Top Skor

5 Tim yang Belum Bisa Move On dari Era Emas Pelatihnya

Seperti layaknya perjalanan kehidupan yang ada masa naik dan turunnya, demikian juga era sebuah klub dalam mendominasi sebuah kompetisi. Kadang pasang dan kadang juga surut. Namun semua manajemen klub tentunya tidak ingin berlama-lama di era surut tersebut.

Hal inilah yang coba dilakukan oleh klub-klub di bawah ini, dimana mereka sukar sekali untuk bisa kembali ke jalur juara setelah ditinggal pelatih legendarisnya. Pelatih emas mereka tersebut telah meninggalkan klub namun mereka belum juga menemukan pengganti yang pas. Berikut 5 daftar klubnya :

alex ferguson

  1. Manchester United

27 tahun bersama Man United, Ferguson sudah meraih banyak kesuksesan dan meninggalkan banyak warisan di sana. Pria Skotlandia berusia 75 tahun pensiun pada 2013, dan era paska Ferguson dilalui Man United dengan kesulitan tingkat tinggi.

 

Jika dahulu Red Devils langganan bersaing merebutkan titel Premier League, kini Man United kesulitan melakukannya. Dua suksesor Ferguson, David Moyes dan Louis van Gaal, gagal meneruskan kesuksesan Ferguson. Pun demikian dengan Jose Mourinho di musim perdananya.

 

Kendati demikian, terlalu prematur untuk menilai The Special One musim 2016/17 ini. Musim berikutnya baru akan ujian baginya untuk mengembalikan nama besar tim peraih 20 titel Premier League itu.

 

  1. Inter Milan

Siapa sangka peraih treble winners 2010 di era Mourinho jadi momen terakhir Inter meraih kesuksesan. Sejak saat itu, La Beneamata jadi tim pesakitan yang sangat kesulitan bertarung merebutkan Scudetto. Jangankan Serie A, masuk ke zona Champions League atau Europa League saja sulit mereka lakukan.

 

Dalam sekejap, Nerazzurri kehilangan sosok Roberto Mancini yang pernah memberi tiga titel Serie A beruntun dari 2005 hingga 2008, dan juga Mourinho pada 2010. Musim 2016/17 ini saja Inter sudah kesulitan memilih pelatih terbaik dan sudah mendepak tiga pelatih, yakni Mancini, Frank de Boer, dan Stefano Pioli.

 

  1. AC Milan

Fans sejati AC Milan mungkin sangat sedih melihat performa tim yang terus merosot dari musim ke musim. Tak lagi bertarung di Champions League, Rossoneri juga kesulitan bertarung merebutkan Scudetto yang terakhir diraih pada 2010/11.

 

Kala itu klub dilatih oleh Massimiliano Allegri, namun, jika berbicara sosok pelatih yang dirindukan Milanisti, pelatih itu tentu Carlo Ancelotti. Sosok berusia 57 tahun yang pernah melatih Milan pada kurun waktu 2001-2009, dia memberikan dua titel Champions League.

 

Bahkan, meskipun hanya memberi titel Serie A 2003/04, Milan yang masih dibela Paolo Maldini, Alessandro Nesta, Flippo Inzaghi, Clarence Seedorf, Gennaro Gattuso, sangat disegani kala itu. Tak ayal mereka sangat kesulitan sejak ditinggal Don Carletto.

  1. Persija Jakarta

Hingar-bingar Persija di Indonesia kalah mentereng dibanding rival bebuyutan mereka, Persib Bandung. Ironi, mengingat Macan Kemayoran merupakan tim ibu kota dan bersejarah Tanah Air.

 

Faktor turunnya performa Persija memang bisa dipengaruhi banyak hal seperti finansial dan kualitas tim, namun, pelatih juga turut memengaruhi penampilan Persija. Boleh dikatakan Jakmania rindu akan sosok seorang Rahmad Darmawan.
Pelatih yang kerap disapa RD merupakan satu-satunya peramu taktik yang sudah tiga periode menangani Persija, dalam tiga periode itu penampilan Persija tidak seburuk saat ini. RD pernah meloloskan Persija ke semifinal Liga Indonesia pada 2006, lalu membawa tim konsisten bertarung di papan atas klasemen.
Hingga saat ini Persija tak juga tampil baik di Gojek Traveloka Liga 1 bersama Stefano Cugurra Teco. Mereka berada dekat di papan bawah klasemen setelah melalui lima laga terakhir tanpa pernah menang.

  1. Ajax Amsterdam

Bersama Peter Bosz musim ini, Ajax memang sukses mencapai final Europa League, namun, mereka menambah puasa gelar Eredivisie menjadi dua musim beruntun sejak terakhir meraihnya pada 2014.

Bosz tengah membangun kembali puing-puing peninggalan Franck de Boer. Ikon sepak bola Belanda itu memberikan empat titel Eredivisie beruntun sejak 2010 hingga 2014, dan kepergiannya kembali membuat para pemain Ajax beradaptasi di bawah pelatih anyar.

Related Articles

Back to top button