadi satu di antara andalan. Bagaimana tidak, para prajurit tim raksasa asal Prancis tersebut tergolong kelas satu.

Sayang, mereka kadang tak memiliki rencana kedua dan mental bermain di level tim. Hal itu menjadi titik lemah mereka. Contoh nyata sudah ada pada Matchday 1 saat takluk di tangan Liverpool.

PSG lantas mengamuk pada matchday kedua, dengan melibas Red Star Belgrade (6-1). Kini, publik menunggu gebrakan Thomas Tuchel, apakah sanggup membawa PSG ke level tertinggi Liga Champions musim ini, atau justru masih terpuruk.


Liverpool

Klub yang memiliki pasukan lengkap. Itulah persepsi yang meluncur di tengah penggila sepak bola. Mereka masih punya trio lini depan yang tergolong maut. Lalu menaklukkan PSG pada matchday 1.

Sayang, “penyakit kronis” Liverpool adalah tak sanggup menjaga ritme sampai akhir musim sehingga hanya berstatus nyaris. Liverpool telah mengejutkan banyak pihak pada musim lalu. The Reds tampil impresif di Eropa dan sukses melaju hingga babak final sebelum takluk kontra Real Madrid.

Sama halnya dengan PSG, Liverpool juga memiliki satu di antara trio lini depan kuat. Mohamed Salah, Roberto Firmino dan Sadio Mane, kembali menjadi andalan Jurgen Klopp.

Kedatangan pemain baru, seperti Alisson Becker, Fabinho, Naby Keita dan Xherdan Shaqiri, bakal menambah kedalaman skuat Liverpool.

 


Juventus

Faktor kedatangan Cristiano Ronaldo menjadi magnet utama. Keberadaan CR7, yang meraih trofi Liga Champions bersama Manchester United dan Real Madrid, menjadi senjata.

Pengalaman CR7 akan menambah level pengalaman Si Nyonya Tua. Apalagi Juventus tergolong penasaran dengan trofi Liga Champions. Sekadar informasi, Ronaldo sudah merengkuh lima trofi si kuping besar sepanjang kariernya.

Juventus mampu tampil konsisten di Liga Champions dalam lima musim terakhir. Mereka mencapai final pada 2015 dan 2016. Berbekal skuat yang seimbang, membuat pasukan Massimiliano Allegri layak menjadi andalan merebut trofi dari Real Madrid.


Barcelona

Barcelona hanya fokus ke Liga Champions. Kalimat tersebut sedang tenar di kalangan penggila sepak bola Liga Spanyol. Bagaimana tidak, saat bermain bagus di pentas antarklub Eropa, Barcelona seolah “tak serius” kala berlaga di liga domestik.

Meski mendapat bantahan dari pelatih Barcelona, Ernesto Valverde, performa Barcelona sudah menunjukkan itu. Mereka tampil memikat di kancah Liga Champions, termasuk “memberi” pelajaran berharga bagi Tottenham Hotspur dengan menang 4-2, tengah pekan ini.

Hasil itu menjadi pembeda. Sebelum menang telak di markas The Spurs, Barcelona meraih hasil tak memuaskan di pentas La Liga. Barcelona hanya meraih hasil imbang kontra Athletic Bilbao dan kalah dari Leganes (1-2).

Pada sisi lain, jika benar hanya serius di pentas Liga Champions, kondisi tersebut bakal membuat persaingan semakin ketat. Pada musim ini, Lionel Messi, Luis Suarez, Philippe Coutinho dan Ousmane Dembele, menjadi kreator lini depan.

Belum lagi beberapa pemain lain yang punya kapasitas unggul. Walhasil, bisa saja Real Madrid harus merelakan trofi juara ke tim lain, termasuk Barcelona.

Barcelona hanya fokus ke Liga Champions. Kalimat tersebut sedang tenar di kalangan penggila sepak bola Liga Spanyol. Bagaimana tidak, saat bermain bagus di pentas antarklub Eropa, Barcelona seolah “tak serius” kala berlaga di liga domestik.

Meski mendapat bantahan dari pelatih Barcelona, Ernesto Valverde, performa Barcelona sudah menunjukkan itu. Mereka tampil memikat di kancah Liga Champions, termasuk “memberi” pelajaran berharga bagi Tottenham Hotspur dengan menang 4-2, tengah pekan ini.

Hasil itu menjadi pembeda. Sebelum menang telak di markas The Spurs, Barcelona meraih hasil tak memuaskan di pentas La Liga. Barcelona hanya meraih hasil imbang kontra Athletic Bilbao dan kalah dari Leganes (1-2).

Pada sisi lain, jika benar hanya serius di pentas Liga Champions, kondisi tersebut bakal membuat persaingan semakin ketat. Pada musim ini, Lionel Messi, Luis Suarez, Philippe Coutinho dan Ousmane Dembele, menjadi kreator lini depan.

Belum lagi beberapa pemain lain yang punya kapasitas unggul. Walhasil, bisa saja Real Madrid harus merelakan trofi juara ke tim lain, termasuk Barcelona.

Related Articles

Back to top button