Top Skor

5 Alasan Menurunnya Performa Rooney

Wayne Rooney sebenarnya masih berada di usia 31 tahun, usia sebenarnya tidak terlalu tua buat para pesepakbola. Pesepakbola bisa dikatakan uzur ketika memasuki usia 34 tahun. Namun sungguhpun berusia 31 tahun, rooney sepertinya sudah kehilangan sentuhan emasnya.

 

Ada begitu banyak pertanyaan perihal penurunan performa Rooney ini. Seorang striker yang begitu buas kala ditangani Sir Alex Ferguson itu kini semakin menurun kala dilatih tiga pelatih sekelas Moyes, Van Gaal dan Mourinho. Dan berikut 5 alasan menurunnya performa Rooney :

  1. Karir

Ketika ia sudah jarang bermain karena akumulasi cedera dan kalah bersaing dengan pemain lainnya, Rooney mungkin sudah mulai memikirkan banyak hal ketika duduk di bangku cadangan, terutamanya untuk memikirkan masa depannya.

Man United tentu tidak keberatan jika Rooney bertahan lebih lama di Old Trafford, tapi, di satu sisi ia masih ingin bermain reguler hingga membuka kans pindah. Tampaknya, pikirannya itu memengaruhi Rooney dengan performanya ketika bertanding.

  1. Motivasi

Mengapa Cristiano Ronaldo? Mudah, karena ia mantan rekan seperjuangan Rooney di Man United. Usianya tidak terpaut jauh, tapi Ronaldo masih bisa membuktikan tampil di level top dunia kendati telah berumur 32 tahun.

Total 42 gol diciptakan Ronaldo dari 46 penampilannya musim ini, dan gol-golnya terbukti krusial dalam memberikan titel La Liga dan Champions League untuk Real Madrid.

Hal itu jelas menjadi perbandingan yang setara dan juga penanda, bahwa motivasi Rooney dan ambisi Rooney tidak sebesar Ronaldo. Motivasi itulah yang membuat penampilan Rooney menurun, mungkin, ia sudah tak termotivasi untuk bermain sepak bola.

  1. Fokus

Bolehlah Rooney sudah bertahun-tahun hidup menjalani karier sebagai pesepakbola di bawah tekanan tinggi, tapi, tekanan yang dialami belakangan ini termasuk ‘baru’ baginya dalam menyikapi usia senja. Di usia 31 tahun, pesepakbola seyogyanya sudah tampil dewasa dalam permainannya seperti Ibrahimovic.

Tapi, semua itu tampak menjadi tekanan bagi Rooney karena ia dituntut untuk tampil bagus ketika bermain. Tak hanya dituntut bermain bagus, akumulasi tekanan dari jabatan kapten hingga statusnya sebagai pemain senior United tampak menumpuk di pikirannya.

Alhasil, ketika bermain, tubuh Rooney memang ada di lapangan pertandingan, namun pikirannya tidak di situ alias tidak fokus. Hal ini mungkin yang memengaruhi turunnya penampilan Rooney.

  1. Beban

Dampak dari semua problematika yang dialami Rooney berujung rasa frustrasi, sehingga ia tidak bermain dengan ‘kepala dingin’ ketika bertanding. Tak ayal penampilannya ikut menurun dengan rasa frustrasinya itu.

Bagaimana frustrasinya Rooney bisa dilihat ketika ia tampil di laga seremoni Michael Carrick. Laga itu bersifat eksibisi, karena ditujukan hanya untuk menghibur tanpa adanya tekanan khusus.

Kendati demikian Rooney tetap tampil laiknya diperhatikan oleh manajer Man United, Jose Mourinho. Ia tampil ngotot dan serius seakan ini laga final Champions League, bahkan Rooney sempat memaki wasit. Tindakkannya itu menjadi bukti betapa frustrasinya Rooney dengan masalah yang dihadapinya, dan di laga itu juga, ia banyak menyia-nyiakan peluang seraya membenarkan penampilan buruknya selama ini.

  1. Legenda

Berstatus legenda Man United dan juga Timnas Inggris sebagai pencetak gol sepanjang masa, Rooney boleh jadi tertekan juga dengan kedua status tersebut. Di satu sisi status sebagai legenda cukup membuat posisinya aman bersama Red Devils, tapi, di sisi lainnya itu juga memberatkannya.

Ada tekanan tersendiri untuknya tampil bagus dan ketika ia gagal melakukannya, maka kegagalan itu terus menghantuinya dan berpengaruh kepada penurunan performa Wazza – sebutan akrab Rooney.

 

Related Articles

Back to top button