Manajer asal Portugal Jose Mourinho telah menangani beberapa klub terbaik Eropa sepanjang kariernya.
Dimana dengan Porto, Mourinho pernah memenangkan Liga Champions; bersama Chelsea, ia pernah mengklaim gelar Liga Premier berturut-turut. Di Inter Mourinho bahkan pernah memenangkan treble bersejarah, Di La Liga sendiri dia berhasil mengalahkan tim Barcelona asuhan Pep Guardiola untuk gelar La Liga pada 2012 bersama Real Madrid.
Meskipun mengalami nasib buruk di United dan Tottenham Hotspur, Mourinho memiliki hubungan dekat dengan semua klub yang dia kelola.
Dan sementara dia memiliki ikatan emosional dengan semua mantan klubnya, pria berusia 60 tahun itu mengungkapkan ada satu, khususnya, klub yang “selalu” ia dukung.
Berbicara kepada Corriere dello Sport melalui Marca, Mourinho berkata: “Orang mungkin memiliki persepsi yang berbeda, tetapi saya selalu memiliki hubungan yang sangat baik dengan klub tempat saya bekerja.”
Namun, dia menambahkan: “Saya bertemu dengan seorang penggemar Meksiko Madrid di Portugal dan dia menyambut saya dengan sangat gembira. Saya selalu menjadi seorang Madridista dan akan selalu demikian.”
Lebih lanjut, saat ditanya alasan kepindahannya ke Roma, Mourinho mencontohkan bos Real Carlo Ancelotti.
Dia menjelaskan: “Jarang pelatih yang sukses mengambil proyek yang lebih kecil, kecuali Carlo dengan Everton. Orang mengira kami sudah selesai dan kemudian dia pergi ke Madrid dan memenangkan segalanya lagi.
“Ketika generasi Carlo dan saya berakhir, saya ragu kita akan menemukan karir yang panjang dan sukses. Hari ini pelatih yang baik datang dengan kecepatan lebih dan dengan kecepatan yang sama dia digantikan oleh fenomena passing lainnya.
“[Ancelotti] memenangkan Piala Internasional pertama pada tahun 2003 dan yang terakhir pada tahun 2023, saya memenangkan yang pertama pada tahun 2004 dan yang terakhir pada tahun 2022. Dia adalah pelatih yang hebat. Sebagai seorang ‘Ancelottiano’ dan seorang Madridista, saya harap dia tetap di Real. untuk waktu yang lama.”
Selama tiga musim Mourinho di Santiago Bernabeu, antara 2010 hingga 2013, ia mengangkat tiga trofi yaitu La Liga, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol.
Namun, musim ketiga dan terakhirnya dirusak dengan kontroversi setelah berselisih dengan tokoh-tokoh kunci seperti Cristiano Ronaldo, Sergio Ramos dan Iker Casillas dan melihat hubungannya dengan media Spanyol juga mencapai titik terendah.
