Top Skor

5 Alasan Mourinho Lebih Hebat dari Pep Guardiola di Liga Inggris

Untuk pertama kalinya Liga Inggris musim lalu mempertemukan dua pelatih hebat. Mereka adalah Pep Guardiola dan Mourinho. Musim lalu adalah musim perdana Pep melatih di Liga inggris. Bersama City musim lalu, ia hanya mampu membawa City finish di urutan ketiga. Sementara Mourinho justru berada di posisi enam klasemen.

 

Buat Pep musim ini adalah musim keduanya, sementara Mourinho sudah makan garam di liga terbaik ini. Namun bagaimana dengan musim kali ini, apakah Mou yang akan berada di atas Pep atau justru sebaliknya. Berikutdi bawah ini 5 alasan Mourinho lebih superior dibanding Pep Guardiola untuk ukuran Liga Inggris :

  1. Mou Lebih Kaya akan Pengharapan

Meskipun secara pribadi memiliki ambisi yang berbeda, Jose Mourinho masih memperbaiki kesalahan pendahulunya, dan terus membantu MU ke tingkat semestinya. Finis di tempat keenam musim lalu memang tak terlalu bagus.

Akan tetapi, The Special One berhasil meraih kesuksesan di Liga Europa dan itu juga membuat MU otomatis lolos ke Liga Champions. Sementara itu, Guardiola yang ditugaskan membawa trofi Liga Inggris kembali ke Stadion Etihad sejak kedatangannya, belum terbukti.

Musim lalu, The Citizens cuma berhasil finis di tempat ketiga dan memastikan Liga Champions. Status Guardiola juga dalam sorotan setelah gagal membawa gelar Liga Champions ke Bayern Munchen dan hanya bisa mengenang kesuksesan Barcelona-nya begitu lama.

 

 

  1. Mou Lebih Fleksibel

Musim lalu Guardiola menjadi topik pembicaraan di media Inggris setelah merayakan penampilan timnya usai bermain imbang Liverpool. Itu sebuah reaksi yang mengatakan segala sesuatu tentang filosofi dan pendekatan Guardiola terhadap permainan tersebut.

Bagi Guardiola, ini tentang kinerja, dan jika kinerjanya konsisten, hasilnya akan menyusul. Tapi nyatanya belum ada buah yang bisa dipetik dari kepemimpinannya di Inggris.

Sementara itu, Jose Mourinho memegang filosofi menang adalah satu-satunya hal yang penting. Bagi Mourinho, tidak usah malu secara terbuka menghancurkan beberapa laga demi mengejar kemenangan di suatu kompetisi, bahkan sekalipun timnya bermain buruk.

Liga Inggris jauh berbeda dengan La Liga serta Bundesliga, dan Manchester City bersamanya tidak akan selalu memiliki kebebasan untuk bermain sepak bola sempurna melawan tim yang punya pertahanan tangguh. Mungkin permainan Mourinho tidak akan selalu bagus untuk ditonton, tapi United akan menggali lebih banyak poin daripada City saat situasi sulit.

Perbedaan antara Jose Mourinho dan Pep Guardiola dalam aspek ini adalah bahwa bos Manchester United itu dapat membentuk timnya untuk menang melawan lawan yang berbeda. Sedangkan Guardiola akan menolak berkompromi mengenai ideologi dan filosofinya yang kuat ketika harus menerapkan rencana permainan yang efektif.

 

 

  1. Faktor Laparnya Ibra

Jendela transfer Januari kemungkinan akan menjadi titik penting di musim ini. Namun Mourinho sudah meraih langkah lebih awal. Zlatan Ibrahimovic memiliki dampak besar pada kedatangannya musim lalu untuk menjadi salah satu pemain United yang paling berpengaruh dan penting.

Cedera jangka panjangnya membuatnya saat ini masih harus absen. Tapi dia akan kembali pada waktunya untuk melakukan pekerjaan yang diharapkan Mourinho.

Tidak ada keraguan bahwa Guardiola juga akan tertarik untuk memperkuat skuatnya lagi setelah jendela terbuka. Namun Ibrahimovic sudah berpengalaman dalam metode Mourinho dan sangat menarik uuntuk dinantikan.

 

  1. Mourinho adalah Mantan Juara Liga

Jose Mourinho tahu apa yang diperlukan untuk memenangkan Liga Inggris. Dia telah melakukannya tiga kali bersama Chelsea.

Selain itu, manajer Portugal tersebut telah menyeimbangkan laga di Eropa dengan tantangan gelar dan tahu bagaimana menerapkan mental juara ke dalam skuatnya. Fakta bahwa dia juga telah memenangkan gelar liga di Portugal, Spanyol dan Italia, patut digarisbawahi.

Tentu saja, Guardiola juga menikmati kesuksesan liga domestik di Spanyol dan Jerman, namun ini adalah persaingan yang sangat berbeda dengan Liga Inggris. Guardiola mengalami persaingan ketat dari Real Madrid dan Atletico. Namun mereka dibantu oleh pemain-pemain hebat seperti dari Messi, Xavi dan Iniesta.

Sementara itu, keberhasilan Bundesliga diperkirakan sebagai persyaratan minimum di Bayern Munchen. Meski meraih tiga gelar liga berturut-turut bersama The Bavarian, dia tak mampu membawa kesuksesan Liga Champions.

 

 

  1. Kekalahan di La Liga

Selama persaingan mereka di Spanyol, Barcelona dipandang sebagai sosok yang hebat. Sedangkan Mourinho punya hubungan buruk dengan pers Spanyol.

Barcelona bersamanya mendefinisikan kembali cara permainan tiki-taka. Sedangkan Real Madrid masa Mourinho dipandang sebagai elemen negatif saat kedua belah pihak bertemu oleh pers Spanyol.

Bahkan saat Real Madrid meraih gelar La Liga di 2011/12 dengan memecahkan serangkaian poin dan catatan gol, Pep Guardiola-lah yang meraih penghargaan Coach of the Year. Dia selalu menjadi tokoh yang populer.

Itu adalah situasi yang melukai Mourinho. Ini adalah saat yang tepat bagi Mourinho membalaskan semua itu di Inggris dan peluang tersebut sangat terbuka lebar.

 

 

 

 

Related Articles

Back to top button