Top Skor

5 Alasan Valverde akan Gagal Bersama Barcelona

Ernesto Valverde telah resmi ditunjuk menjadi pelatih baru Barcelona. Mantan pelatih Athletic Bilbao ini menggantikan Luis Enrique yang mengundurkan diri di akhir musim. Meskipun memiliki filosofi yang sama dengan Barcelona, tidak menjamin ia akan langsung sukses bersama Barcelona.

 

Dengan materi pemain kelas dunia, Valverde diharapkan langsung sukses. Ia juga disiapkan dana untuk belanja pemain menggantikan pemain yang sudah menua atau kurang menunjukkan performa apik. Berikut 5 alasan Valverde akan kesulitan dan mungkin gagal bersama Barcelona musim depan :


5. Tekanan yang Lebih Besar
Tanpa bermaksud meremehkan klub-klub yang pernah dilatih Valverde, Barcelona klub yang berbeda. Contohnya, jika bersama Bilbao, Valverde takkan mengalami tekanan berarti jika mereka kalah di laga tandang selama berjalannya musim La Liga.

Namun, situasi itu ‘haram’ terjadi di Barcelona yang wajib memenangi tiap laganya baik itu kandang atau tandang. Barca dan fansnya hanya mengenal satu hal: sukses. Tolok ukurnya adalah raihan trofi, dan tekanan itu, bisa jadi batu ganjalan Valverde di musim pertamanya nanti.

 

4. “Mengendalikan” Lionel Messi
Memiliki pemain sekaliber Messi itu susah-susah gampang. Tentu harapan tiap pelatih untuk terus memainkannya dari satu laga ke laga berikutnya, tapi, Messi akan segera berumur 30 tahun dan kebugarannya akan sangat dibutuhkan klub di laga-laga krusial, sehingga rotasi tak terelakkan lagi.

Zinedine Zidane di Real Madrid sudah membuktikan mampu mencadangkan Cristiano Ronaldo, menerapkan rotasi hingga ia bugar sepanjang musim. Lantas, bisakah Valverde menerapkan hal yang sama kepada La Pulga musim depan?

 
3. Banyak Lubang yang Harus Dibenahi
Menilik performa Barcelona sepanjang musim 2016/17, masih banyak lubang yang masih harus dibenahi manajemen di bursa transfer pemain. Di lini depan mereka terlalu bergantung dengan performa (MSN), Messi, Luis Suarez, dan Neymar. Sementara di lini tengah penampilan Andre Gomes dan Denis Suarez masih jauh dari harapan.

Pun demikian di lini belakang untuk mencari pelapis Gerard Pique dan Javier Mascherano yang telah berkepala tiga. Begitu juga bek kanan karena Sergi Roberto bukan bek kanan murni. Jadi, masa transisi dan adaptasi pemain ini bisa menganggu debut Valverde di Barcelona.

 
2. Menentukan Formasi Terbaik
Valverde bukan pelatih yang miskin taktik karena sebelumnya ia punya pakem 4-3-3, 3-5-2, 4-1-4-1, dan di Bilbao menerapkan 4-2-3-1. Bersama Bilbao, ia memiliki Aritz Aduriz sebagai target man di lini depan, tentu, hal itu belum tentu bisa diterapkan di Barcelona.

Taktik andalan Barca adalah 4-3-3, tapi, ia juga harus menentukan skema lainnya untuk menjadi rencana B ketika rencana A tidak berjalan. Jika keberuntungan menyertai Valverde seperti halnya Antonio Conte di Chelsea, taktiknya bisa berjalan jitu, tetapi jika tidak, sepanjang musim Valverde bisa dipusingkan dengan pemilihan taktik yang tepat untuk Barcelona.

 

1. Sorotan dan Kritikan yang Lebih Tajam
Melatih klub sekaliber Barcelona mengartikan satu hal, bersiap menghadapi media dan haters. Mampukan Valverde melakukannya seperti Enrique? Sebab, Enrique termasuk ‘cerdas’ ketika berbicara kepada media.

Ia tidak pernah terbawa arus dengan pertanyaan dari awak media, dan justru memberikan pernyataan tegas yang selalu membela Barca. Enrique pasang badan untuk pemain, cuek menghadapi haters, dan hal itu juga yang harus dilakukan Valverde.

Related Articles

Back to top button