Top Skor

5 Alasan Barcelona Tidak Akan Bisa Melakukan Comeback Melawan Juventus

Juventus benar-benar sangat meyakinkan setelah mempermalukan Juara Spanyol Barcelona. Tim Asuhan Allegri punya tabungan bagus yakni 3 gol untuk meju ke semifinal. Hal ini dirasa berbeda dengan keunggulan 4-0 PSG atas Barcelona di laga 16 besar sebelumnya. Perbedaan itu bisa dilihat dari keberhasilan Juventus menjadi tim paling sedikit kebobolan saat ini.

 

Belum lagi apabila kita melihat komposisi lini belakang Juventus yang diisi nama-nama seperti Buffon, Chiellini atau Bonucci. Namun Barcelona tetaplah Barcelona dengan komposisi trisula mautnya dalam diri Messi, suarez dan Neymar. Walaupun bola itu bulat namun rasanya akan sangat sulit buat Barca bisa lolos dari ketinggalan 3-0nya. Dan berikut alasannya :

allegri

  1. Pertahanan Berantakan

Jangan harap Barcelona bisa lolos dengan hanya mengandalkan sisi ofensif mereka dan trisula MSN (Messi, Luis Suarez, dan Neymar). Pertahanan juga salah satu faktor penting sebuah tim dalam menjuarai liga atau turnamen.

 

Oleh karena itu, selama pertahanan tim (entah itu empat atau tiga bek) yang digalang Gerard Pique dan Javier Mascherano berantakan, maka sulit mereka membalikkan agregat melawan Juventus yang bermain efektif ketika melakukan serangan balik dan handal dalam situasi bola mati.

  1. Lawan telah Berkembang

Barangkali Barcelona lupa bahwa Juventus yang saat ini dihadapi bukan Bianconeri dua tahun silam di final Champions League 2014/15. Tak ada lagi Arturo Vidal, Paul Pogba, Andrea Pirlo, Carlos Tevez, Alvaro Morata, dan Patrice Evra.

 

Kekuatan tim sudah sepenuhnya berubah seiring kedatangan Mario Mandzukic, Gonzalo Higuain, Paulo Dybala, Sami Khedira, Juan Cuadrado, Alex Sandro, dan Miralem Pjanic. Sementara kekuatan Barcelona tidak banyak berubah dari dua tahun silam.

 

Perubahan ini pun bak menjadikan Barcelona sebagai peninggalan sejarah yang masih berada di era modern ini. Juventus telah jauh berkembang, sementara Barcelona tak punya banyak opsi atau permainan anyar meski memiliki Andre Gomes, Denis Suarez, dan Paco Alcacer.

  1. Faktor Dybala

Kehadiran striker berusia 23 tahun terbukti menjadi pembeda antara Juventus dan Barcelona di leg pertama. Dybala mencetak dua gol dari dua peluang yang dimilikinya dan menjalani instruksi Massimiliano Allegri dengan baik, bermain efektif.

 

La Joya (The Jewels) telah membukukan total 16 gol dan delapan assists dari total 36 laga. Pertandingan di Camp Nou pun disinyalir takkan membuatnya gentar, malah berpotensi membuatnya bergairah untuk bermain lebih baik dari kompatriotnya, Messi.

  1. Kendala dalam Skuad

Ini salah satu faktor yang tidak pernah diduga oleh Barcelona. Mereka tidak sadar memiliki banyak masalah internal yang mungkin berpengaruh dengan performa mereka saat bertanding dan jadi pikiran pemain.

 

Beberapa faktor internal itu adalah bom waktu keretakan ruang ganti pemain, seperti halnya Jordi Alba yang jarang bermain dan ingin hengkang. Lalu, klub juga belum menentukan siapa pengganti Enrique yang pergi akhir musim ini.

 

Belum selesai sampai di situ, Enrique juga mendapat banyak kritikan karena terus memainkan Jeremy Mathieu dan Andre Gomes yang terbukti bermain buruk ketika dipercaya bermain. Selepas laga melawan Juventus, dikabarkan adanya pertemuan darurat dengan kedua pemain itu plus Javier Mascherano yang bermain buruk kontra La Vecchia Signora di Turin.

  1. This is Juventus

Alasan yang paling kuat dan tentunya, logis. Tanpa memandang rendah PSG, Juventus bukan tim yang ‘baru’ terbentuk karena gelontoran uang dari pemilik klub yang kaya raya.

 

Kendati menghabiskan banyak uang untuk membeli pemain anyar musim ini seperti Higuain dan Pjanic, mereka sudah terlebih dahulu memiliki mental bermain, DNA juara yang dibawa oleh pemain senior seperti Leonardo Bonucci, Giorgio Chiellini, Andrea Barzagli, dan Gianluigi Buffon.

 

Hal itu tak dimiliki PSG yang sebagian besar pemainnya merupakan bagian revolusi konsorsium Timur Tengah, bukan pemain yang sudah dibentuk, ditempa, dan bermain lama untuk mereka. Jadi, sangat sulit melihat kemungkinan Juventus kalah 0-4 dengan pertahanan kokoh yang mereka miliki.

 

Related Articles

Back to top button