10 Teori Konspirasi Paling Menghebohkan Dalam Sepak Bola.
maupun media ketika sebuah tim besar terjungkal
dalam sebuah pertandingan dengan cara yang
kontroversial. Kata tersebut juga muncul ketika tim
favorit seseorang diperlakukan secara tak adil dalam
sebuah laga.Teori konspirasi yang muncul pun bermacam-macam,
dari yang melibatkan para wasit, apparel terkemuka di
dunia, hingga para pemberontak di sebuah negara
yang tengah mengalami konflik.
Teori-teori itu sendiri belum terbukti benar atau tidak.
Akan tetapi, yang jelas, beberapa teori itu sempat
menghebohkan publik sepakbola.
Berikut adalah ulasan dari 10 Teori Konspirasi paling
menghebohkan yang pernah muncul dalam sejarah
sepakbola dunia.
10 . Internazionale Milan & Calciopoli
Ada pihak yang menyebut bahwa skandal Calciopoli
yang sempat menghebohkan sepakbola Italia itu
sebenarnya dirancang sepenuhnya oleh Inter.
Tujuan dari penciptaan skandal tersebut ada dua.
Yang pertama, mereka ingin menjatuhkan rival
terberat mereka, yakni Juventus.
Sementara yang kedua, dengan jatuhnya Juve,
mereka bisa menjadi kekuatan yang dominan,
alias menjadi penguasa di Serie A tanpa ada klub
lain yang menghalangi jalan mereka.
9 . Brasil, FIFA, & Piala Dunia 1998
Sebuah teori muncul mengenai kemenangan Prancis
di Piala Dunia 1998. Kabarnya, Brasil saat itu dengan
sengaja mengalah dan menjual laga tersebut kepada
FIFA. Pada akhirnya, turnamen itu memang dimenangi
oleh sang tuan rumah, Prancis.
Sebagai gantinya, Brasil meminta imbalan uang tunai
sebesar 28 juta dolar dan meminta agar Piala Dunia
2002 berjalan ‘mudah’ bagi mereka.
Tak hanya itu, mereka juga meminta agar ditunjuk
sebagai tuan rumah Piala Dunia pada dekade selanjutnya.
8 . Bobby Moore, Perhiasan, dan Polisi Kolombia
Inggris turut berpartisipasi pada Piala Dunia tahun
1970 di Kolombia. Sebagai pemenang edisi tahun
1966, mereka pun masih diunggulkan untuk bisa
mempertahankan mahkota juara yang mereka raih
sebelumnya. Sayangnya, persiapan Inggris terganggu
ketika salah satu pemain bintang mereka, Sir Bobby
Moore, ditangkap oleh polisi Kolombia. Ia dituduh telah
mencuri perhiasan dari sebuah toko di Bogota. Ia pun
akhirnya dikenai hukuman tahanan rumah selama
beberapa hari.
Akhirnya, Moore dinyatakan tak bersalah dan dibebaskan
beberapa hari kemudian. Beruntung ia masih bisa
bergabung dengan rekan-rekan lainnya dalam turnamen
terakbar di dunia tersebut.
Alhasil, dari insiden itu, muncul dugaan bahwa
penangkapan sang bintang West Ham kala itu adalah
sebagai bagian dari rencana untuk menggembosi
kekuatan Inggris di turnamen itu.
7 . Arsenal, Tottenham, & Keracunan Makanan
Pada musim 2005/2006, Arsenal dan Spurs tengah
bersaing ketat untuk mendapatkan poin demi menjaga
asa masuk zona Liga Champions. Terlebih, saat itu
pertandingan di Premier League tinggal menyisakan
satu laga saja. Spurs saat itu berpeluang besar
menyalip The Gunners jika minimal mampu menyamai
hasil apapun yang diraih oleh pasukan Arsene Wenger
tersebut, baik menang, kalah maupun seri.
Akan tetapi, pada malam sebelum pertandingan kontra
West Ham, sejumlah pemain Spurs mengalami keracunan
makanan di hotel tempat mereka menginap. Sejumlah
pihak pun langsung menyebut bahwa chef yang
bekerja di restoran hotel tersebut adalah fans Arsenal
dan ia sengaja meracuni para pemain Spurs.
Penyelidikan pun akhirnya dilakukan, namun, dari mana
asal bakteri yang menyebabkan para pemain itu
keracunan hingga kini masih menjadi misteri.
Kejadian itu sendiri dikenal sebagai ‘Lasagna-Gate.’
Spurs akhirnya kalah lawan West Ham dan Arsenal
berhak masuk ke zona liga Champions.
6 . Italia, Korea Selatan & Piala Dunia 2002
Pada tahun 2002 lalu, salah satu negara host
Piala Dunia, Korsel, secara mengejutkan mampu
melaju hingga babak semifinal. Dalam perjalanannya
menuju babak tersebut, mereka mampu mengalahkan
tim besar macam Italia dan Spanyol. Perjalanan
mereka akhirnya terhenti setelah dikalahkan Jerman
dalam pertandingan yang alot.
Akan tetapi, yang menjadi sorotan adalah laga ketika
Korsel melawan Italia. Banyak pendukung Italia yang
menuduh bahwa ada kekuasaan besar di balik layar
yang membantu Negeri Ginseng itu bisa mengalahkan
negaranya. Pasalnya, dalam laga tersebut, wasit Bryan
Moreno tak mengesahkan satu gol Azzuri, plus
mengkartu-merahkan Francesco Totti.
Tak hanya Italia saja yang merasa dicurangi dalam ajang
tersebut. Portugal dan Spanyol pun mengeluhkan hal
yang sama pula.
5 . Barcelona, UNICEF, dan UEFA
Barca sempat mengenakan logo UNICEF sebelum
mengenakan logo yang sekarang ini, yakni Qatar
Foundation. Pemasangan logo oraganisasi yang
bernaung di bawah PBB itu adalah sebagai bentuk
kerjasama Blaugrana dan UNICEF untuk membantu
anak-anak yang kurang mampu di seluruh dunia.
Akan tetapi, selama dalam masa kerjasama tersebut,
banyak fans maupun sejumlah pelatih klub lain yang
berpendapat bahwa Barca akhirnya menjadi
mendapatkan banyak ‘keuntungan’, tak hanya di luar,
tapi juga di dalam lapangan. Salah satu pelatih yang
berpendapat demikian adalah Jose Mourinho.
Kini, logo UNICEF tak lagi menghiasi kostum Barca.
Namun, pemikiran Mourinho tetap tak berubah dan
bahkan menuduh UEFA juga mendukung Blaugrana.
4 . FIFA, Uang & Minyak
Teori kali ini berhubungan erat dengan penyelenggaraan
Piala Dunia 2018 dan 2022. Muncul isu yang
menyebutkan bahwa pemilihan tempat penyelenggaraan
turnamen sepakbola terakbar di dunia itu dipengaruhi
oleh faktor uang.
Negara yang ditunjuk menjadi tuan rumah adalah Qatar.
FIFA memilih negara itu ketimbang negara lain yang
lebih layak, seperti Rusia, Inggris dan AS, demi iming-
iming fulus dan minyak.
3 . Howard Webb & Manchester United
Sudah menjadi rahasia umum bahwa klub-klub besar
biasanya banyak diuntungkan oleh para pengadil
lapangan dalam pertandingan-pertandingan yang
berlangsung ketat. Contohnya seperti yang terjadi
di Inggris, tepatnya pada klub Manchester United.
Setan Merah biasanya menjadi pihak yang kerap
diuntungkan, terlebih ketika pertandingan mereka
dipimpin oleh “Pemain Terbaik” mereka, yakni wasit
Howard Webb. Banyak fans klub lain di Inggris yang
berteriak lantang bahwa Webb adalah
penggemar United.
2 . Barcelona & Pemberontak Bersenjata di Syria
Teori yang satu ini agak susah untuk dipercaya.
Pasalnya, Pep Guardiola sama saja dituduh sebagai
seorang penyelundup senjata! Tuduhan aneh ini
dimunculkan oleh sebuah stasiun televisi yang pro
pemerintah Syria.
Mereka menuduh, bahwa dalam laga El Clasico,
ada pesan yang tersembunyi yg ditunjukkan oleh
Barca dalam formasi dan taktik tiki-taka mereka.
Formasi itu menunjukkan secara jelas rute-rute
mana saja yg bisa dilalui oleh para pemberontak Syria.
Posisi para pemain Barca merepresentasikan para
penyelundup tersebut, sementara aliran bola
merepresentasikan posisi terbaru dimana lokasi
senjata-senjata selundupan itu berada. Bahkan,
menurut stasiun TV tersebut, ketika Lionel Messi
berhasil memberikan umpan, itu artinya senjata-senjata
tersebut telah sampai di tangan para pemberontak di
kawasan Dir al-Zur.
1 . Nike, Ronaldo, Brasil & Piala Dunia 1998
Ronaldo adalah sosok penting di balik keberhasilan
Brasil menembus laga final Piala Dunia 1998. Hal yang
menjadi perdebatan adalah apa yang terjadi sebelum
laga final itu dilangsungkan.
Pada malam jelang dilangsungkannya laga final tersebut,
Ronaldo jatuh sakit dan divonis tak bisa tampil di partai
super penting itu. Akan tetapi, yang terjadi kemudian,
striker plontos itu tetap tampil walau dalam kondisi tidak
fit. Rumor pun bermunculan bahwa Ronaldo tetap
bermain karena campur tangan dari Nike, sponsor
si plontos saat itu.
Nike ingin Ronaldo tetap bisa bermain agar bisa
mempromosikan brand milik mereka.
Akan tetapi, yang terjadi kemudian, Ronaldo main buruk,
Brasil pun tumbang di tangan Prancis yang dikomandoi
oleh Zinedine Zidane.
Sumber : http://www.unikgaul.com