Liverpool baru saja bermain seri kontra Arsenal.
Melihat penampilan tadi subuh rasanya Liverpool bisa saja menjuarai premiere league apabila memiliki lini pertahanan yang mumpuni.
Di era Klopp, Liverpool baik dalam serangan namun selalu buruk di pertahanan.
Kembali ke belakang sejak era premier league, ada 5 bek yang tampil buruk bersama Liverpoo. Berikut diantaranya :
5. Djimi Traore
Sosok Prancis kelahiran Mali ini menghabiskan waktu tujuh tahun bersama Liverpool. Sayangnya pemain ini jauh dari kata memikat. Tak nyaman bertahan, tak juga istimewa dalam menyerang.
Dia sempat membuat gol memalukan ke gawang Burnley. Namun, semua itu termaafkan ketika Traore membuat penyelamatan garis gawang pada final Istanbul 2005 yang membuat dia memiliki medali Champions League.
4. Andrea Dossena
Sebuah bukti bahwa tak semua bek Italia berkualitas. Dia benar-benar kurang menggigit bersama Liverpool. Direkrut untuk menggantikan John-Arne Riise, dia benar-benar tak memiliki kualitas yang sama dengan Riise.
Cedera yang acap datang pada Fabio Aurelio membuat Liverpool tak punya pilihan lain selain memainkan Dossena. Meski tampil standar, Dossena sempat membuat gol ke gawang Real Madrid dan Manchester United.
3. Josemi
Salah satu pemain pertama yang didatangkan Rafael Benitez ke Liverpool. Dia sebenarnya punya karier menawan sebelum di Liverpool, tapi dia benar-benar tak bisa beradaptasi di Inggris dan Steve Finnan memanfaatkan kondisi dengan baik.
Sang pemain tak akan banyak diingat, walau dia adalah bagian dari skuat Liverpool yang menjuarai Champions League. Sosok yang gagal secara performa di sana.
2. Paul Konchesky
Salah satu bek yang terkenal dengan kegagalan dan hujatan adalah Paul Konchesky. Salah satu rekrutan tak berkualitas di era Roy Hodgson, dia benar-benar tak seperti saat bermain di Fulham atau West Ham United.
Sang pemain benar-benar gagal di Liverpool dan sampai sekarang masih diingat sebagai salah satu bek terburuk Liverpool di era modern.
1. Dejan Lovren
Salah satu pemain yang diharapkan bisa membuat lini belakang Liverpool menjadi kuat. SAyangnya, pemain ini identik dengan blunder dan kesalahan.
Dia memang berkembang di era Juergen Klopp dan masih jadi bek utama Liverpool saat ini. Tapi, inkonsistensi jelas membuat banyak fans sulit memercayainya secara total.
