Top Skor

5 Masalah yang harus Diselesaikan Barcelona pada Musim Depan

Dominasi Barcelona di La Liga akhirnya terputus setelah di musim ini Real Madrid berhasil memenangi liga. Real Madrid membutuhkan sampai laga terakhir untuk memastikan gelar juara, dan ini merupakan gelar ke-33 atau selisih 9 gelar la liga dengan Barcelona. Patut diikuti seperti apa Barcelona tanpa Enrique.

 

Melihat satu musim ke belakang, ada begitu banyak PR yang harus diselesaikan Barca untuk menghadapi musim depan. Musim ini bahkan seorang Fabio capello mengatakan Barcelona tidak tau bagaiman bertahan. Itu adalah salah satu masalah penting di Barcelona. Dan berikut kami jelaskan secara detailnya,seperti :

  1. Lionel Messi

Saat ini, tidak perlu diragukan lagi, prioritas utama Barcelona adalah meyakinkan Lionel Messi untuk tetap bertahan di Camp Nou. Lionel Messi menjadi satu-satunya pemain andalan Barcelona yang belum memperpanjang kontrak. Ia masih terikat kontrak hingga Juni 2018.

 

Dengan demikian, jika kesepakatan tidak tercapai, Lionel Messi akan bebas bernegosiasi dengan klub lain pada musim depan. Andai itu terjadi, Barcelona tentu bakal kehilangan besar karena bintang asal Argentina tersebut merupakan sosok penting di balik kesuksesan mereka.

 

Pada musim 2016-2017, Lionel Messi telah mempersembahkan 53 gol dan 18 assist dari 51 pertandingan di berbagai ajang. Total, pemain berusia 31 tahun tersebut mengoleksi 509 gol dan 203 assist dari 584 laga bersama Barcelona.

 

2. Konsep Formasi Baru

Keputusan Luis Enrique hengkang meninggalkan masalah besar bagi Barcelona. Selama tiga musim berkarier di Camp Nou, Luis Enrique mengantarkan Barcelona meraih delapan gelar, termasuk trofi Liga Champions 2014-2015.

 

Beberapa nama calon pelatih telah muncul ke permukaan. Namun, saat ini, yang menjadi salah satu kandidat kuat adalah pelatih Athletic Bilbao, Ernesto Valverde. Kabar ini pun telah menuai perbedatan karena sang pelatih dianggap tidak merepresentasikan kultur Barcelona.

 

Pep Guardiola dan Luis Enrique sebelumnya didaulat menjadi pelatih Barcelona karena memiliki pengalaman sebagai pemain. Beberapa media Spanyol mengabarkan, salah satu alasan Barcelona ingin merekrut Ernesto Valverde karena pengalaman pelatih berusia 53 tahun tersebut di La Liga.

 

  1. Lini Tengah

Setelah era Pep Guardiola, Barcelona beberapa kali mengubah gaya permainan. Salah satu faktor perubahan tersebut terjadi karena kepergian Xavi Hernandez serta memudarnya peran Andres Iniesta. Kedua pemain tersebut merupakan sosok penting di balik kesuksesan Barcelona era Pep Guardiola.

 

Oleh karenanya, wajar jika Barcelona harus mencari suksesor kedua gelandang tersebut. Sejauh ini, Ivan Rakitic, yang awalnya digadang-gadang menjadi calon pengganti Andres Iniesta belum maksimal di lini tengah Barcelona.

 

  1. Kebijakan Transfer

Keputusan Barcelona merekrut Andre Gomez dengan nilai transfer sebesar 35 juta euro dianggap mubazir. Demikian halnya dengan Arda Turan, yang perannya belum maksimal di dalam skuat Barcelona. Justru, dua lulusan akademi, yakni Rafinha dan Denis Suarez, mampu tampil lebih baik ketimbang kedua pemain tersebut.

 

Keputusan Thiago Alcantara yang hengkang ke Bayern Munchen, empat tahun lalu, memang menjadi kerugian besar bagi Barcelona. Padahal, Thiago Alcantara sempat dinilai merupakan salah satu pemain yang paling berpotensi menggantikan peran Andres Iniesta.

 

Selain itu, keputusan Barcelona melego Dani Alves dengan status bebas transfer ke Juventus pada musim lalu juga dianggap menjadi masalah. Apalagi, sejauh ini, Barcelona belum dapat menemukan pengganti untuk posisi bek kiri yang ditinggalkan bintang asal Brasil tersebut.

 

  1. Regenerasi

Pada musim depan, Barcelona pun harus mulai membuat “peremajaan” skuat karena sejumlah pemain andalan telah memasuki usia di atas 30 tahun. Sebut saja, Lionel Messi, Luis Suarez, Gerard Pique, Javier Mascherano, dan Andres Iniesta, yang saat ini masih menjadi pilar La Blaugrana.

 

Sejauh ini tercatat hanya Neymar, Samuel Umtiti, Roberto, dan Marc-Andre ter Stegen yang masih berada dalam usia produktif. Jika tidak segera menemukan solusi, masalah ini tentu akan menjadi bom waktu yang bisa menghancurkan performa Barca.

 

 

Related Articles

Back to top button