Top Skor

10 Fakta Mengenai Zlatan Ibrahimovic

 

Selain fakta Ibrahimovic telah memperkuat sejumlah klub,
masih ada 10 fakta lainnya yang layak Anda ketahui
mengenai karir pesepakbola kelahiran 31 Oktober 1981
seperti dikutip Bleacherreport.

Bentuk Penghargaan dari Nike untuk Ibrahimovic[Image: image.jpg]

Tumbuh di distrik Malmi Rosengard, Zlatan Ibrahimovic
mulai bermain sepak bola di lapangan kecil di
Cronmans Vags, di mana ia tinggal. Pada tahun 2007,
Nike memutuskan untuk membangun lapangan kecil itu
menjadi lebih modern.
Saat Anda berjalan pintu masuk lapangan, Anda akan
menemukan ukiran khusus. “Har Finaldia mitt hjarta.
Har Filandia min historia. Har Finlandia mitt spel.
Ta det vidare. Zlatan.”
(Di sinilah hatiku. Di sinilah ceritaku. Di sinilah aku bermain. Zlatan).

Pertemuan dengan Maxwell

[Image: image.jpg]

Zlatan Ibrahimovic dan Maxwell berteman baik
di dalam maupun di luar lapangan. Keduanya
tampak tak bisa terpisahkan. Pertemuan keduanya
dimulai saat mereka baru mengawali karir sebagai
pesepakbola profesional. Ibrahimovic setuju untuk
bergabung dengan Ajax dari Malmo. Inilah yang
menjadi awal pertemuannya dengan Maxwell di
Amsterdam, yang membuat mereka berteman baik
sejak saat itu.

Ibrahimovic tak bisa mengatur keuangannya
dengan baik dan Maxwell bersedia memberinya
tumpangan. Bek Brasil itu mengizinkannya tinggal
di apartemennya di Amsterdam. Mereka hidup dan
memakan makanan yang mereka masak bersama-sama.
Kedua pemain yang sama-sama lahir pada tahun
1981 ini telah bermain bersama sejak di Ajax,
Inter Milan, Barcelona dan sekarang Paris Saint-Germain.

Maxwell adalah kebalikannya Ibrahimovic.
Ia lebih tenang, lebih tertutup dan tak egois.
Ia menjadi pelengkap yang sempurna untuk striker
Swedia tersebut. Dalam otobiografinya, Zlatan menulis,

“Kadang-kadang saya heran dia begitu baik.
Orang-orang baik sepertinya biasanya tak berada di sepak bola.”

PSG mungkin klub terakhir Ibrahimovic,
tetapi jika ia pindah, maka akan sangat menarik
untuk melihat apakah Maxwell akan kembali mengikutinya.

Cerita di Balik Gol Ibrahimovic untuk Ajax[Image: image.jpg]

Saat Ajax bermain melawan NAC Breda di
Amsterdam Arena, Zlatan Ibrahimovic
mengambil bola di luar kotak penalti.
Ia melewati empat pemain bertahan lawan
sebelum menggulirkan bola ke gawang NAC Breda.
Striker Swedia menunjukkan skill individu
yang luar biasa. Namun, ada cerita di balik
gol tersebut.
Setelah Ibrahimovic melakukan selebrasi,
kamera langsung menyorot ke arah gelandang
Ajax Rafael van Der Vaart. Ia terlihat tidak begitu
senang saat Ibrahimovic mencetak gol luar biasa tersebut.

Memang, empat hari sebelumnya Ibrahimovic
meluncurkan tekel ke pergelangan kaki Van der Vaart
hingga membuatnya cedera. Sejak saat itu, perseteruan
keduanya dimulai. Itulah sebabnya mantan pemain
Tottenham Hotspur itu tak begitu senang ketika
Ibrahimovic mencetak gol.

Ajax Coba Kirim Ibrahimovic ke Southampton

Setelah bergabung dengan Ajax dari Malmo,
Ibrahimovic tak menikmati saat-saat terbaik
di musim pertamanya. Pelatih Ajax selanjutnya
Co Adriaanse, jarang memainkan Ibra dan
striker Swedia itu harus bekerja keras
menunjukkan kemampuan terbaiknya di Amsterdam.

Dalam sebuah wawancara pada tahun 2013 dengan BBC,
ia mengungkapkan bahwa Southampton berusaha
membawanya dengan status pinjaman, dan Ajax
sempat tertarik dengan tawaran tersebut.

“Mereka ingin membawa saya dari Ajax setelah
saya melalui masa-masa sulit di tahun pertama.
Manajer saya mengatakan, ‘Anda pergi ke Southampton’.
Saya berkata,
‘Apakah itu satu-satunya pilihan yang saya miliki?”
Saya punya masalah dengan kepercayaan diri dan
saya juga memiliki ego yang besar.

“Pada saat itu, saya berpikir Ajax adalah
tim papan atas. Maka saya harus pergi
ke suatu tempat yang lebih di atas lagi.
Dalam pikiran saya, saya merasa bahwa
pergi dari Ajax ke Southampton, dengan
segala hormat untuk Southampton, saya
akan mengambil langkah mundur.
Saya terus bersabar dan terus berlatih keras.
Tahun kedua lebih baik, tahun ketiga lebih baik
dan kemudian Juventus datang.
Saya Pikir ‘sekarang kita bicara’.”
Ibrahimovic hanya mencetak enam gol di musim
pertamanya dengan Ajax. Ia mencatatkan 24
penampilan dan itu adalah jumlah gol terendah
yang ia cetak saat ia bermain setidaknya dalam
10 pertandingan untuk klub.

Sementara Southampton finis hanya di posisi
ke-11 di Premier League tahun itu.

Mengorbankan Diri Sendiri untuk Negara-nya[Image: image.jpg]

Pada tahun 2002, Swedia harus berhadapan
dengan Hungaria di kualifikasi Euro. Kekalahan
bagi tim tuan rumah akan membuat mereka
gagal untuk lolos ke turnamen yang akan
berlangsung di Portugal. Tim tamu memimpin
di babak pertama dan Swedia membutuhkan
gol untuk menyamakan kedudukan.

Mattias Jonsson mengirimkan bola kepada
Ibrahimovic yang berdiri di dalam kotak penalti,
tapi pada saat bersamaan ia terkena kepalan
tangan kiper Hungaria Gabor Kiraly.
Ibra kemudian terjatuh ke tanah dan tak sadarkan diri.
Rekan setimnya Kim Kallstrom adalah orang pertama
yang berusaha memberikan bantuan untuk
membuatnya sadar kembali.

“Bangunlah, itu masuk!” teriaknya saat itu.

Ibra kemudian tersadar dan bertanya
siapa yang mencetak gol.
Kallstrom pun menjawab,
“Kau yang melakukannya!”

Ibra kemudian ditandu keluar lapangan dengan
mendapat standing ovation. Ia telah mengorbankan
diri sendiri untuk negaranya dan fans tuan rumah
yang segera memberikan penghargaan untuk
striker PSG tersebut. Swedia akhirnya lolos ke
Euro 2004 dan Ibra mencetak gol indah melawan Italia.

Perseteruan dengan Jonathan Zebina

[Image: image.jpg]

Kontroversi terus mengikut Ibra di mana pun ia bermain.
Ia terlibat dalam beberapa perselisihan dengan rekan-
rekan setimnya. Termasuk insiden yang melibatkannya
dengan Rafael van Vaart. Sementara itu, perselisihannya
dengan bek Toulouse Jonathan Zebina dimulai ketika
ia bermain untuk Juventus.

Awal musim ini, pada pertandingan melawan Toulouse
di Parc des Princes, Ibrahimovic ditarik keluar.
Saat itulah ia membuat gerakan pistol ke arah bangku
cadangan tim tamu. Gerakan itu ia tujukan kepada Zebina,
dan di mana Ibra bisa saja menerima sanksi dari otoritas
sepak bola Perancis. Beruntung, striker Swedia tidak
menerima hukuman apapun setelah membuat gerakan tersebut.

Zlatan Ibrahimovic Dipermalukan[Image: image.jpg]

Tak banyak pemain yang bisa mempermalukan
Zlatan Ibrahimovic dengan trik nutmeg. Salah satu
pemain yang berhasil melakukannya adalah mantan
bek Lillie Aurelien Chedjou. Saat itu Lille berhadapan
dengan PSG di Parc de Princes dan skor masih 0-0
di babak kedua. PSG berusaha keras untuk mendobrak
tembok pertahanan tim tamu. Lille sendiri sukses
mendominasi penguasaan bola atas tim asuhan Laurent Blanc.

Frustasi, Ibra mencoba untuk menembus pertahanan
Lille dengan harapan dapat mencetak gol untuk timnya.
Lalu hal itu terjadi, striker Swedia itu berlari dan Chedjou,
dengan sedikit sentuhan, menyenggol bola di antara kaki Ibra.

Namun, yang paling menarik adalah reaksi Ibra.
Ia justru tersenyum lebar dan tampak memberikan rasa hormat
yang begitu besar untuk apa yang telah dilakukan Chedjou.
Ia berani menantang Ibra dan lebih hebatnya lagi, ia menang.
Pertandingan berakhir dengan skor 1-0 untuk PSG, di mana gol
tercipta dari gol bunuh diri Chedjou.
Ini bukti bahwa Anda tak bisa main-main dengan seorang
Zlatan Ibrahimovic.

Samai Rekor Gol Jean-Pierre Papin

[Image: image.jpg]

Ada banyak harapan yang disematkan untuk
Zlatan Ibrahimovic ketika pertama kali ia bergabung
dengan Paris Saint-Germain. Di musim pertamanya,
PSG menjuarai gelar liga pertama mereka sejak tahun
1994, dan mereka juga menyingkirkan Barcelona di
ajang Liga Champions.

Untuk rekor pribadi, salah satu prestasi terbesarnya
di musim pertamanya adalah ia mampu menyamai rekor
gol legenda Marseille Jean-Pierre Papin, yang mengakhir
musim dengan 30 gol di liga.

Papin mencetak 30 gol pada tahun 1990 dan tak seorang
pun berhasil menyamai catatan tersebut. Papin sendiri
meramalkan Ibrahimovic akan mengalahkan rekornya,
tetapi pada akhirnya Ibra ‘hanya’ berhasil menyamai jumlah
gol tersebut. Musim ini Ibra diharapkan akan melalui rekor
Papin, tapi cedera saat melawan Chelsea di Liga Champions
memaksanya absen pada pertandingan berikutnya. Ia baru
mencetak 25 gol di liga dengan tiga pertandingan tersisa.

Ia mungkin masih memiliki kesempatan untuk bermain lagi
musim ini, tapi tampaknya sulit untuk mencetak enam gol
dalam tiga pertandingan tersisa. Saat ini ia tengah
mempersiapkan diri untuk musim baru dan berharap akan
memecahkan rekor sepanjang masa legenda Marseille lainnya
Josip Skoblar yang mencetak 44 gol pada tahun 1970.

Dua Gol di Debutnya Bersama PSG[Image: image.jpg]

Pada awal musim 2012/2013, panggung sudah disiapkan
untuk Zlatan Ibrahimovic di Ligue 1. FC Lorient tiba di
Parc de Princes, siap menghadapi superstar PSG,
di mana semua orang memprediksi tim asuhan Carlo
Ancelotti bisa menang dengan mudah. Di akhir babak
pertama, Lorient meninggalkan PSG dengan skor 2-0.
Ini bukan debut yang dibayangkan Ibra, hingga akhirnya
ia mengambil alih jalannya pertandingan.

Comeback dimulai pada menit ke-64. Mengendalikan bola
dengan dadanya, ia kemudian melepaskan tembakan yang
membuat bola melewati Fabian Audard dan bersarang di
gawang Lorient. Kemudian pada menit ke-90, Blaise
Matuidi dilanggar di dalam kotak penalti. Ini menjadi
kesempatan Ibra.

Audard melangkah ke arah yang benar, tetapi tendangan
penalti dari Ibra terlalu bagus. Pertandingan berakhir imbang
2-2 dan Ibra menyelamatkan muka PSG.

Musim Panas Ini akan Berlangsung Lebih Lama Bagi Ibrahimovic

[Image: image.jpg]

Salah satu fakta yang paling menyedihkan dari Piala Dunia
tahun ini di Brasil adalah bahwa Swedia tak akan mewakili
Eropa. Kalah dari Portugal di babak play-off artinya tak akan
ada Zlatan Ibrahimovic.

Hal lain yang semakin membuat Ibra kecewa adalah,
sejumlah besar rekan satu timnya akan berangkat ke Brasil
setelah musim berakhir. Saat Anda melihat skuat PSG di
website resmi mereka, semua pemain yang terdaftar terdiri
dari tujuh negara berbeda: Perancis, Brasil, Argentina, Uruguay,
Italia, Belanda dan Swedia. Hanya satu dari negara-negara
tersebut yang tak akan bermain di Piala Dunia 2014, Swedia.
Musim panas ini pasti akan berlangsung lebih lama bagi pemain
berusia 32 tahun tersebut.

Sumber : supersoccer.co.id

Related Articles

Back to top button