Top Skor

5 Kunci Sukses Real Madrid dalam Beberapa Decade Terakhir

Pecah sudah mitos bahwa tidak ada satu klub pun yang berhasil memenangkan liga champions dalam dua tahun berturut-turut. Real Madrid adalah satu-satunya klub yang berhasil memecahkannya. Klub ibu kota Spanyol tersebut berhasil memecahkannya di dua tahun terakhir, hasil dari tangan dingin Zinedine Zidane.

 

Namun kita tidak bisa mengatakan bahwa semua prestasi ini hanya karena kebintangan satu orang. Ada begitu banyak individu lain yang terlibat. Dan salah satu orang yang paling menentukan itu adalah Florentino Perez sebagai presiden Real Madrid. Ada banyak keputusannya yang menguntungkan klub. Dan berikut 5 kunci sukses Real Madrid diantaranya :

  1. Pembelian Ronaldo

Ronaldo datang ke Santiago Bernabeu dengan mahar 94 juta euro, rekor transfer saat itu. Meski mahal, dia jelas sudah membayar ekspektasi.

 

Setelah delapan tahun di Madrid, Ronaldo memecahkan berbagai rekor pribadi. Nyaris semua penghargaan pribadi, maupun tim, diraihnya. Mulai dari Ballon d’Or, Piala Dunia Antar-klub, Liga Champions, Piala Super Eropa, La Liga, Piala Liga, hingga Piala Super Spanyol.

 

Padahal, pada jendela transfer yang sama, Madrid juga datangkan sejumlah pemain bintang, seperti Ricardo Kaka dan Karim Benzema. Akan tetapi, tak bisa dimungkiri, Ronaldo adalah pembelian paling sukses Real Madrid dalam satu dekade belakangan.

 

  1. Penunjukkan Mourinho

Banyak Madridistas mungkin mengerutkan kening mengingat aura negatif yang ditinggalkan Jose Mourinho selama berada di klub ibu kota. Namun, tidak bisa dimungkiri juga, Mourinho membawa perubahan bagi Los Blancos.

 

Setelah menggulingkan Barcelona bersama Inter Milan, manajer Portugal itu dianggap sebagai orang tepat untuk mengakhiri dominasi klub Catalunya itu di Spanyol dan Eropa. Presiden Florentino Perez pun mempekerjakannya.

Keputusan Perez terbukti tepat. Mourinho memenangkan Copa del Rey pada musim debut dan baru meriah gelar liga di musim kedua. Dia pun menyuntikkan mental juara ke tim.

 

3 Pemecatan Mourinho

Namun, keadaan menjadi buruk setelah Mourinho mulai menggunakan kekuasaannya. Perlakuannya terhadap legenda klub, Iker Casillas, dan tokoh kunci, Sergio Ramos serta Cristiano Ronaldo, membuat situasi tim panas.

Pada saat ia menyelesaikan musim ketiganya, kebanyakan penggemar ingin melihat dia dipecat dari Madrid. Begitulah tekanan dari para penggemar yang buat Perez terpaksa memecat manajer Manchester United itu.

 

Dia adalah satu-satunya pelatih dalam sejarah modern Madrid yang menikmati begitu banyak kebebasan dan kepercayaan presiden, meski tidak memenangkan banyak gelar. Namun, karena sebagian besar pemain senior enggan bekerja dengannya, Perez akhirnya memecat Mourinho.

 

4. Pemilihan Zidane

Nama Carlo Ancelotti seharusnya ada dalam daftar ini. Pasalnya, dialah orang yang membawa gelar juara Liga Champions ke-10 bagi Madrid. Setelah menunggu bertahun-tahun, La Decima akhirnya mereka raih pada 2014.

 

Akan tetapi, di balik Ancelotti, ada nama Zidane. Sosok Prancis itu adalah komponen kunci dalam sesi pelatihan. Dia juga membantu Ancelotti menciptakan rasa harmonis di ruang ganti.

 

Bersama Zidane, Ancelotti memenangi dua gelar utama. Namun, ketika Zidane digeser untuk melatih tim muda, Ancelotti seperti kehilangan arah. Dia pun akhirnya dipecat pada 2015.

Setelah eksperimen Rafa Benitez gagal, Perez mempromosikan legenda Prancis itu sebagai pelatih tim pertama. Gelar Liga Champions (2), La Liga, Piala Super Spanyol, Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub dipersembahkan pelatih berkepala plontos itu.

 

Padahal, dia baru bekerja selama 19 bulan di Madrid. Zidane telah menunjukkan yang sebenarnya dibutuhkan Real Madrid adalah pelatih yang memahami para pemain dan menyeimbangkan ego di ruang ganti.

 

  1. Kebijakan Transfer

Sudah sejak lama Los Blancos dikenal sebagai klub yang gemar mengeluarkan uang besar demi seorang pemain. Setelah membeli Ronaldo tahun 2009, Perez sekali lagi memecahkan rekor pada tahun 2013 dengan mendatangkan Gareth Bale.

 

Setelah itu, Perez malah berubah drastis. Tahun berikutnya, pemain klub yang paling penting, Angel di Maria, dijual untuk mendatangkan seorang James Rodriguez.

 

Menurut beberapa anggota klub internal, Perez telah menyadari bahwa mengeluarkan uang besar bukan pilihan yang bagus. Mereka mulai berpikir untuk mendatangkan pemain muda yang punya prospek panjang.

Ada pergeseran dalam kebijakan transfer. Sebab, dengan membeli ketika muda, Real Madrid tidak perlu membayar mahal begitu si pemain menjadi bintang. Jesus Vallejo, Marco Asensio, Isco Alarcon, dan Theo Hernandez adalah bukti perubahan transfer ini.

 

 

Related Articles

Back to top button