Top Skor

6 Moment Kontroversial yang Pernah Terjadi di Piala Dunia

Piala Dunia selalu mengahdirkan moment-moment sejarah yang terus akan diingat oleh seluruh dunia.

Dan salah satu moment yang pernah terjadi adalah moment kontroversial yang dibuat oleh pesepakbola itu sendiri.

Ada 6 moment yang kami sediakan dan ada beberapa diantaranya dibuat oleh pemain-pemain terbaik dunia sendiri.

Apa sajakah moment-moment kontroversial tersebut, berikut diantaranya :

Gol Tangan Tuhan Maradona (1986)

Diego Maradona pernah berulah kontroversial di Piala Dunia 1986 di Meksiko pada perempat final melawan Inggris. Bahkan hingga kini gol tersebut masih jadi perdebatan dan membuat warga Inggris patah hati jika mengingatnya.

Pemain Argentina ini mencetak gol dengan menggunakan tangannya dan menyingkirkan Inggris dari Piala Dunia. Wasit dan asistennya tetap mengesahkan gol tersebut meskipun para pemain Inggris melakukan protes di lapangan.

Di laga ini, Maradona juga mencetak gol kedua dengan cara yang fantastis karena mampu melewati lima hingga enam pemain Inggris sendirian. Argentina akhirnya keluar sebagai juara pada edisi kali ini usai mengalahkan Jerman Barat di laga final.

Luis Suarez Jadi “Kiper” dan Gigit Pemain (2010, 2014)

Striker Uruguay, Luis Suarez, mengubur impian Ghana menjadi negara Afrika pertama yang bisa mencapai semifinal pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Suarez sengaja menggunakan tangan supaya bola sundulan pemain Ghana Dominic Adiyiah tidak gol di menit akhir perpanjangan waktu.

Wasit kemudian menunjuk titik penalti. Namun sayangnya Asamoah Gyan gagal mencetak gol dari titik penalti dan bahkan Ghana harus kalah dari Uruguay di babak tos-tosan.

Empat tahun kemudian atau di Piala Dunia 2014 Brasil, Luis Suarez kembali melakukan tindakan kontroversial. Dia secara sengaja menggigit pundak pemain Italia Giorgio Chiellini yang membuat kejadian itu viral di seluruh dunia.

FIFA Depak Diego Maradona (1994)

Diego Maradona kembali memicu kontroversi pada Piala Dunia 1994 yang berlangsung di Amerika Serikat. Ulahnya kali ini tidak membuat Argentina jadi juara, bahkan dia harus terdepak dari turnamen.

FIFA mendepaknya karena dia terbukti mengonsumsi obat terlarang efedrin. Dia juga pernah diskors selama 15 bulan di Liga Italia dalam kasus yang sama saat dirinya memperkuat Napoli pada 1991.

Insiden mengejutkan itu membuat Argentina terguncang dan hanya bertahan hingga babak 16 besar. Ini merupakan prestasi terburuk Argentina karena pada dua edisi sebelumnya mereka menjadi juara dan runner-up.

Zinedine Zidane Menanduk Marco Materazzi (2006)

Piala Dunia 2006 di Jerman seharusnya menjadi momen manis untuk Zinedine Zidane mengakhiri karier internasional. Setelah laga final melawan Italia di Piala Dunia edisi ini, Zidane memutuskan gantung sepatu bagi Timnas Prancis.

Namun sayangnya pada laga finali, pemain dengan catatan 108 penampilan dan 31 gol bagi Prancis, berulah. Dia menanduk dada Marco Materazzi di babak perpanjangan waktu menit ke-110 saat kedudukan masih imbang 1-1.

Prancis akhirnya kalah dari Italia melalui babak adu penalti. Media tidak hanya menyoroti gelar keempat Italia di Piala Dunia tetapi juga mengkritik tindakan Zidane.

Perang di Santiago (1962)

Laga babak penyisihan Grup 2 Piala Dunia 1962 antara tuan rumah Chile melawan Italia berlangsung panas. Tensi panas bahkan terjadi sebelum laga, ketika dua media negara turut meramaikan suasana.

Pada menit ke-12, pemain Italia Giorgio Ferrini mendapat kartu merah. Pemain Chile yang dilanggar Ferrini, Honorino Landa, tidak mendapat kartu merah meski merespons dengan meninju wajah Ferrini.

Mario David jadi pemain Italia kedua yang mendapat kartu merah karena tendangannya ke arah Leonel Sanchez. Sekelompok polisi bahkan harus tiga kali masuk lapangan untuk meredakan ketegangan pada laga yang akhirnya Chile menangkan dengan skor 2-0.

Gol Bunuh Diri Andres Escobar (1994)

Tragedi terbesar dalam sejarah Piala Dunia terjadi setelah turnamen edisi 1994 di Amerika Serikat. Bahkan nyawa pemain Kolombia, Andres Escobar, harus melayang karena kasus pembunuhan.

Insiden tragis itu berawal dari gol bunuh diri Andres Escobar ketika menghadapi tuan rumah Amerika Serikat. Tidak hanya kalah 1-2, Kolombia yang menjadi kuda hitam karena sukses jadi pemuncak klasemen saat kualifikasi, harus tersingkir cepat di ajang ini.

Kabar mengejutkan dunia kemudian datang saat Andres Escobar dinyatakan tewas lima hari setelah kepulangan timnas Kolombia dari Amerika Serikat. Polisi menyebut seorang kartel narkoba yang menembak mati Escobar karena kalah dalam judi bola.

Sumber: bola.com

Related Articles

Back to top button