Top Skor

5 Kalimat Pedas yang Pernah Dikatakan Edy Rahmayadi

Edy Rahmayadi hari Minggu kemarin resmi mengundurkan diri dari kursi ketua umum PSSI.

Jabatan yang harusnya berakhir di 2020, dilepaskan Edy sebagai bukti tanggungjawabnya karena juga terpilih sebagai Gubernur Sumatera Utara.

Kami mengumpulkan setidaknya ada 4 kalimat pedas yang pernah keluar dari perkataan Edy dan juga viralĀ  berikut diantaranya :

 

1. Larang Pemain Indonesia Berkarier di Malaysia

Kejadian bermula ketika Evan Dimas Darmono dan Ilham Udin Armaiyn yang hijrah ke Liga Malaysia untuk bermain di Selangor FA. Saat itu, Edy Rahmayadi menuding keduanya tak punya jiwa nasionalisme. Edy mengecam keputusan Evan dan Ilham yang bepindah ke Selangor FA, mereka dianggap tidak pas karena peran mereka sedang dibutuhkan Timnas Indonesia U-23 untuk Asian Games 2018.

“Siapa mereka (Selangor FA)? Seenaknya saja mengontrak-ngontrak. Kalau mata duitan, ya repot juga kita. Tidak ada jiwa nasionalisme (Evan dan Ilham). Nanti akan saya kumpulkan segera,” Kata Edy


2. Tampar Suporter

Saat pertandingan PSMS Medan melawan Persela Lamongan pada 21 September 2018 yang digelar di Stadion Teladan Medan, Edy Rahmayadi menyaksikan pertandingan langsung. Edy yang duduk di kursi VVIP, tiba-tiba turun dan menyambangi seorang suporter yang terlihat menyalakan flare saat pertandingan.

Saat Gubernur Edy Rahmayadi menemui suporter tersebut, sejumlah suporter lain pun merekam aksi Edy. Tak lama beredar beberapa video Edy yang terlihat menampar pipi suporter cilik tersebut. Beredarnya video penamparan tersebut membuat Edy Rahmayadi angkat bicara.

“Saya mana mungkin melakukan kekerasan kepada anak-anak, saya paling senang kepada anak-anak. Memang tangan saya keras ini, saya sehari saja push up 40 kali masih sanggup, kalau enggak percaya kalian pegang tangan saya. Tetapi saya melakukan kemarin itu memarahi anak itu, karena menggunakan flare dan itu dilarang oleh FIFA,” katanya.


3. Apa Hak Anda Menanyakan Itu?

Dalam sebuah wawancara live di televisi, Edy Rahmayadi menolak ditanya wartawan senior Kompas Aiman Wicaksono tentang pengaruh kinerjanya jsebagai Ketua Umum PSSI karena merangkap Gubernur Sumatera Utara dan Dewan Pembina PSMS. Wawancara ini bersamaan dengan kasus tewasnya seorang suporter The Jak saat pertandingan Persija vs Persib di Bandung.

“Apa urusannya anda menanyakan itu?,” yang membuat Aiman mengernyitkan kepala dan kebingungan, padahal pertanyaan yang dilontarkan sebenarnya bisa saja dijawab dengan biasa. “Bukan hak anda juga bertanya kepada saya,” kata Edy yang tak mau banyak berkomentar


4. Tanggapan Tuntutan #EdyOut

Saat kasus meninggalnya seorang suporter Persija Jakarta, Haringga Sarila, banyak pihak yang mengecam kinerja PSSI dalam mengawal liga dan persepakbolaan Indonesia. Kasus itu memantik dorongan agar Edy Rahmayadi mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI. Salah satunya lewat petisi online di Charge.org.

Saat itu, sudah 60 ribu orang lebih menandatangani petisi online tersebut. Masyarakat pun menganggap, fokus Edy tidak sepenuhnya di PSSI mengingat rangkap jabatan sebagai Gubernur Sumatra Utara. Edy Rahmayadi menanggapinya dengan komentar yang keras.

“Jangankan 60 ribu, satu orang pun kalau itu memang benar adanya gara-gara saya gubernur lalu terjadi itu pembunuhan, saya akan tinggalkan ini (jabatan Ketua Umum PSSI). Karena itu berarti saya tidak becus”, kata Edy saat menjadi salah satu pembicara di stasiun televisi swasta. Ia juga menambahkan “Yang saya takutkan, dari 60 ribu ini mungkin salah satunya menginginkan jabatan PSSI ini, karena saat ini dalam dunia politik. Jadi, PSSI harus saya lindungi, karena ini amanah rakyat sampai 2020,” katanya.


5. Wartawan Baik, Timnas Juga Baik

Pernyataan Edy Rahmayadi yang kontroversial selanjutnya sal penampilan Timnas Indonesia di Piala AFF 2018. Gubernur Sumatra Utara itu mengeluarkan pernytaan yang tidak substansial.

“Wartawannya yang harus baik. Kalau wartawannya baik, nanti timnasnya baik,” kata Edy Rahmayadi.

Pernyataannya dinilai tidak masuk akal oleh publik. Hal ini dijadikan nyanyian oleh suporter Indonesia di pertandingan terakhir Timnas Indonesia melawan Filipina. “Wartawan Harus Baik, Wartawan Harus Baik,” bunyi nyanyian suporter itu diakhiri teriakan ‘Edy Out’ usai pertandingan berakhir.

Sumber : Liputan6.com

Related Articles

Back to top button